Diduga Sakit, Supir Pengakut Pupuk Meregang Nyawa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 09 Jan 2018 19:05 WIB

Diduga Sakit, Supir Pengakut Pupuk Meregang Nyawa

SURABAYAPAGI.COM, Gresik - Seorang supir truk pengangkut pupuk milik Petrokimia Gresik, membuat heboh di lingkungan sesama supir, Selasa (9/1/2018). Bagaimana tidak, Hadi Prayitno (55), yang diketahui warga Desa Grabagan, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban ini, ditemukan di atas paving di Kawasan Industri Gresik (KIG), Kecamatan Kebomas, dalam keadaan tak bernyawa. Kematian Hadi Prayitno inipun sempat mengundang kecurigaan. Sehingga di lokasi kejadian muncul berbagai spekulasi jika korban dibunuh. Ada pula yang berpendapat, dia over dosis. Namun spekulasi tersebut terbantahkan. Pasalnya, hasil olah TKP kepolisian Polsek Kebomas tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Polisi pun menyimpulkan bahwa kematian supir truk asal Tuban ini, akibat sakit. Hal ini pula dikuatkan pengakuan rekan korban yang sebelumnya ditelpon dan korban minta dijemput karena sakit. Sayangnya, petugas tidak mengetahui penyakit yang diderita korban hingga merenggut nyawanya. Begitu pula rekan korban, juga tidak mengetahui penyakitnya. Dari lokasi kejadian, Kanit Reskrim Polsek Kebomas Iptu Mutlakin mengemukakan pihaknya yang menerima laporan ini langsung ke lokasi kejadian bersama tim identifikasi Polres Gresik untuk memeriksa korban. "Hasil identifikasi di TKP tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," katanya. Kendati dipastikan kematian korban tidak ditemukan adanya tanda kekerasan, namun jenazah tetap di evakuasi ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk dimintakan visum luar dan dalam. Diperoleh informasi di lokasi Hadi Prayitno ini bekerja sebagai supir di PT Surya Buana Sentausa (SBS), salah satu expedisi pupuk Petrokimia Gresik. Korban ditemukan tak bernyawa di atas paving di KIG. Sebelum ditemukan itu, Hadi sempat menghubungi rekannya melalui telepon selulernya, Arif Rosyidi, pengurus PT SBS. Dalam perbincangannya, korban menyampaikan jika dia sudah di lokasi KIG Petrokimia untuk antri muat pupuk dan mengambil surat Delivery Order (DO) ke kantor PT SBS. Korban juga memberitahu kalau badannya sakit dan minta dijemput di KIG. Mendengar hal itu, Arif Rosyidi pun bersama supir lain mendatangi korban yang berada di KIG tempat antri muat pupuk. Tak lama setelah itu saat Arif kembali ke kantornya, dia diberitahu sopir lain, bahwa korban Hadi Prayitno tergeletak di samping ruko. Dia lalu bergegas melihatnya, dan ternyata korban sudah meninggal dunia. Dalam peristiwa ini polisi juga turut mengamankan barang bukti sebuah dompet milik korban berisi KTP, SIM B.II Umum atas nama Hadi Prayitno, uang sebesar Rp 105.000 serta sebuah telepon seluler. Mis

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU