Home / Peristiwa Nusantara : KM Arim Jaya Dihantam Ombak 3 Meter di Sumenep

Diduga Tak Bermanifes, Korban Meninggal Dunia Mayoritas Anak-anak

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 19 Jun 2019 09:00 WIB

Diduga Tak Bermanifes, Korban Meninggal Dunia Mayoritas Anak-anak

Hendarwanto, Hazmi Wiraraja Tim Wartawan Surabaya Pagi Bencana tenggelamnya Kapal Motor (KM) Arim Jaya di perairan antara Pulau Sapudi dengan Giliyang, Kabupaten Sumenep menjadi perhatian khusus beberapa pihak. Pasalnya, KM Arim Jaya sendiri, terdaftar sebagai kapal muatan barang. Namun, tragedi tenggelamnya KM Arim Jaya ini justru mengangkut setidaknya 61 orang penumpang. Hingga, Selasa (18/6/2019) malam kemarin, 39 orang penumpang selamat, dan 17 penumpang mash hilang dan 2 penumpang dinyatakan meninggal dunia. Bahkan, 17 penumpang yang hilang, mayoritas masih anak-anak. Kepolisian Daerah Jawa Timur menyatakan petugas mencari korban kecelakaan KM Arim Jaya hanya berdasarkan keterangan penumpang yang selamat karena kapal yang tenggelam di perairan Sumenep pada Senin (17/6/2019) itu tidak dilengkapi manifes menurut keterangan otoritas berwenang. "Karena saksi-saksi dan otoritas berwenang menyatakan tidak ada manifes kapal, data penumpang. Petugas mencari hanya bermodalkan keterangan saksi selamat. Sekarang 61 orang penumpang yang terdata (ada di kapal) berdasarkan saksi-saksi di kapal, termasuk nakhoda. Sementara yang masih belum diketemukan, sekitar 17 orang penumpang. Rata-rata masih anak-anak," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera, Kabid Humas Polda Jatim, Selasa (18/6/2019). 17 Penumpang Meninggal Polisi sudah memeriksa nakhoda kapal tersebut, yang mengaku tidak tahu pasti jumlah penumpang kapalnya. "Nakhoda sudah bisa dimintai keterangan. Tapi dia mengaku tidak tahu karena berdalih hanya mengoperasikan kapal," kata Frans Barung Mangera. Dia juga menyatakan bahwa menurut data terkini kepolisian jumlah korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan kapal itu 17 orang. "Ini bukan data terakhir, baru data sementara," katanya. Sementara jumlah penumpang kapal yang selamat menurut data kepolisian 39 orang, sebagian besar masih menjalani perawatan di Puskesmas Dungkek dan RSUD Sumenep. Lima penumpang kapal yang lain belum ditemukan menurut polisi. Kepolisian Daerah Jawa Timur belum mulai menyelidiki penyebab kecelakaan kapal tersebut, masih fokus mencari, mengevakuasi, dan mendata penumpang kapal. "Belum masuk investigasi penyebab. Kami memastikan dulu data yang meninggal, selamat dan hilang karena memang datanya masih simpang siur. Serta kondisi psikologis keluarga korban," kata Frans Barung Mangera. Bukan Kapal Penumpang Sedangkan, keterangan Kepala Kesyahbandaran Kalianget Sumenep, Soepriyanto menyebut, KM Arim Jaya yang tenggelam biasa digunakan untuk angkutan barang. Menurutnya warga di daerah kepulauan terbiasa menggunakan KLM tersebut untuk angkutan penumpang, tanpa memperhatikan unsur keselamatan. "Kapal itu kapal yang biasa untuk mengangkut barang. Karena KLM biasanya tidak memenuhi syarat untuk penumpang. Ya namanya di daerah kepulauan itu kondisinya seperti itu. Sehingga tanpa memperhatikan unsur keselamatan," jelas Soepriyanto, Selasa (18/6/2019). Soepriyanto mengatakan, jika dilihat dari kondisi kapal yang sampai tenggelam dipastikan karena melebihi kapasitas muatan. Pasalnya barang bawaan yang ada di tambah penumpang orang yang cukup banyak saat diterjang ombak kapal dengan mudah terguling. Menurut Soepriyanto, pihaknya sudah sering memberikan sosialisasi terkait bahaya menyeberang laut tanpa dibekali pengetahuan prakiraan cuaca dan memperhatikan muatan. Bangkai Kapal Dievakuasi Tim gabungan dari Basarnas, Polair Polda Jawa Timur, Polres, Kodim 0827 dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sumenep, Selasa (18/6/2019) sejak pukul 11.00 WIB, berusaha mengevakuasi bangkai KM Arim Jaya di sekitar perairan Giliyang, Sumenep. "Bangkai kapal kita evakuasi ke lokasi tedekat, yakni ke perairan Dungkek," kata AKP Widiarti Kasubbag Humas Polres Sumenep kemarin. Ia menjelaskan, berdasarkan laporan petugas di lapangan, saat ini, posisi bangkai kapal telah mendekati pesisir Desa Romben, di Kecamatan Dungkek, Sumenep. KM Arim Jaya tenggelam di perairan antara Pulau Sapudi-Giliyang atau timur laut Giliyang, Sumenep, Madura, sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (17/6/2019). Kapal motor yang terbuat dari kayu itu berlayar dari Pulau Goa Goa, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, sekitar pukul 07.00 WIB dengan tujuan Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Pulau Madura. Sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (17/6/2019) sore, kapal motor yang mengangkut puluhan orang penumpang sudah berada di perairan sekitar Pulu Giliyang. Tiba-tiba ombak besar setinggi 3 meter dan angin kencang menghantam kapal. "Kapal menjadi oleng, lalu tenggelam pada hamtaman ombak kedua," kata Abd Rahman Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sumenep. n

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU