Efek Samping Work From Home, Bisa Sebabkan AntiSosial

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 20 Mar 2020 11:57 WIB

Efek Samping Work From Home, Bisa Sebabkan AntiSosial

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Merebaknya wabah virus corona Covid-19 membuat pemerintah mengambil sejumlah langkah pencegahan. Salah satunya mengimbau masyarakat agar melakukan self quarantine dan bekerja di rumah atau lebih populer disebut Work From Home. Hal ini dilakukan guna menghindari kerumunan dan terhindari dari penularan Covid-19. Untuk memberikan informasi terbaru mengenai Covid-19, Kementerian Kesehatan membuat website Infeksi Emerging. Begitupun dengan beberapa pemerintah daerah yang melakukan inisiatif menyediakan informasi terkait penyebaran cirus Corona seperti Pemrov DKI Jakarta, Pemrov Jawa Barat, dan Pemrov Nusa Tenggara Barat. Sebenarnya, konsep Work From Home yang sekarang digalakkan bukan hal baru. Karena pernah menjadi cita-cita banyak perusahaan teknologi di era tahun 2000 dengan istilah BYOD (Bring Your Own Device). Perusahana teknologi mengembangkan perangkat dan sistem yang mempermudah para karyawannya untuk bekerja di manapun berada, tanpa harus ke kantor. Sayangnya, konsep tersebut tidak bisa diterapkan secara masif sampai saat ini. Kebijakan Work from Home terkait Coronavirus ini juga dilakukan oleh perusahaan global seperti Google, Microsoft, Twitter, Apple, Amazon, Spotify, dan lainnya. Tak hanya di Indonesia, tetapi berbagai negara dari Inggris ke AS, Jepang ke Korea Selatan, dalam beberapa hari terakhir, meluncurkan kebijakan kerja di rumah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Kendati demikian, konsep kerja di rumah juga memiliki sejumlah kekurangan. Di antaranya adalah: 1. Kehilangan motivasi kerja Setelah berbicara soal keuntunganwork from home, kali ini Anda mesti tahu kerugian yang bisa saja ditimbulkan. Salah satu kerugianwork from homeadalah seseorang bisa kehilangan motivasi kerja. Alasannya cukup beragam, misalnya suasana kerja tidak seperti yang diharapkan, suasana rumah tidak seperti kantor, terdistraksi oleh media sosial dan hiburan lainnya, dan sebagainya. Ketika kehilangan motivasi kerja, sebaiknya Anda beristirahat sejenak dan tidak memaksakan diri. Apabila Anda memaksakan diri, justrumood untuk bekerja akan semakin hilang. Sejenak alihkan pikiran Anda pada hal-hal yang disukai. Pikirkan kembali soal apa yang ingin Anda raih pada hari itu. Pelan-pelan selesaikan pekerjaan Anda. Jika sudah, tidak ada salahnya memberireward pada diri sendiri. 2. Biaya listrik dan internet di rumah membengkak Ketika bekerja di kantor, perusahaanlah yang menanggung biaya listrik dan internet. Namun, berbeda halnya ketika karyawan bekerja di rumah, karena kemungkinan biaya listrik dan internet akan membengkak lantaran pemakaian terus-menerus. Guna meminimalisir kerugianwork from homeini, sebaiknya Anda memang memiliki budget khusus supaya tagihan tidak membengkak. 3. Timbul masalah keamanan data Koneksi W-Fi di rumah sangat lambat? Ya, dalam keadaan tertentu, mungkin Anda perlu untuk menggunakan akses internet di area publik. Namun, sebaiknya berhati-hati, ya. Sebaiknya tidak memberikan alamat email atau nomor ponsel ketika hendak mengakses Wi-Fi publik gratis karena dapat menimbulkan masalah keamanan data. Di sisi lain, ketika sedangwork from home,kuncilah selalu laptop yang dimiliki dan berhati-hatilah ketika membuka dokumen atau ketika sedang memasukkan kata sandi. 4. Komunikasi yang kurang lancar dengan rekan Idealnya,meeting di kantor sering dilakukan dengan tatap muka di satu ruangan khusus. Akan tetapi, ketikawork from home, mau tak mau karyawan harus mengandalkan teknologi untuk berkomunikasi dengan rekan lainnya. Jangan khawatir, teknologi zaman sekarang sudah canggih dan dapat diandalkan. Jika ingin berkomunikasi dengan rekan lain entah untuk diskusi,meeting, ataubrainstorming, manfaatkanlahsocial messenger atau Slack. Jika inginconference call, andalkanlah Zoom, Skype, atau Google Hangouts. Meminimalisir kerugianwork from hometernyata tidak sulit, kan? 5. Stres karena tuntutan pekerjaan Ketika meminta karyawan bekerja di rumah, bukan berarti perusahaan akan melepaskan karyawan begitu saja. Ada perusahaan yang meminta karyawan mereka untuk menuliskanto do list mereka setiap hari, lalu menuliskanoutput-nya ketika pekerjaan sudah selesai agar lebih mudah di-track. Ini adalah salah satu cara yang bisa dilakukan setiap pebisnis untuk tetap memantau kinerja karyawannya dari jarak jauh. 6. Tidak semua pekerjaan bisa dilakukan dengan konsep ini Pada kenyataannya, tidak semua perusahaan dapat menerapkan prinsipwork from home, seperti yang dianjurkan oleh pemerintah. Katakanlah, Anda memiliki kedai kopi. Tentu tidak mungkin menutup kedai Anda karena hal tersebut hanya akan semakin mengurangi pendapatan sehari-hari. Apabila karyawan tetap harus bekerja, jangan lupa untuk memperhatikan kebersihan outlet dan kesehatan masing-masing. Rajin-rajinlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Apabila tidak ada sabun cuci di dekat Anda, gunakanlahhand sanitizer. Hand sanitizer ini juga perlu Anda sediakan di tiap-tiap outlet untuk digunakan oleh Anda, karyawan lain, atau pelanggan yang masih datang. Apabila work from home ini diberlakukan cukup lama maka akan menimbulkan sikap antisosial. Hal lain yang berpengaruh terhadap munculnya kepribadian antisosial adalah cara seseorang melihat, memahami, dan berhubungan dengan dunia luar. Bagaimana seseorang memahami dirinya sendiri, juga tidak kalah penting. Selain itu, faktor kepribadian selama masa kanak-kanak yang terbentuk baik secara genetik maupun akibat pengaruh lingkungan, ikut berpengaruh.(mk/gi/ac/cr-03/dsy)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU