Home / Geliat Malam : Analisis Lutfi Arya, M. Psi. (Dosen Psikologi Univ

Gaya Hidup Mewah, Picu Prostitusi Artis

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 12 Jan 2019 08:26 WIB

Gaya Hidup Mewah, Picu Prostitusi Artis

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Prostitusi merupakan tindakan menjual diri/badan kepada orang lain dengan imbalan sejumlah uang. Meski prostitusi dilarang oleh agama maupun hukum positif, namun faktanya praktik haram itu justru marak. Ironisnya, kalangan artis juga terlibat dalam prostitusi ini, seperti diungkap Polda Jatim yang mengamankan artis VA (Vanessa Angel) di sebuah hotel di Surabaya. Ini ironis, mengingat sang artis biasa dianut penggemarnya. Entah gaya hidupnya atau cara berpakaiannya. Jelas mengkhawatirkan jika sang panutan yang keliru arah, malah ditiru penggemarnya. Saat ini praktik prostitusi makin canggih dengan hadirnya teknologi telekomunikasi. Tak perlu cari pekerja seks komersial di tempat hiburan malam. Tapi cukup melalui media sosial. Seperti diungkap Polda Jatim, kasus prostitusi artis diketahui melalui percakapan Whatsapp. Mengapa artis nekad terjun ke lembah hitam prostitusi? Dipandang dari kaca mata psikologi, ini terjadi karena adanya faktor kebutuhan ekonomi. Di situ ada transaksi dan menginginkan hal itu dalam bentuk jasa. Ingin mendapatkan uang ataupun penghasilan yang lebih dengan cara memasang tarif yang tinggi. Dari teori psikologi, prostitusi itu lebih mendekati pada rasa kenikmatan dan menyenangkan. Muncul istilah hedonis. Orang hedon itu orang yang tidak memikirkan kesengsaraan, tetapi lebih mengejar kesenangan secara terus menerus. Orang-orang seperti itu terlalu mengejar hedonisme yang artinya tidak memikirkan apapun itu konsekuensinya. Yang terpenting kenikmatan itu harus dikejar dan harus terpenuhi. Kenikmatan seksual itu bermacam-macam, baik dari berhubungan badan atau kenikmatan hasil uang yang dikerjakannya. Fenomena prostitusi artis pada sudut pandang psikologi beragam, pertama adanya perilaku yang menyimpang, norma yang sudah hilang, dan lebih didasari kepada masa lalu yang tidak dihargai. Karena manusia itu lebih ingin diakui eksistensinya. Mengapa banyak artis yang terjerus pada lingkaran setan itu? Adanya faktor gaya hidup yang mewah pada kalangan artis untuk mempercantik diri mereka. (*)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU