FK Universitas Ciputra Bantu Kelompok ODHA dengan Mindset Entrepreneur

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 30 Nov 2020 08:55 WIB

FK Universitas Ciputra Bantu Kelompok ODHA dengan Mindset Entrepreneur

i

Universitas Ciputra Surabaya melakukan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Kami Berdaya, Kami Kreatif yang merupakan rangkaian Program Kemitraan Masyarakat (PKM). SP/ Julian

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Memulai Usaha Sendiri ini dapat membantu kelompok rentan seperti, misalnya, orang yang hidup dengan HIV dan AIDS, mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam memulai dan mengelola usaha kecil.

Ini pun akan membantu mereka menciptakan peluang kerja dan memperoleh pendapatan untuk biaya pengobatan dan lainnya.

Baca Juga: Imigrasi I Surabaya Berhasil Terbitkan Hampir 10 Ribu Paspor

Universitas Ciputra Surabaya melakukan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Kami Berdaya, Kami Kreatif yang merupakan rangkaian Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang diinisiasi oleh Direktorat Riset dan Pengabdian pada Masyarakat (DRPM) Kemenristek- BRIN merupakan program pengabdian kepada masyarakat kepada kelompok khusus Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Komunitas Budaya (Ibu Berdaya dengan HIV) Kecamatan Tandes Surabaya.

Kegiatan ini diketuai oleh Etha Rambung, dr., M.Si. dengan anggota Romauli Nainggolan, S.E., M.Si dan Hanna Tabita Hasianna Silitonga, dr., M.Kes. kegiatan di mulai pada pada 20 Agustus 2020 sampai dengan 27 November 2020.
Etha Rambung, dr., M.Si.menjelaskan bahwa kegiatan ini memberikan pendampingan dan pelatihan pemasaran produk jahitan mitra melalui offline dan online marketing serta company visit ke tailor yang sudah maju di Surabaya.

“Program ini memiliki tiga tujuan. Pertama, untuk menghasilkan wirausaha baru yang memiliki keahlian tata busana menjahit yang berkualitas. Kedua, untuk mengembangkan pemasaran (marketing) produk jahitan IRT dipasarkan secara luas dengan lebih efektif melalui offline dan online marketing. Ketiga, untuk membantu mitra IRT mendapatkan penghasilan lebih baik setelah memiliki keahlian tersebut. Dengan demikian program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat mendorong produktivitas dan kualitas hidup ibu rumah tangga penderita HIV.” Tandas Etha, Jumat, (27/11/2020).

Sementara, Romauli Nainggolan, S.E., M.Si memiliki pengalaman dalam manajemen bisnis, menambahkan bahwa ibu-ibu komunitas dilatih untuk mampu membuat perencanaan keuangan.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

Serta mampu mengatur pengeluaran hingga mampu melakukan pemasaran jahitan seprai secara offline dan online.

“Dari pelatihan ibu-ibu komunitas mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas jahitannya dengan mesin yang lebih lengkap kemudian Ibu-ibu komunitas memiliki media promosi untuk meningkatkan pemasaran jahitan, juga Ibu-ibu komunitas dapat bersinergi saling membantu membuat usaha jahit dan jual seprai untuk mendapatkan penghasilan" katanya.

Ibu-ibu komunitas memiliki toko jualan seprai online:

Baca Juga: Tingkatkan Kepuasan Masyarakat, Satpas SIM Colombo Gaungkan Pelayanan Prima dan Transparansi

Pada program PKM ini juga memberikan Mesin Jahit, mesin obras dan papan nama usaha serta laptop bagi mitra komunitas.

Mitra sepakat untuk memulai usaha mikro penjahit rumahan tetapi membutuhkan pendampingan mengenai kualitas produk, manajemen usaha dan juga pemasaran.

Usaha menjahit bagi mereka merupakan jenis usaha yang sesuai karena mereka tidak takut menularkan kepada orang lain dan beberapa dari mereka memiliki kemampuan dan pelanggan tetap. Jul

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU