Gejala Borderline Personality Disorder

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 11 Des 2019 13:36 WIB

Gejala Borderline Personality Disorder

SURABAYAPAGI.COM,- Gejala gangguan kepribadian ini muncul pada saat remaja menjelang dewasa dan bertahan saat usia dewasa. Gejala yang muncul dapat berupa gejala ringan hingga berat. Gejala tersebut digolongkan menjadi empat bagian, yaitu: Kondisi mood atau suasana hati yang tidak stabil Kondisi ini biasanya bertahan selama beberapa jam. Seperti merasa hampa atau kosong, serta kesulitan mengendalikan amarah. Gangguan pola pikir dan presepsi Seperti tiba tiba ada pemikiran bahwa dirinya buruk serta perasaan takut akan diabaikan sehingga melakukan perbuatan yang ekstrim. Prilaku implusif Priaku ini cenderung membahayakan diri sendiri, atau melakukan tindakan ceroboh dan tidak bertanggung jawab. Contohnya: melukai dirinya sendiri, mencoba bunuh diri, dll. Menjakin hubungan intens, namun tidak stabil Kondisi ini di tandai dengan bisa sangat mengidolakan seseorang dan tib tiba menganggap orang tersebu bersikap kejam dan tidak peduli. Tidak semua BPD mengalami keselurhan gejala tersebut. Sebagaian hanya mengalami beberapa gejala. Tingkat keparahan , frekuensi serta durasi terjadi gejala pada setiap penderita berbeda beda tergantung dari kondisi yang di alami. Penyebab BPD (Borderline Personality Disorder) Penyebab pastiborderline personality disorder belum dapat diketahui dengan jelas. Beberapa faktor yang diduga dapat memicu terjadinya kondisi ini adalah: Lingkungan Sejumlah faktor lingkungan yang negatif diduga dapat menimbulkan gangguan kepribadian ini. Contohnya adalah riwayat pelecehan dan penyiksaan semasa kecil, atau dicampakkan oleh orangtua. Genetik Menurut beberapa penelitian, gangguan kepribadian dapat diturunkan secara genetik. Kelainan pada otak Menurut penelitian, penderita BPD memiliki perubahan struktur dan fungsi pada otak, terutama pada area yang mengatur impuls dan emosi. Pada penderita BPD juga diduga terdapat kelainan fungsi dari zat kimia otak atauneurotransmitter yang berperan dalam pengaturan emosi. Ciri kepribadian tertentu.Beberapa tipe kepribadian lebih berisiko untuk mengalami BPD, misalnya kepribadian agresif dan impulsif. Faktor-faktor di atas dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami BPD. Namun, bukan berarti seseorang pasti akan mengalami gangguan kepribadian BPD bila memiliki faktor risiko tersebut. BPD juga tidak mustahil dialami oleh seseorang yang tidak memiliki satu pun dari faktor risiko di atas.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU