Dikorupsi, Proyek Selter Tsunami Pandeglang Mangkrak

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 02 Jan 2019 10:43 WIB

Dikorupsi, Proyek Selter Tsunami Pandeglang Mangkrak

SURABAYAPAGI.com, Pandeglang - Selter tsunami di Pandeglang, Banten terbengkalai karena biaya pembangunannya di korupsi. Kondisi gedung selter tsunami di Kecamatan Labuhan, Pandeglang, Banten nampak tidak terurus. Tak terlihat satu pun petugas yang menjaga. Proyek pembangunan selter tersebut menghabiskan anggaran Rp 18 miliar dari APBN 2014. Tiga orang menjadi terpidana korupsi. Dua tersangka yaitu Direktur PT Tidar Sejahtera Takwin Ali Muchtar dan PPK dari Kementerian Pekerjaan Umum bernama Ahmad Gunawan. Padahal, selter itu dibuat untuk meminimalisasi dan mengevakuasi korban tsunami. Belum rampung proyek ini, dua pengusaha dan satu pejabat kementerian bancakan duit selter tsunami. Gedung selter tersebut kini mangkrak dan kumuh serta kerap jadi tempat mesum. "Selter itu Menyangkut proyek APBN dari pusat diserahkan ke Pemda untuk pengungsi tsunami. Ketika kita melakukan pemeriksaan ditemukan ada perbedaan spek yang ada, sehingga kita melakukan penyelidikan ditemukan ada penyalahgunaan. Sekarang sudah divonis melibatkan pihak ketiga," kata Dirkrimsus Polda Banten Kombes Pol Abdul Karim, kemarin. Dinding bangunan ini dipenuhi coretan. Selain itu, sampah berserakan di dalam kawasan gedung seluas 2.456 meter persegi ini yang dilengkapi enam toilet. Tetapi, tidak ada satupun toilet yang bisa dipakai, dan tidak ada satupun yang dilengkapi dengan pintu. Bahkan tiga di antaranya juga tidak dilengkapi jamban. Sampah dan genangan air juga memenuhi fasilitas toilet umum di selter ini. Penerangan gedung berlantai tiga ini juga masih minim. Fasilitas listrik pun sudah tidak berfungsi dengan baik. Selain itu, di bagian paling atas gedung tidak nampak atap. Penuturan Andi (27) yang tinggal di belakang gedung tersebut, bangunan berlantai tiga ini, belum berfungsi dengan baik. Sehari-hari gedung ini hanya digunakan tempat-tempat nongkrong oleh muda-mudi sembari berselfie ria. "Buktinya pada saat tsunami kemarin, gedung ini tidak terpakai, paling dipakai anak muda pada nongkrong sore," katanya. Selain itu Andi mengungkapkan, fasilitas di dalam gedung ini tidak memadai. Kalau hujan airnya masuk ke dalam, tidak heran kalau banyak genangan air di dalam gedung itu. "Harapan saya pemerintah dapat menyelesaikan pembangunan sehingga shelter ini bisa digunakan bukan hanya sebagai pajangan," tutup. Untuk diketahui labuhan merupakan salah satu daerah yang diterjang tsunami selat Sunda dan menyebabkan banyak korban jiwa. sl-01

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU