Dengan TPST Samtaku, Sampah di Lamongan Berkurang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 24 Nov 2020 16:16 WIB

Dengan TPST Samtaku, Sampah di Lamongan Berkurang

i

Pekerja di TPST tengah menyortir sampah yang masuk, dari sampai rumah tangga dan perusahaan di Lamongan. SP/MUHAJIRIN KASRUN

 

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Inovasi kembali dicetuskan oleh Lamongan terkait dengan pengelolaan sampah. Dengan menggandeng Danone Indonesia, PT Reciki Solusi Indonesia dan Dompet Dhuafa berhasil mewujudkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sampahku Tanggungjawabku (Samtaku), yang bisa mengurangi penimbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dan operasional TPST tersebut diresmikan Selasa (24/11/2020). 

Baca Juga: H-2 Lebaran, Volume Sampah di TPA Jabon Naik Hampir 100 %

Peresmian TPST Samtaku ditandai dengan ditandatanganinya Prasasti oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, yang dilakukan  secara virtual. Bupati Fadeli yang hadir di Command Center Gedung Pemkab Lamongan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung pembangunan TPST Samtaku di Kabupaten Lamongan.

Disebutkan olehnya, sudah menjadi komitmen Pemerintah Daerah untuk memperbaiki pengolahan sampah. Dari tahun 2011 sudah dilaksanakan program Lamongan Green and Clean (LGC) untuk menuju Lamongan merdeka sampah atau Lamongan Zero Waste. Kabupaten Lamongan adalah satu-satunya di Jawa Timur yang tidak memungut biaya untuk pengolahan sampah dari warganya.

Fadeli juga menuturkan bahwa di Kabupaten Lamongan menghasilkan timbulan sampah sebanyak 382,80 ton sampah per hari, dan telah dilakukan pengolahan sampah sebanyak 78,19% di dua TPA yakni TPA Tambak Rigadung Kecamatan Tikung Lamongan dan TPA Dadapan Kecamatan Solokuro.

Baca Juga: Respon Cepat Aduan Masyarakat, PJ Ali Kuncoro Sidak TPS Benpas dan TPA Randegan

“Saat ini TPST Samtaku yang dikelola oleh PT. Reciki Solusi Indonesia berdiri di atas lahan seluas 5.500 meter persegi dengan kapasitas maksimal 60 ton sampah per hari,"kata Fadeli.

TPST Samtaku menurut Fadeli melayani sampah rumah tangga sebanyak 15.000 rumah tangga dan sampah kawasan industri dan kawasan komersial dengan jumlah pekerja sebanyak 24 orang yang telah difasilitasi dengan BPJS Ketenagakerjaan.

Direktur Sustainable Development Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengungkapkan bahwa Indonesia menghasilkan 6,8 juta ton sampah plastik. “61% sampah plastik terkelola, 39% yang belum terkelola 10%nya terdaur ulang dan 9% masuk sungai dan laut. Melalui program ini kita berupaya mengembangkan sistem pengolahan sampah terutama sampah plastik secara profesional dengan fasilitas mekanik dan pemilahan yang baik sesuai jenis sampah”, Tutur Karyanto Wibowo

Baca Juga: Bocah di Lamongan Tewas Tenggelam di Telaga

CEO PT Reciki Solusi Indonesia Bhima Aries Diyanto menunjukkan virtual tour pengolahan sampah pada TPST Samtaku Lamongan. “Sampah yang ditampung akan dilakukan sorting yakni sampah organik dan sampah plastik. Sampah organik kemudian dilakukan daur ulang menjadi kompos yang akan disalurkan kepada masyarakat secara gratis. Sedangkan sampah plastik dipilah menjadi sampah high value dan sampah low value yang masih bisa di daur ulang sedangkan sisanya yang sudah tidak dapat diolah masuk ke TPA," Jelas Bhima Aries Diyanto.

Peresmian TPST Samtaku Lamongan juga dihadiri secara virtual oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator  Bidang kemaritiman dan Investasi. jir

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU