Dilantik Presiden Harapan untuk George Weah Melambung

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 22 Jan 2018 17:02 WIB

Dilantik Presiden Harapan untuk George Weah Melambung

SURABAYAPAGI.COM, MONVORIA-Mantan pemain sepakbola internasional George Weah akan dilantik sebagai presiden baru Liberia, pada Senin 22 Januari 2018. Pelantikan menjadi sebuah momen penting yang menandai transisi demokratis damai pertama di negeri ini sejak 1944. Weah akan menjadi presiden ke-25 negara Afrika Barat, mengambil alih kekuasaan dari Presiden Ellen Johnson Sirleaf setelah 12 tahun. Harapan melayang tinggi di kalangan rakyat Liberia bahwa dia akan memenuhi janji soal pekerjaan dan sekolah yang lebih baik. Upacara akan dimulai pukul 9.45 waktu setempat di Stadion Samuel Kanyon Doe di dekat ibu kota, Monrovia. Kepala negara dari Ghana, Mali, Nigeria, dan Togo diharapkan hadir bersama mitra dan mantan rekan-rekannya semasa kiprah bertahun-tahun di dunia sepakbola. Weah bermain untuk sejumlah tim papan atas Eropa pada 1990-an dan dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia oleh FIFA. Ia memenangkan anugerah Ballon d'Or yang didambakan, satu-satunya orang Afrika yang telah mencapai ini. Setelah kalah dalam pemilihan presiden pertama dari Sirleaf pada 2005, dia menghabiskan 13 tahun terakhir untuk mendapatkan kredibilitas politik. Ia meraih popularitas besar di dalam negeri, menjadi senator pada 2014. Para relawan memberi sentuhan akhir menghiasi jalan-jalan dengan cat cat akhir pada Minggu 21 Januari 2018. Banyak orang berharap kesusahan sehari-hari mereka akan berubah. "Ini pertama kalinya saya melihat Liberia mengganti kekuasaan dengan damai. Rakyat mengharapkan demokrasi yang nyata," kata Samuel Harmon, 30, pedagang kaki lima. "Harapan rakyat dan negara adalah segalanya baginya (Weah). Semua orang percaya bahwa jika dia gagal, mayoritas akan kecewa dengan politik," tambahnya, seperti dikutip AFP, Senin 22 Januari 2017. Di sisi lain, Sirleaf akan dikenang karena menjaga perdamaian sesudah perang sipil 1989-2003 yang mengerikan, membuat sekitar 250.000 orang tewas. Tapi kemiskinan ekstrem tetap merasuk dan Liberia berada di peringkat paling bawah dalam peringkat internasional untuk kesehatan, pendidikan, dan pembangunan. Sirleaf mengatakan kepada AFP bahwa pelantikan tersebut "menyiratkan kontinuitas, berarti memenuhi tantangan." Weah menghadapi tantangan ekonomi ekspor yang tertekan, sangat bergantung pada karet dan bijih besi. Selain ekspektasi berlebihan bahwa ia dapat mengubah negara ini dalam beberapa bulan, menyediakan lapangan kerja bagi populasi yang sangat muda. Lebih dari 60 persen dari 4,6 juta warga Liberia berusia di bawah 25 tahun. Ramai yang memilih Weah dengan harapan akan segera meningkatkan lapangan kerja. Dia katakan kepada wartawan, pada Sabtu, di sebuah pertandingan sepakbola persahabatan dengan tentara, prioritas utamanya adalah menjaga perdamaian. Sambil menyerang para kritikus yang nyinyir bahwa dia tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan jabatan presiden. "Saya adalah manusia, saya berusaha menjadi primadona, dan saya bisa sukses," kata Weah. "Ketika saya bekerja keras, saya percaya apa yang saya yakini dan saya tunjukkan bahwa saya dapat bertahan," sambungnyanya, mengacu pada ketidakpercayaan awal di antara orang-orang sebangsanya bahwa dia bisa berhasil di liga top Eropa. Namun para ahli khawatir bahwa harapan guna mengatasi korupsi yang merajalela dan membawa keahlian teknokratik ke dalam kabinetnya berisiko dari kepentingan membalas jasa bantuan (selama pencalonan). Sejumlah nama telah dirumorkan "minta bayar kembali hutang rasa terima kasih politik dan pribadi, menunjukkan kontinuitas daripada fajar baru dalam politik Liberia," tulis Malte Liewerscheidt, Analis Senior Afrika di konsultan risiko global Verisk Maplecroft dalam sebuah catatan singkat. CR/beb (mtrnws)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU