SURABAYAPAGI.com - Banyak yang meragukan kepantasan Firman Abdul Kholik masuk tim putra Indonesia di Kejuaraan Bulutangkis Beregu Asia 2018. Tapi, Firman mampu menjawab keraguan tersebut.
Firman berstatus tunggal keempat di tim Indonesia. Pemain berusia 20 tahun itu ada di belakang Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Ihsan Maulana Mustofa.
Masuknya Firman ke tim memang menimbulkan keraguan banyak orang. Pasalnya, prestasi Firman dalam beberapa tahun terakhir tak sebaik Jonatan, Anthony, maupun Ihsan.
Di Indonesia Masters 2018, Firman juga tak memperlihatkan pencapaian yang menggembirakan. Dia gagal melewati babak kualifikasi.
Namun, Firman menjawab keraguan terhadap dirinya justru di momen yang sangat krusial. Dia menjadi penentu kelolosan Indonesia ke final Kejuaraan Bulutangkis Beregu Asia 2018.
Firman menang 22-20, 11-21, 22-20 atas tunggal putra Korea Selatan, Lee Dong Keun, pada partai kelima di babak semifinal. Kemenangan Firman atas Lee meloloskan Indonesia ke final dengan skor 3-2.
Firman tak mendapatkan kemenangannya dengan mudah. Dia bahkan sudah berada di ambang kekalahan ketika Lee mencapai match point di game ketiga dalam kedudukan 20-14.
Namun, Firman menunjukkan perjuangan yang luar biasa. Perlahan-lahan dia memangkas ketertinggalan dan berhasil merebut delapan poin secara beruntun untuk membalikkan keadaan.
Menurut Firman, kemenangannya tersebut menjadi cara untuk menepis keraguan banyak orang terhadap dirinya.
"Okelah hak orang mau bilang apa ke saya. Itu hak orang, malah jadi motivasi buat saya," ujar Firman.
"Jadi masyarakat bebas berpendapat, pas saya lagi naik selalu support saja. Karena orang bisa ada di atas bisa ada di bawah," katanya.
Indonesia akhirnya tampil sebagai juara di Kejuaraan Bulutangkis Beregu Asia 2018, yang sekaligus menjadi kualifikasi Piala Thomas 2018. Di babak final, Indonesia mengalahkan China 3-1. (dtk/cr)
