Desainer Lokal Tampilkan Karya Eksklusif di Penghujung Jatim Runway 2019

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 06 Agu 2019 00:50 WIB

Desainer Lokal Tampilkan Karya Eksklusif di Penghujung Jatim Runway 2019

Surabaya - Para desainer lokal mengeksplorasi karya terbaik mewarnai penghujung acara Jatim Runway 2019 di Surabaya Town Square, Minggu (4/8/2019) malam. Mulai pesona batik hingga gamis premium seolah mewakili karakter masing-masing desainer. Yussi Martha pemilik brand Yuma mengusung trend batik tulis Jatim dipadukan tenun cantik bertajuk Ethnic Glamour. Kombinasi brokat, batik, dan aksesoris etnik menimbulkan kesan mewah dan anggun. Batik Surabaya, Sidoarjo dan Batik Tuban berpadu warna alam seperti hijau, merah, coklat sebagai citra warna-warna berani khas Surabaya. Batik-batik tersebut kita desain supaya nilai jual terangkat dengan kombinasi warna Jatim yang tajam, terang Yussi. Delapan desain yang ditampilkan bisa dipakai untuk hijab maupun casual, hingga sebagai padu padan baju pesta. Seluruh koleksi ini merupakan seri terbaru dan bisa dilirik melalui store Yuma di Tunjungan Plaza dan Perumahan Rewind Sidoarjo. Dalam kesempatan tersebut, Tekno Wiroyudho dari Etnura Fashion Indonesia mengungkapkan kombinasi eco print dan lurik merupakan salah satu daya tarik batik bagi anak muda. Dengan adanya Jatim Runway harapannya banyak mengangkat desainer baru ke kancah internasional, tandas Tekno. Catwalk Jatim Runway juga diwarnai oleh Laila Ghani. Terinspirasi dari kecantikan Ken Dedes, brand asal Malang ini menampilkan sosok Ken Dedes dalam busana syari. Menggunakan seruti premium, paduan brokat dan digital printing bermotif alam. Dr. Lailatul Farida MAB, sang desainer, bermain warna alam dan desain secara total. Dominasi warna kuning melengkapi pesona Ken Dedes sebagai sosok wanita yang tidak hanya cantik namun juga kharismatik. Didukung aksesoris handmade gemerlap payet batuan swarovski menambah kesan eksklusif. Delapan koleksi Laila Ghani secara khusus ditampikan dalam Jatim Runway 2019. Laila mengungkapkan, jika visinya mendesain gaun adalah wujud syiar dan mempererat silaturahim dengan reseller. Hingga kini, Laila Ghani telah merambah pasar mancanegara. Visi saya selain syair berdagang adalah menjalin silaturahim, selain memperpanjang usia menambah rejeki juga sharing profit, kata Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim tersebut. Sementara itu, AN Modestwear by Arinda Nurma mengusung tema Princess Swan dalam delapan koleksi long dress, two piece dan outer wear. Menggambarkan burung flamingo yang girly. Arinda menggunakan bahan tulle, lace dan satin lembut dengan cutting asimetris, detail bunga serta akar dan dominasi warna rose gold yang memancarkan kedewasaan. Karena wanita ingin terlihat lebih langsing jadi kita tonjolkan aksen asimetris, jelasnya. Puncak Jatim Runway ditutup oleh pesona koleksi Chantiq X C&Co. Pasangan desainer Icha dan Astuti Arinda bermain detail busana etnik modis menggunakan Tenun Maumere dan batik. Mengusung tema Savana, keduanya sepakat mengambil warna alam seperti abu-abu, merah maroon sebagai lambang kekuatan alam. Menonjolkan brokat dan manik-manik dengan kehangatan kain cordore. Icha menonjolkan kesan sporty sedangkan Astuti lebih ke kesan anggun. Makin manis dilengkapi aksesori bandana tenun. Brand yang berbasis di Magelang dan Yogyakarta ini merupakan kolaborasi antara ibu dan anak yang unik. Keduanya konsisten mengenalkan kain Nusantara kepada khalayak dan generasi muda. Agar kain tradisional makin dikenal di kalangan anak muda, terlebih saat ini tenun dan lurik sedang in dan desain aku nggak terlalu ribet jadi masih bisa dipakai acara formal maupun sehari-hari, kata Icha diamini sang bunda. Dengan hadirnya Jatim Runway, keduanya optimis merambah pasar di Jawa Timur. Kita coba pengembangan pasar dengan adanya Jatim Runway ini, terang penggemar Anne Avantie tersebut. Dalam kesempatan yang sama, Alzamar Rizky Perdana, Co Founder Domino Creative Production sebagai penyelenggara event mengatakan, jika acara ini bertujuan untuk mendukung desainer lokal maupun desainer pemula yang telah memiliki karya bagus di beberapa daerah dengan mengusung kearifan lokal. Selain itu puluhan tenant juga unjuk produk unggulan. Tidak hanya di Jatim saja, tapi juga Jakarta, Jogja dan Makassar. Sebagai upaya juga mengenalkan brand dan mensupport entrepreneurship di Jatim, kata Alzamar. Jatim Runway 2019 sendiri digelar mulai 2-4 Agutus dengan berbagai hiburan menarik dan tiga puluh tenant produk fashion serta kecantikan. Byob

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU