Corona Meningkat 5 Kali Lipat, Filipina Kembali Lockdown

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 04 Agu 2020 15:39 WIB

Corona Meningkat 5 Kali Lipat, Filipina Kembali Lockdown

i

Presiden Filipina Rodrigo Duterte. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Manila -Puluhan juta orang di Filipina kembali dalam karantina wilayah, setelah dokter memperingatkan lonjakan kasus virus corona baru bisa membebani sistem layanan kesehatan hingga kolaps.

Perintah tinggal di rumah diberlakukan untuk kedua kalinya selama dua minggu di Manila dan empat provinsi di sekitarnya di pulau Luzon.

Baca Juga: Jelang MPLS 2023, SMP Tenggilis Jaya Surabaya Hanya Punya 1 Siswa

Negara itu baru saja keluar dari salah satu karantina wilayah paling ketat di dunia pada bulan Juni.

Namun rumah sakit kewalahan menangani jumlah infeksi yang meningkat lima kali lipat, kini melampaui 100.000.

Karantina wilayah ini berarti semua warga dilarang keluar rumah kecuali untuk membeli barang-barang pokok atau olahraga di luar.

Transportasi publik juga berhenti beroperasi dan penerbangan dibatalkan, sementara restoran hanya boleh melayani pesanan yang dibawa pulang.

Lockdown terbaru ini dilakukan setelah 1 Agustus lalu, 80 asosiasi tenaga kesehatan meminta Presiden Rodrigo Duterte memperketat pembatasan dalam upaya menekan penyebaran virus.

Pada hari Minggu, Filipina mengumumkan 5.032 infeksi baru rekor sejauh ini. Di beberapa wilayah, rumah-rumah sakit dilaporkan terpaksa menolak pasien karena sudah terlalu penuh.

Para dokter berharap penerapan kembali pembatasan akan memberi tenaga kesehatan lebih banyak waktu untuk menangani lonjakan kasus.

Sistem kesehatan bisa kolaps

Sebelumnya, 80 kelompok yang mewakili 80.000 dokter dan satu juta perawat, mengatakan Filipina telah kalah melawan Covid-19 dan memperingatkan sistem perawatan kesehatan bisa kolaps karena lonjakan kasus infeksi tanpa kontrol yang ketat.

Kasus positif virus corona di Filipina sejauh ini mencapai lebih dari 106.000, nomor dua tertinggi di Asia Tenggara setelah Indonesia yang mencapai lebih dari 113.000 kasus sampai Senin (03/08).

"Petugas kesehatan kelelahan dengan jumlah pasien yang tampaknya tak berujung, yang berbondong-bondong datang ke rumah sakit kami untuk menerima layanan darurat dan perawatan," kata kelompok itu, dalam sepucuk surat yang dikirim kepada presiden.

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

"Kami bertarung dengan Covid-19, pertarungan yang kelihatannya akan mengalahkan kita," kata surat itu, sebagaimana diberitakan kantor berita Reuters.

Menanggapi permintaan itu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pemerintahannya akan merekrut lebih dari 10.000 pekerja medis.

Banyak orang terlantar

Karena lockdown, yang dimulai hari Selasa, diumumkan hanya 24 jam sebelumnya, banyak orang mendapati diri mereka terlantar di ibu kota tanpa transportasi untuk pulang ke kampung halaman.

"Kami kehabisan uang. Kami tidak bisa meninggalkan bandara karena kami tidak punya keluarga di sini," kata Ruel Damaso, seorang pekerja konstruksi berusia 36 tahun, kepada kantor berita AFP. Ia berusaha untuk kembali ke kota Zamboanga di selatan.

Di bagian lain Manila, orang-orang terlihat menumpuk makanan satu hari sebelum pembatasan dimulai untuk persiapan tinggal di rumah.

Penutupan sebelumnya, dari pertengahan Maret sampai Mei, adalah salah satu perintah tinggal di rumah paling lama di dunia.

Baca Juga: Awas Covid-19 Varian Kraken, Tingkat Penularannya Cepat

Bersihkan masker dengan bensin

Sebelumnya Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali meminta rakyatnya untuk membersihkan masker wajah dengan bensin dan mengatakan ia 'tidak bercanda'.

Duterte mengulangi sarannya walaupun para pejabat terkait mengatakan saran agar masker dibersihkan dengan bensin hanyalah gurauan. (EPA)

Para pejabat kesehatan juga mengatakan masker kain harus dicuci seperti biasa, dan masker medis harus dibuang setelah dipakai.

Akan tetapi, presiden semakin keras dalam pendiriannnya dengan mengatakan "apa yang saya katakan adalah benar... pergilah ke SPBU".

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa bensin dapat menyeterilkan masker, justru berbahaya jika berkontak lama dengan bensin, dan menuangkan cairan yang mudah terbakar bisa berisiko menyebabkan kebakaran.  dsy12

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU