Home / Surabaya : AKBP Sudamiran, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya

Ditantang Ungkap Koruptor di Surabaya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 03 Jan 2018 01:26 WIB

Ditantang Ungkap Koruptor di Surabaya

AKBP Sudamiran dipastikan menjabat sebagai Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya mulai awal tahun 2018. Hadirnya perwira menengah (pamen) ini melengkapi sepak terjang Kapolrestabes Kombes Rudi Setiawan, yang pernah menjabat Dirkrimsus Polda Sumatera Selatan. Bisa dikatakan Polrestabes Surabaya kini dipimpin duet pamen polisi yang ahli di bidang pidana tindak pidana korupsi (Tipikor). Seperti apa track record AKBP Sudamiran? ------------- Laporan : Hendarwanto Ibnu F Wibowo ------------- Setelah surat telegram nomor 2740/XII/2017 tertanggal 22 Desember 2017 yang ditandatangani Karo SDM Polda Jatim Kombes Rastra Gunawan muncul, terungkap jika AKBP Sudamiran akan menggantikan AKBP Leonard Sinambela. Leonard yang baru menjabat lima bulan sebagai Kasat Reskrim ini bakal menempati posisi barunya sebagai Analis Kebijakan Muda Bidang PID Bid Humas Polda Jatim. AKBP Sudamiran sendiri bukan orang baru di jajaran Polrestabes Surabaya. Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Wakasat Reskrim dan Kasat Narkoba di Polrestabes Surabaya. Ia juga pernah menjabat Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) serta Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya. Juga pernah menjabat Kapolsek Genteng. Jabatan terakhir yang ia emban adalah Kasubdit Tipikor Ditreskrimum Polda Jatim. Banyak orang yang tahu sepak terjang AKBP Sudamiran ini, terutama saat dia menduduki jabatan sebagai Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya. Salah satu yang paling banyak diketahui orang adalah keberhasilan Sudamiran mengungkap peredaran narkoba di salah satu apartemen di Surabaya. Tidak hanya itu, di tahun 2012, Sudamiran yang ketika itu masih berpangkat Kompol membongkar peredaran narkoba dengan metode yang tak lazim. Kala itu polisi mendapati ratusan butir pil ekstasi disembunyikan di dalam safe deposit bank. Selain kasus-kasus tersebut, masih ada banyak lagi kasus besar yang diungkap Sudamiran. Saat menjabat Kanit Tipiter Polrestabes (dulu Polwiltabes) Surabaya, perwira polisi ini terkenal dengan keberaniannya menindak dugaan korupsi DPRD Surabaya yang akhirnya menyeret Ketua DPRD, M Basuki. "Terima kasih, mohon dukungannya," ucap Sudamiran saat dikonfirmasi, Selasa (2/1/2018). Bagi dia, jabatan adalah amanah yang harus dijalankan dengan baik. Sudamiran mengaku belum melalui proses serah terima jabatan (sertijab). "Saya belum tahu kapan jadwal sertijabnya," ucapnya. Setelah sertijab nanti, AKBP Sudamiran akan menghadapi sejumlah tantangan untuk diselesaikan. Tak hanya kejahatan-kejahatan jalan yang meresahkan warga kota. Tapi kasus kejahatan kerah putih (white collar crime) seperti korupsi dan mafia tanah, juga perlu penanganan. Sebab selama ini Polrestabes masih kalah dengan Kejaksaan Negeri dalam pengungkapan kasus korupsi. Justru beberapa diantaranya tak ada kejelasan. Sebut saja, dugaan korupsi Bimtek DPRD Surabaya Rp 3,7 miliar yang ditangani sejak Coki Manurung, hingga kini tak jelas penyelesaiannya. Di sisi lain, potensi terjadinya korupsi di sejumlah instansi pemerintahan di Surabaya, juga cukup tinggi. Sudiman Sidabukke, pakar hukum dari Universitas Surabaya (Ubaya), berharap Polrestabes Surabaya ke depannya dapat membawa perubahan berarti dalam penegakan tindak pidana korupsi di Surabaya. Menurut Sudiman, selama ini penegakan tindak pidana korupsi tampaknya tidak menjadi prioritas. "Saya memandang penegakan yang terjadi hanya terfokus pada kriminal-kriminal umum saja. Kurang ada greget di bidang korupsi," ungkap Sudiman. Padahal, menurut Sudiman, kota besar seperti Surabaya, perkara suap menyuap tentunya akan sangat jamak untuk ditemui. "Saber Pungi itu harus ada gregetnya. Selama ini Polrestabes selalu bisa dibilang kalah dengan Kejari maupun Kejati kalau untuk (kasus korupsi) itu," pungkas dia. n

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU