Dengan Snapcart, Belanja Offline juga Bisa Dapat Cashback

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 10 Feb 2020 21:35 WIB

Dengan Snapcart, Belanja Offline juga Bisa Dapat Cashback

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya- Saat ini Indonesia sedang dalam proses menjadi salah satu pasar konsumer terbesar di dunia, terutama dalam hal bisnis digital. Namun bagaimana Indonesia mengaplikasikan kemampuan online di bisnis offline? Boston Consulting Group mengestimasi kelas menengah ke atas di negeri ini akan bertambah dua kali lipat menjadi 141 juta orang pada tahun 2020 mendatang. Namun, mayoritas dari konsumer ini masih berbelanja secara offline, dan e-commerce hanya menyumbang kurang satu persen dari total transaksi ritel saat ini. Berangkat dari masalah itulah Reynazran Royono mendirikan Snapcart Saat bekerja di Procter & Gamble selama 9 tahun. Aku menyadari pentingnya berfokus kepada pembeli, namun kurangnya data mendalam dan pengetahuan terbaru tentang pembeli menjadi kendala di marketing. Tetapi, setelah bekerja sebagai konsultan di perusahaan ternama dan mendapatkan pengalaman memimpin situs iklan online Berniaga.com, saya belajar bagaimana Big Data bisa mempengaruhi perilaku pembeli secara positif, ungkap Reynazran. Diklaim pria kelahiran Jakarta ini, Snapcart merupakan aplikasi mobile di Indonesia pertama yang memungkinkan pembeli mendapatkan cashback dari foto struk belanja mereka.selain itu juga memungkinkan brand berinteraksi dengan konsumer melalui aktivitas di aplikasi seperti survei dan selfie. Berangkat dari pengalaman bergelut di dunia bisnis teknologi. Rey memutuskan untuk menerapkan pengetahuannya dalam aplikasi Snapcart. Ia mendapat dukungan dari Ardent Capital, perusahaan modal ventura yang beroperasi di Asia Tenggara. Rey mendirikan Snapcart bersama dua rekannya, yakni Teresa Mayeth Condicion dan Laith Abu Rakty yang bertindak sebagai Chief Technology Officer. Aplikasi Snapcart mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia pada bulan September 2015. Rey mengaku tidak mudah memulai startup ini. Banyak kendala yang dia temui. Namun dia menyadari prospek bisnis ini besar. Apalagi melihat perkembangan e-commerce di Indonesia dan Asia. Menurut Rey, bisnis aplikasi mobil Snapcart dikembangkan dengan modal minim. Namun dalam waktu kurang dari 3 tahun berdiri Snapcart telah memiliki 64 orang karyawan dimana 40 di Indonesia dan 24 di Filipina yang telah mendukungnya kini menjadi perusahaan rintisan yang besar. hingga kini Snapcart sudah diunduh hampir 700.000 kali. Aplikasi Snapcart ini membantu masyarakat terkait dalam kegiatan pembelanjaan secara online. Yang jelas, Snapcart membantu masyarakat untuk melakukan pengiritan dalam berbelanja. Cashback yang kami tawarkan berupa rupiah bukan poin dan sebagainya. Saya rasa itu sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengguna, ujarnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU