Filosofi Lontong Cap Go Me

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 05 Feb 2020 21:14 WIB

Filosofi Lontong Cap Go Me

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Perayaan Cap Go Meh identik dengan sajian makanan khasnya, yaitu Lontong Cap Go Meh. Namun sebenarnya masih ada beberapa makanan yang selalu hadir saat perayaan Cap Go Meh khususnya di Indonesia yakni buah jeruk, kue keranjang, kue mangkok, kue kura-kura, dan kue wajik. Humas Boen Bio Klenteng Surabaya, Liem Tiong Yang mengatakan, menurut kepercayaan masyarakat China, buah jeruk dilambangkan sebagai pembawa kemakmuran dan harta yang melimpah. Untuk kue keranjang memiliki filosofi pembawa keberuntungan. "Kue mangkok dipercaya rejeki akan mekar. Kue kura-kura dipercaya umur panjang dan ketahanan. Dan kue wajik bermakna kehidupan yang manis dan meningkat taraf hidupnya," ucap Liem. Lebih lanjut, Liem menjelaskan dalam satu porsi lengkap Lontong Cap Gomeh yang terdiri dari berbagai sayuran dan lauk memiliki filosofi diantaranya, Lontong berarti kemasan sederhana namun terpenting adalah bisa membuat kenyang. Opor Ayam bermakna, dengan bekerja ibarat ayam yang mencari makan dengan "eker-eker" pun pasti bisa makan. Sayur rebung (bambu muda) artinya bambu yang beruas-ruas dan meningkat dengan harapan kita akan kuat menghadapi cobaan kehidupan. Bubuk kacang kedelai bermakna sesuatu dimulai dari yang terkecil. Telur punya makna menghasilkan sesuatu, sementara serundeng atau parutan kelapa maknanya bahwa pohon kelapa secara keseluruhan berguna, artinya sebagai manusia bisa berguna bagi banyak orang. "Kira-kira seperti itulah makna filosofi makanan Lontong Cap Go Meh. Ada harapan dan doa yang diaplikasikan melalui simbol makanan," tutup Liem.Indra

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU