Dua Insiden Warnai Pengundian Nomor Urut Paslon di Lamongan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 24 Sep 2020 19:11 WIB

Dua Insiden Warnai Pengundian Nomor Urut Paslon di Lamongan

i

Tiga Paslon saat mengangkat nomor urut dalam acara pengundian nomor urut pilkada Lamongan.SP/MUHAJIRIN KASRUN

Wartawan Tak Boleh Masuk Hingga Pengundian Nomer Diulang

 SURABAYA PAGI, Lamongan - Pengundian nomor urut calon bupati dan wakil bupati oleh KPUD Lamongan di Lamongan Sport Center pada, Kamis (24/9/2020) diwarnai dua insiden. Bahkan karena insiden itu proses pengundian nomor urut sempat terhenti.

Baca Juga: Sambut Hasil Rekapitulasi KPU, Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Tetap Kondusif

Dua insiden yang dimaksud adalah dilarangnya wartawan masuk ke lokasi acara, karena alasan dalam PKPU yang baru tidak menyebutkan wartawan bisa masuk dan meliput ke arena acara.

Situasi panas di depan pintu masuk akhirnya terselesaikan, setelah Kapolres Lamongan AKBP Harun mempersilahkan awak media masuk, setelah melakukan koordinasi dengan Polda Jawa Timur. "Silahkan teman-teman wartawan masuk dengan memakai id card dan melakukan peliputan di tribun atas atau ring 2," ujar Harun panggilan akrab Kapolres Lamongan ini.

Baru insiden pertama terselesaikan, tidak lama kemudian ada insiden lagi, dimana pengundian yang dilakukan oleh masing-masing calon wakil bupati untuk menentukan siapa yang berhak mengambil pertama undian untuk pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Lamongan oleh Calon Bupati.

Saat Calon Wakil Bupati Saim mengambil nomor undian, semua terdiam dan ada insiden untuk mengulang kembali proses pengundian dari awal. Menurut kabar yang beredar, diulangnya pengundian nomor urut itu karena ada ketersinggungan dari Saim, Calon Wakil Bupati pasangan Kartika Hidayati.

“Saim juga mengatakan, tanya Pak Badar “Ketua Bawaslu Kab. Lamongan” saja lah, kalau pak Badar minta diulang, ya diulang saja. Kalau tidak diulang ya tidak akan muncul mas nomornya,” kata Saim pada awak media.

Baca Juga: Tim Hukum Ganjar-Mahfud, Heran Mendadak Saksi Fakta dan Ahlinya, Mundur

Miftakhul Badar ketua Bawaslu Lamongan mengungkapkan, terkait insiden itu yang pertama bahwa, nomor undian yang disediakan KPUD Lamongan tidak sesuai standar, karena nomor yang tertera di media undian bisa dibaca jelas.

Karena seperti itu, Bawaslu memberikan saran perbaikannya, harus diganti dengan media undian yg nomornya tidak terlihat, dan saran itu ditindak lanjuti dengan mengganti lot undian yang nomornya tidak terlihat.

Saat didesak apakah dalam lot undian itu ada kata kata tidak senonoh seperti kabar yang beredar, Badar sapaan akrabnya menuturkan, bahwa benar di salah satu lot tersebut ada kata-kata “tertentu”.

"Tulisan itu sedang kami dalami, apakah patut diduga pelanggaran atau tidak. Benar juga, memang tadi ada salah satu calon yang keberatan dengan keberadaan tulisan itu, namun kami belum bisa menyimpulkan itu pelanggaran atau tidak," ujarnya.

Baca Juga: Beda Lokasi Pernyataan Suryo Paloh dan Anies, Jadi Gunjingan

Ketua KPUD Lamongan, Mahrus Ali menyebutkan, dua insiden wartawan dan pengundian hanya mis komunikasi saja. "Miskomunikasi saja tadi terkait  Nomor dimasukan di bola kok malah di tulis di luar yang akhirnya kalau di aduk jadi kelihatan, makanya di ganti model lot," katanya.

Sementara itu dalam pengundian nomor urut tersebut, nomor urut 1 Paslon Ir Suhandoyo - Astiti Suwarni, Paslon nomor 2 Yuhronur Efendi-Abd Rouf, pasangan nomor 3 Kartika Hidayati-Saim.Jir

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU