Ciptakan Terobosan, RSUD dr Iskak Tulungagung Tingakatkan Mutu Pelayanan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 20 Des 2019 18:42 WIB

Ciptakan Terobosan, RSUD dr Iskak Tulungagung Tingakatkan Mutu Pelayanan

SURABAYAPAGI.COM, Tulungagung - RSUD dr Iskak Tulungagung, Jawa Timur sedang melakukan berbagai terobosan atau inovasi. Hal itu dilakukan sebenarnya bukan diorientasikan untuk mendulang pujian, apalagi kompetisi mengejar penghargaan, melainkan untuk meningkatkan mutu pelayanan medis. Rumah sakit ini tetap mengedepankan mutu/kualitas pelayanan bagi pasien. Hal itu didukung dengan biaya jasa yang murah dan terjangkau yang masih menjadi barometer rumah sakit tersebut. Lahirnya gagasan New Hospital Management Concept Combined with Public Safety Centre (PSC) di latarbelakangi oleh semangat meningkatkan mutu Rumah sakit itu. Pertama kali di cetuskan dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, FINACS, M.Kes bersama manajemen RSUD dr Iskak, beberapa tahun terakhir. Dimulai dari lahirnya PSC yang lebih dulu diawali dengan peluncuran produk jasa layanan TEMS (Tulungagung Emergency Medical Service) pada Januari 2016 (program sudah dijalankan sejak 2015), rumah sakit daerah yang menjadi rujukan layanan kesehatan bagi masyarakat Jawa Timur bagian barat ini motivasinya adalah ingin mendekatkan pelayanan kepada warganya. Basisnya ada di unit reaksi cepat gawat darurat atau instalasi rawat darurat. Namun dalam pelaksanaan produk layanannya, TEMS memiliki struktur yang lebih padu. Selain tim medis di IRD yang profesional dan telah dibekali SOP (Standar Operational Procedur) penanganan kasus kegawatdaruratan yang modern, unit TEMS atau yang kemudian diubah namanya menjadi PSC, dilengkapi tim call center yang bersiaga 24 jam di pos komando khusus atau biasa disebut Command Center. Mereka siap menerima aduan, laporan ataupun permintaan layanan kedaruratan. Baik yang berkaitan dengan masalah kesehatan, kecelakaan, kebencanaan, kebakaran ataupun kasus-kasus kedaruratan lain yang membutuhkan pelayanan cepat, tepat dan efektif. Sistemnya mengadopsi program layanan dengan nomor hotline 911 di Amerika Serikat ataupun negara Eropa yang lain. Di sistem PSC RSUD dr Iskak Tulungagung, nomor hotline yang bisa dihubungi masyarakat adalah(0355) 320-119. Mode PSC ala RSUD dr Iskak, Tulungagung ini telah terintegrasi dengan sistem kerja di kepolisian (Polres Tulungagung), TNI (Kodim 0807/Tulungagung), pemadam kebakaran, BPBD, serta jaringan jasa layanan medis di tingkat kecamatan/desa serta lembaga layanan kesehatan swasta. Layanan 911 ala RSUD dr Iskak ini menjadi lebih istimewa karena bisa berperan laiknya konsultan kegawatdaruratan dalam situasi gawat darurat medis. Misal terjadi kasus anak sakit panas di malam hari, petugas medis akan memberikan panduan penanganan darurat yang bisa dilakukan orang tua di rumah. Baik dengan mengompres atau memberikan obat-obatan yang tersedia di rumah. Namun, jika dinilai diperlukan, petugas akan mengirimkan ambulan dan tenaga medis untuk mengevakuasi ke rumah sakit. Bersamaan dengan layanan TEMS/PSC ini, RSUD dr Iskak juga mengembangkan produk layanan unggul bidang kegawatdaruratan. Namanya Instalasi Gawat Darurat Modern atau biasa disingkat dengan istilah INSTAGRAM. Produk jasa layanan ini mengaplikasikan sistem modern emergency department, dimana melalui sistem ini para pasien akan mendapatkan penanganan sesuai dengan kondisi gawatnya. Di Instagram, pemilihan pasien sudah dilakukan pada saat di triase primer (dropzone). Pasien yang berada dalam keadaan gawat darurat dimasukkan ke zona kritis. Pasien yang tidak gawat darurat akan dimasukkan ke traise sekunder dan selanjutnya dikategorikan red zone, yellow zone, dan green zone. Tiga ruang triase layanan kegawatdaruratan ini memiliki kecepatan respon terukur, sesuai standar layanan emergency yang berlaku secara internasional. Pada red zone, misalnya, waktu tanggap diberlakukan secara langsung. Sementara di Yellow zone waktu tanggap maksimum 15 menit setelah pasien masuk/datang, dan green zone waktu tanggap maksimum 30 menit dengan durasi waktu untuk melakukan observasi maksimal 6 jam. SOP dalam layanan Instagram dengan batasan waktu ini mampu meningkatkan kualitas layanan medis RSUD dr Iskak, sekaligus menunjang pelaksanaan TEMS/PSC hingga sekarang. Terobosan layanan tak berhenti di TEMS/PSC dan Instagram. Tak berselang lama setelah kedua inovasi ini diklaim sukses menurunkan angka kematian kurang dari 24 jam, kecacatan permanen, dan hilangnya nyawa pasien, RSUD dr Iskak melalui unit layanan jantung meluncurkan program Layanan Syndroma Koronaria Akut Tertintegrasi (LASKAR). Program ini pun dinilai berhasil menekan angka kematian akibat jantung koroner dan menjadi percontohan layanan penanganan serangan jantung yang diakui oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI). LASKAR dinilai mampu mengurangi risiko kematian hingga 50 persen akibat jantung koroner, didasarkan dengan data layanan sebelum program tersebut dijalankan. Setelah itu, muncul program-program unggulan lain yang mampu memangkas jalur birokrasi pelayanan dan medik. Sebut saja inovasi program KOMPAK-MUTU (Koordinasi MPP-PPA Kolaboratif Untuk Meningkatkan Mutu Layanan Rumah Sakit), MARMER (Mencegah Resistensi Antimikroba Melalui Efisiensi Restriksi), inovasi layanan SI-MONIK (Sistem Manajemen Obat berbasis Elektronik), kemudian SI-POETRI (Sistem Pelayanan Online Tanpa Antri), SI-TOLLE (Sistem Pelayanan Nuthol Dewe) hingga kerjasama pelayanan kesehatan di Poli Eksekutif dengan menggandeng BPJS Kesehatan. Pengembangan berikutnya, RSUD dr. Iskak secara manajerial mampu mengalokasikan dananya mencapai Rp4 miliar per tahun untuk pasien miskin. Hal ini yang menjadi titik kekuatannya dalam membantu pasien miskin, tanpa dana dari APBD maupun APBN. Ini yang mendasari prinsip kerja rumah sakit daerah ini dalam mewujudkan komitmen social responsibility, pengabdian mereka kepada masyarakat. Dengan dana CSR ini, di RSUD dr Iskak tak ada istilah pasien ditolak karena miskin. Selama bisa menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan surat keterangan tidak mampu, pasien miskin yang belum tercover BPJS Kesehatan akan tetap dilayani tanpa dipungut biaya sepeserpun. Komitmen RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk kemanusiaan juga tercermin dari tekad mereka untuk tidak mengambil profit besar. Biaya jasa layanan kesehatan murah. Obat-obat yang digunakan pun hanya obat generik, sehingga mampu menekan biaya bagi pasien dan rumah sakit. Direktur RSUD dr Iskak, dr Supriyanto mengatakan, berbagai inovasi dan terobosan layanan tersebut sengaja diciptakan untuk memberikan layanan prima kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Hal itu sesuai visi RSUD dr Iskak, yakni terwujudnya rumah sakit rujukan dan pendidikan yang handal dan terjangkau dalam pelayanan. Dengan visi ini, manajemen dan tim medis rumah sakit milik Pemkab Tulungagung ini berprinsip bahwa seluruh masyarakat yang datang ke rumah sakit berhak untuk mendapatkan layanan. Meskipun (pasien) tidak punya uang, mereka tetap berhak mendapatkan layanan kesehatan, tegasnya. Untuk mewujudkan rumah sakit yang berprinsip low cost high quality ini dibutuhkan kolaborasi di internal rumah sakit maupun pemerintah secara umum. Kelebihan yang dimiliki salah satu bagian akan digunakan untuk menutupi kekurangan di bagian lain. IKM Meningkat Seiring berjalannya waktu, berbagai terobosan layanan kesehatan dalam bingkai konsep baru manajemen perumahsakitan yang dijalankan bersama optimalisasi PSC dan prinsip social responsibility ini nyatanya mampu meningkatkan kepuasaan masyarakat. Hal itu mengacu laporan survei kepuasan pasien RSUD dr. Iskak Tulungagung 2016, angkanya terus meningkat dari tahun 2011 sampai 2016. Sebelum adanya inovasi TEMS/PSC pada kurun 2011, angka kepuasaan mencapai 74,51 poin dan menurun di tahun 2012 menjadi 73,68. Indeks Kepuasaan Masyarakat kemudian meningkat menjadi 73,88 poin pada 2013, 76,95 poin pada 2014, 78,84 poin pada 2015, dan meningkat pesat menjadi 81,97 poin pada 2016 dan naik lagi menjadi 83,05 pada 2018. RSUD dr Iskak bahkan dinobatkan sebagai rumah sakit pemerintah paling mandiri di Indonesia dengan cost recovery rate pada 2018 sebesar 87 persen. Meningkatnya angka IKM tersebut menandakan bahwa berbagai inovasi pelayanan dan konsep baru peumahsakitan modern yang dijalankan RSUD dr. Iskak mampu meningkatkan kepuasan bagi para pasien dalam menerima pelayanannya. Bahkan perubahan pola pembiayaan terhadap layanan kesehatan dari mandiri ke JKN sama sekali tidak menggangu layanan bagi para pasien. Sekalipun sejak Juli hingga jelang akhir tahun 2019, BPJS kesehatan selaku operator JKN memiliki tunggakan pembayaran klaim rumah sakit, dengan nominal mencapai Rp50 miliar lebih. Dinobatkan RS Terbaik Dunia Ketulusan dan komitmen penyelenggaraan layanan kesehatan yang murah-terjangkau tanpa mengabaikan standar mutu atau kualitas pelayanan rupanya mendapat apresiasi nasional dan internasional. Berbagai penghargaan mengiringi perjalanan RSUD dr Iskak, Tulungagung seiring inovasi-inovasi yang digulirkan untuk lebih mendekatkan produk jasa layanan kesehatan kepada masyarakatnya. Selain program PSC yang kemudian dijadikan role model oleh pemerintah pusat dalam penyelenggaraan pelayanan kedaruratan terintegrasi yang dikembangkan Jakarta maupun daerah-daerah, RSUD dr Iskak selama dua tahun berturut (2018-2019) berhasil menyabet penghargaan pada gelaran Awarding TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik tingkat nasional. Program INSTAGRAM bahkan sukses menghantarkan rumah sakit daerah ini menjadi delegasi Indonesia di ajang United Nations Public Service Award 2017 di Maroko. Dua tahun berikutnya, dr Supriyanto atas nama RSUD dr Iskak kembali diutus delegasi Indonesia di Forum Pengaugerahan Layanan Publik berskala internasional yang diselenggarakan PBB (United Nations Forum and Award/UNSPA) di Azerbaijan, 24-27 Juli 2019. Terbaru, penghargaan luar biasa diberikan Kongres Federasi Rumah Sakit Internasional atau International Hospital Federation (IHF) Congress and Award ke-43 di Oman, Uni Emirat Arab pada 8 november 2019. Di forum perkumpulan rumah sakit dunia itu, RSUD dr Iskak diganjar penghargaan gold award, sebagai rumah sakit terbaik untuk kategori IHF/Bionexo Excellence Award for Corporate Social Responsibility. Tim penilai IHF menempatkan RSUD dr Iskak, Tulungagung di atas Lembaga Kesehatan Dubai (Dubai Health Authority/UEA) yang meraih Silver Award dalam forum tersebut. Ada enam rumah sakit dari lima negara berbeda yang menjadi kandidat penerima penghargaan rumah sakit terbaik untuk kategori IHF/Bionexo Excellence Award for Corporate Social Responsibility. Selain RSUD dr Iskak Tulungagung dari Indonesia, ada Aster DM Healthcare dan Dubai Health Authority dari UEA, Auna dari Peru, KPJ Pasir Gudang Specialist Hospital dari Malaysia, dan Manila Doctors Hospital dari Filipina. Piagam penghargaan dunia itu diterima langsung oleh Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, FINACS, M.Kes yang secara khusus diundang dalam Kongres Federasi Rumah Sakit se-Dunia atau International Hospital Federation (IHF) itu di Muscat, Oman, Uni Emirat Arab (UEA) pada 6-9 November 2019. Penyerahan penghargaan itu disaksikan oleh perwakilan direktur rumah sakit dari seluruh dunia yang hadir. Kata Dokter Pri, demikian dr Supriyanto biasa disapa, penghargaan ini menjadi pengakuan internasional terhadap konsep baru manajemen perumahsakitan di RSUD dr Iskak Tulungagung yang disinergikan dengan inovasi layanan PSC (Public Service Centre). Inovasi ini pula yang mendasari penyelenggaraan perumahsakitan murah dan bermutu, serta bisa melayani 85 persen pasien BPJS di wilayah Provinsi Jawa Timur bagian barat sejak 2016. Manajemen perumahsakitan yang efektif, efisien dan akuntabel membuat posisi RSUD dr. Iskak nyaris tak tergoyahkan. Meskipun, klaim pembayaran atas pertanggungan layanan kesehatan bagi pasien BPJS Kesehatan tertunggak hingga enam bulan. Kesehatan dan kesembuhan pasien menjadi prioritas tim medis RSUD dr Iskak. Perpaduan New Concept Management Hospital dengan program PSC dan prinsip social responsibility telah mengantarkan RSUD ini menjadi salah satu rumah sakit pilihan masyarakat dengan indeks kepuasan masyarakat 83,05 pada 2018, tutupnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU