Dindik Jatim Bikin Klaster Baru Covid-19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 03 Jun 2020 21:27 WIB

Dindik Jatim Bikin Klaster Baru Covid-19

i

Para kepala sekolah saat dilantik di BKD Jawa Timur 20 Mei 2020 lalu.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Viral di aplikasi percakapan tentang potensi munculnya klaster baru di Surabaya. Ada enam poin atau penjelasan tentang potensi klaster tersebut. Potensi klaster baru itu sekaligus memberi peringatan karena kata yang memulai adalah Waspada. Lebih lengkapnya 'Waspada potensi ambyar klaster baru'.

Klaster baru itu diviralkan terjadi saat pelantikan pengawas dan Kepala sekolah tingkat SMA se Jawa Timur oleh Dinas Pendidikan Provinsi pada tanggal 20 Mei 2020 di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim. Di sana,  ada 240 peserta yang hadir yang dilatik secara bergelombang. Padahal tanggal 20 Mei itu dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jilid 2 yang diprakarsai Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Ajak Kembali Semangat Bekerja dan Maksimalkan Pelayanan untuk Masyarakat

Salah satu dari peserta ternyata ada yang meninggal diduga karena COVID-19. Peserta itu datang dari Mojokerto namun merupakan warga Jombang. Peserta tersebut sudah dimakamkan di Jombang

Ada juga peserta positif COVID-19 dari Mojokerto dan saat ini tengah dirawat di RSUD Kota Mojokerto. Mojokerto sendiri termasuk pada gelombang pertama dan Jombang masuk gelombang keempat.

Untuk Jombang, sudah terdata ada 20 orang yang diperintahkan untuk isolasi mandiri dan akan dilakukan rapid test. Viral tersebut juga diikuti dengan sejumlah foto peserta yang berfoto bersama tanpa physical distancing.

Menanggapi foto-foto pelantikan yang viral ini, Kepala BKD Jawa Timur, Nur Kholis mengatakan bahwa pihaknya hanya bertindak sebagai fasilitator saja. Sedangkan penyelenggara acaranya adalah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

"Kami BKD hanya bertindak sebagai fasilitator saja. Dengan aula yang cukup untuk menampung peserta, serta parkiran yang cukup luas. Maka pelantikan tersebut dilakukan disini," ujar Nur Kholis saat diwawancarai Surabaya Pagi di kantor BKD Jawa Timur, Rabu (3/6/2020).

Nur Kholis juga menegaskan bahwa pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat jauh sebelum pelaksanaan pelantikan tersebut. Antara lain seperti bilik disinfektan, tempat cuci tangan, pengecekan suhu, penyediaan hand sanitizer dan peraturan wajib memakai masker.

"Sejak awal Maret kita sudah terapkan ini, siapa pun yang masuk kesini harus melalui prosedur ini. Termasuk semua pihak yang mengikuti pelantikan tersebut. Bahkan kami menyediakan masker bagi mereka jika tidak membawa atau ingin mengganti maskernya," tegas Nur Kholis.

Baca Juga: Pemprov Jatim Buka Rekrutmen CASN, 5.200 Formasi

Dirinya juga menjelaskan jika jarak antar peserta dalam aula sudah sangat sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditentukan. Jarak antar peserta yang diatur 2 meter, menurutnya sudah sesuai dengan proporsi dari luas aula.

"Saya memastikan tidak ada kerumunan saat sebelum dan sesudah pelantikan. Karena sebelum pelantikan peserta langsung diarahkan masuk ke dalam aula agar cepat dimulai, lalu sesudahnya kami juga segera menyuruh mereka untuk pulang," jelasnya.

 

Kadindik Jatim Bungkam

Terkait hal ini, Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso membenarkan jika seluruh peserta pelantikan sedang di-rapid test. Namun pihaknya belum mendapatkan laporan hasil rapid test tersebut.

Baca Juga: 217 Pos Kesehatan Tersebar di 35 Kabupaten/Kota Jatim Selama Musim Mudik Lebaran

"Rapid testnya masih sedang dilakukan di masing-masing kabupaten kota. Belum ada laporan keseluruhan hasilnya yang masuk ke kami," ujar Kohar kepada Surabaya Pagi pada Rabu (3/6/2020).

Saat disinggung mengenai jalannya protokol kesehatan saat pelaksanaan pelantikan tersebut, Kohar mengaku mendengar laporan langsung dari pihak Dinas Pendidikan Jawa Timur bahwa sudah sesuai dengan protokol kesehatan.

"Menurut laporannya kemarin, jalannya acara sudah sesuai dengan protokol kesehatan. Lebih ketat malah kabarnya," kata Kohar.

Sementara itu, Dinas Pendidikan Jawa Timur selaku penyelenggara acara, melalui Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi tidak merespon saat akan diwawancarai tim Surabaya Pagi hingga Rabu (3/6/2020) malam. Saat ditelpon, Surabaya Pagi malah di-reject dan ketika di-chat lewat Whatsapp, tidak dibaca meski dalam posisi online.adt

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU