Dampak Corona, Sumenep Alami Kelumpuhan Ekonomi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 01 Jul 2020 19:04 WIB

Dampak Corona, Sumenep Alami Kelumpuhan Ekonomi

i

Moh. Ali memakai Masker, mewakili Masyarakat Jabbaan Dasuk Kab. Sumenep.SP/ar

SURABAYAPAGI.COM, Sumenep - Banyak kalangan masyarakat di Kabupaten Sumenep yang kini mengalami kelumpuhan total secara perekonomian. Hal ini dikarenakan roda penggerak seperti pemerintah pusat dan daerah masih terfokus kepada pandemi covid-19 yang menyebabkan beberapa kuli bangunan dan penjual pentol di sekolah tidak mendapatkan penghasilan. Mereka beralih usaha, “Namun pusing,” ucap Misnadin saat di konfirmasi melalui saluran teleponnya Rabu (1/20).

Dampak dari penyebaran covid corona ini benar-benar mematikan, sebab kesengsaraan dan kemiskinan seperti suara harimau meraung-raung kelaparan. Angka kematian pun terus meningkat

Baca Juga: Pelapor Tanah Kas Desa di Sumenep, Janji Ungkap Kasus Lebih Besar dengan Pelaku Sama

“Coba bayangkan, mana lebih parah penyakit TBC atau Corona, kalau saya kira lebih parah TBC, tapi TBC tidak sampai viral ketimbang corona, makanya masyarakat bawah meminta agar pemerintah melakukan new normal sehingga bisa beraktifitas seperti dulu,” tegasnya.

Selain itu, Moh. Ali, mewakili masyarakat Jabaan kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep, menilai bahwa corona adalah penyakit yang tak terlihat, sesuatu yang tidak terlihat sulit penyembuhannya, sebab ini hanya virus jadi penyebarannya sangat mudah.

Baca Juga: Pemkab Sumenep Gelar Festival Led Lebaran Hari Ketupat 2024 di Pantai Lombang Sumenep

“Namun, keberadaan penyakit corona tersebut, melumpuhkan semua perekonomian baik masyarakat pedagang, pebisnis dan pengusaha, semua mengeluh, banyak PHL di kantor-kantor di pecat hanya alasan uang kegiatan di pangkas 15% untuk dana covid, bahkan semua kegiatan di SOPD Kabupaten sampai dana DD-ADD semua di pangkas untuk corona,” papar Ali.

Sementara Kabag Humas Covid-19 Kabupaten Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya saat di hubungi oleh surabayapagi (1/20) diruang kerjanya mengatakan, pemerintah telah melakukan New Normal baru, artinya ada kebijakan baru, jadi masyarakat tetap harus menjalani protokol kesehatan, supaya kabupaten sumenep lebih kondusif dan aman.

Baca Juga: Pertengahan Ramadhan, Harga Sembako di Pasar Tradisional Mulai Berangsur Landai

“Sebab, dilakukannya New normal agar masyarakat bangkit kembali dan bisa beraktifitas, namun tetap menjaga jarak dan memakai masker biar tidak terkenak virus corona-19,” pungkasnya. ar

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU