Gara-gara Baju, Pilot Lion Air Pukul Staf Hotel di Surabaya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 04 Mei 2019 08:33 WIB

Gara-gara Baju, Pilot Lion Air Pukul Staf Hotel di Surabaya

Firman Rachman, Wartawan Surabaya Pagi Potongan video aksi seorang pilot Lion Air memukul pegawai resepsionis hotel di Surabaya, viral di media sosial Facebook, Jumat (3/5/2019). Ternyata, kejadiannya di Hotel La Lisa, Jalan Nginden Surabaya. Belakangan diketahui oknum pilot itu berinisial AG. Sedang pemukulan diduga dipicu masalah sepele, hanya karena pakaian sang pilot yang dilaundry kurang rapi disetrika. Polrestabes Surabaya pun turun tangan menyelidiki. Apalagi, semalam, korban bernisial AR resmi melaporkan pilot tersebut. Kasus ini menambah daftar panjang pilot Lion Air yang bermasalah di Surabaya, seperti kasus pesta narkoba di hotel. ---------- Video berdurasi 1 menit 4 detik yang beredar itu memperlihatkan sang pilot menanyakan sesuatu kepada dua staf hotel di bagian resepsionis. Staf hotel itu terlihat berdiri dalam posisi tegak. Pilot itu kemudian masuk ke area resepsionis, lalu merentangkan dua tangannya. Resepsionis yang paling dekat dengannya memeriksa pakaian yang dia kenakan. Tiba-tiba, tangan kiri pilot yang masih terentang itu menampar pipi kanan staf hotel. Tak lama kemudian, pilot tersebut mendekat lagi dan melayangkan tamparan kedua. Beberapa detik kemudian, pilot tersebut melayangkan pukulan tangan kanannya ke wajah staf hote tersebut. Staf hotel tersebut terlihat beringsut mundur. Pilot itu lalu merentangkan lagi tangannya. Dia membalikkan badan, menunjukkan kondisi pakaian bagian belakang yang dikenakan. Setelah itu dia kembali meluncurkan bogem mentah kepada orang yang sama. Staf hotel yang lain, dalam video, tampak hanya terdiam melihat kejadian ini. Di akhir video, seseorang datang mengajak pergi tamu hotel yang marah tersebut. Sesuai penunjuk waktu rekaman CCTV itu, peristiwa pemukulan pilot Lion Air berinisial AG itu terjadi pada 30 April 2019. Hal itu dikonfirmasi oleh Rahma D Tris, General Manager hotel tersebut. "Iya. Memang benar adanya penganiayaan itu. Itu terjadi pada tanggal 30 April 2019," ucap Rahma saat dikonfirmasi, Jumat (3/5/2019). Rahmi juga menjelaskan kondisi petugas resepsionis yang mendapat perlakuan kasar dari AG. Sedang pria korban pemukulan itu berinisial AR, yang saat ini dalam kondisi trauma. Setelah kejadian itu, korban menenangkan diri. "Kondisinya masih trauma ya, yang bersangkutan izin untuk libur sementara waktu karena masih ketakutan. Korban saat ini tengah berisitirahat di rumah kosnya. Korban berinisial R," tambah Rahmi. Diselidiki Polisi Meski korban belum melaporkan secara resmi, namun Polrestabes Surabaya melakukan penyelidikan. Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan mengaku sudah mengetahui adanya insiden pemukulan yang tengah viral di medsos itu. Bahkan, kepolisian menjemput bola dengan menerjunkan tim untuk menggali dan mengidentifikasi kejadian tersebut. "Kami sudah menerjunkan tim untuk mengidentifikasi dimana kejadian itu, kapan lalu siapa terduga pelaku dan korbannya," kata Rudi saat ditemui di kantornya, kemarin. Lebih lanjut, kepolisian sudah menerima informasi awal yang membeberkan kronologis dan penyebab sementara pemukulan oleh oknum yang diduga pilot itu. "Kami sudah mintai keterangan beberapa orang disana. Memang ada pemukulan yang dipicu oleh tidak rapinya pakaian yang disetrika. Terlihat, terduga pelaku pemukulan memang mengenakan seragam pilot. Disana ia menginap bersama pramugara. Nah, karena tidak rapi itulah membuat terduga pelaku memukul korban beberapa kali. Namu tentu ini masih informasi awal dan masih kami dalami," tambah Rudi yang bakal promosi menjadi Wakapolda Lampung. Saat ini, kepolisian juga sudah berkoordinasi dengan manajemen hotel untuk meminta korban agar melaporkan kejadian itu ke pihaknya agar dapat diproses hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku. "Manajemen hotel sudah siapkan pengacara untuk insiden ini. Kami menunggu dan memberikn saran agar korban melapor supaya kami bisa bertindak lebih jauh sesuai dengan undang-undang yang berlaku," tandasnya. Reaksi Lion Air Menanggapi hal tersebut, pihak maskapai penerbangan Lion Air melalui Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan bahwa pilot berinisial AG tersebut kini telah dilarang terbang alias di-grounded. Sanksi larangan terbang ini karena insiden pemukulan itu pada Kamis (2/5) kemarin. "Lion Air sudah melaksanakan aturan perusahaan dengan tidak menugaskan AG sesuai profesinya atau tidak memberikan izin tugas terbang (grounded)," jelas Danang melalui siaran pers yang dikirimkan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya perusahaan penerbangan berlambang singa merah itu untuk mendisiplinkan para tenaga kerjanya di semua lini. Meski begitu, Lion juga tengah berusaha mengumpulkan data dan informasi lebih. Jika memang terbukti bersalah, Lion tak segan untuk memberhentikan pilot berinisial AG tersebut. "Apabila pilot dimaksud terbukti bersalah setelah keputusan penyelidikan selesai, maka Lion Air akan memberikan sanksi tegas dengan memberhentikan dari perusahaan," tegas Danang. Resmi Melapor Setelah polisi menjemput bola dengan melakukan penyelidikan atas viralnya kasus penganiayaan oknum pilot terhadap resepsionis di hotel La Lisa Nginden Surabaya, kini korban AR melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Surabaya. AR mendatangi SPKT Polrestabes Surabaya, Jumat (3/5/2019) sekitar pukul 18.59 Wib didampingi empat orang yang salah satunya Rahmi, GM Hotel La Lisa. Saat mendatangi mapolrestabes, tidak ada sepatah katapun dari AR dan empat rekannya. Tampak AR diinterogasi oleh petugas yang menerima laporannya. Saat keluar, hanya sedikit yang disampaikan oleh Rahmi yang mendampingi anak buahnya itu. "Yang bersangkutan masih trauma psikis mas. Maaf ya. Memang secara fisik tidak terlihat," singkat Rahmi.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU