Forkopimda Wartawan dan Netizen Kompak Perangi Berita Hoax

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 22 Mar 2018 14:12 WIB

Forkopimda Wartawan dan Netizen Kompak Perangi Berita Hoax

SURABAYAPAGI.com, Lamongan - Deklarasi berita anti hoax terus disuarakan seantero wilayah Lamongan oleh Polres ke semua elemen masyarakat. Kali ini Polres menggandeng Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Wartawan dan Netizen untuk memerangi berita palsu yang bisa mencerai beraikan NKRI. Deklarasi anti berita hoax tersebut digelar di Grand Hotel Mahkota, yang dikemas dengan Forum Group Discution (FGD), Rabu malam (21/3), sebagai kelanjutan pada deklarasi sebelumnya dengan ribuan LA Mania sebutan suporter Persela Lamongan. Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung menyebutkan, kegiatan silaturahmi seperti ini, karena diinisiasi oleh Kapolri atas kondisi dan situasi negara atas banyak beredarnya informasi tidak benar atau hoax. Kegiatan ini lanjutnya, sebagai memontem untuk meningkatkan sinergitas guna menyamakan persepsi, visi dan misi, agar Negara Indonesia khususnya di Lamongan ini masih dalam bingkai NKRI. Lebih jauh kata Kapolres, saat ini berkembang dengan cepat berita seiring dengan perkembangan teknologi, namun berita tersebut juga tidak sedikit hoax, yang mengarah pada usaha untuk memecah belah sesama anak bangsa, dan berita itu kecenderunganya sudah mengarah diproduksi baik pereorangan maupun lembaga. Ia lalu mencontohkan, terkait kasus Saracen dan MCA, yang kental beritanya mempolitisasi isu sara, karena sara merupakan hal yang sensitif dan mudah untuk memperkeruh suasana. Dan terbaru Polisi masih mendalami kelompok penyebar fitnah yakni Islam Ciber Community (ICC), yang mengatasnamakan simbul agama juga, seperti MCA. Lebih jauh Kapolres menyebutkan kalau Lamongan situasinya sangat kondusif terkait isu sara tidak ada, dan Lamongan guyup, tapi kekhawatiran tetap ada seiring dengan perkembangan media sosial seperti saat ini. "Medsos tidak ada filter, Netizen dan wartawan saya berharap memberikan contoh dan teladan dalam menggunakan medsos, dan dalam memberitakan informasi, dan hati-hati untuk tidak menshare berita hoax, kalau itu dilakukan akan berimplementasi pada hukum," pesan Kapolres menegaskan. Ketua PWI Bachtiar Febrianto dalam sambutanya menyampaikan dan mengajak para netizen untuk bijak dalam memanfaatkan media sosial, dan tidak gampang mengaploud berita yang belum tentu kebenaranya. "Sepanjang berita itu belum muncul di media mainstream tentunya masyarakat jangan gampang menshare berita-berita di Medsos apalagi berbahu sara," pesanya. Lebih jauh kata Febri, media mainstream dan medsos punya peran hampir sama dalam mengabarkan. Hanya saja kalau media mainstream setiap peristiwa apapun ada konfirmasnya, dan berbeda dengan medsos. "Kalau wartawan dan meliput ada kode etik jurnalistik, berbeda dengan netizen, ketika mengetahui apapun bisa langsung dishare, tanpa harus konfirmasi, karena demikian itu netizen harus bijak menggunakan medsos." Bupati Lamongan, H Fadeli dalam sambutanya menyebutkan, kalau perkembangan teknology ini harus disikapi dengan bijak. Ia menilai antara berita benar dan berita hoax beda tipis perbedaan. Yang harus diwaspadai lanjutnya, masyarakat jangan menelan begitu saja informasi. "Kita tahan dulu untuk tidak muda terprovokasi adanya berita apalagi diaploud di medsos, karena itu nantinya akan merugikan, seperti ujaran kebencian dan lainnya," ungkapnya. Fadeli dalam kesempatan itu mengapresiasi kegiatan FGD yang diinisiasi oleh Kapolres Lamongan ini. Kegiatan silaturahmi antara Forkopimda wartawan dan netizen ini cukup membantu dalam upaya menjaga daerah agar tetap kondusif. "Terima kasih pak Kapolres kegiatan ini bisa menjadi awal yang cukup baik dalam menjaga situasi dan kondisi daerah untuk tetap kondusif, dan menyamakan visi misi dalam bingkaian NKRI," pungkasnya. jir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU