SURABAYAPAGI.com - Ajang perlombaan olahraga internasional Winter Paralympics 2018 resmi dibuka mulai hari ini, Jumat (9/3/2018). Kompetisi yang diikuti oleh 80 negara tersebut akan diselenggarakan selama 10 hari, tepatnya hingga Minggu (18/3/2018).
Seperti biasa, Google pun turut hanyut dalam keseruan ajang perlombaan bagi para penyandang disabilitas tersebut. Di laman utama mesin pencari mereka, perusahaan mesin pencari terbesar tersebut menyematkan Google Doodle khas mereka.
Di dalam gambar tersebut, dapat terlihat beberapa cabang olahraga yang diperlombakan dalam Paralympics 2018. Mulai dari ski Alpine, biathlon, ski lintas alam, hoki es, snowboarding, dan wheelchair curling terdapat di dalam gambar tersebut.
Seperti dikutip dari laman Google Doodle, Jumat (9/3/2018), untuk total partisipan Paralympics 2018 ini, tak kurang dari 670 atlet akan unjuk gigi skill mereka di masing-masing kategori perlombaan. Menurut laporan, peserta pada ajang kali ini didominasi oleh atlet wanita dan akan memperebutkan sekira 80 medali dari seluruh cabang yang ada.
Sekedar informasi, Paralympics merupakan pertandingan olahraga bagi para atlet yang mengalami cacat fisik, mental, serta sensoral. Cacat yang dimaksud meliputi ketidakmampuan dalam mobilitas, cacat karena amputasi, gangguan penglihatan, dan juga para penderita cerebral palsy.
Paralympics dibagi menjadi dua jenis, yakni Paralypics musim panas dan juga Paralympics musim dingin, seperti yang kini sedang berlangsung di Korea Selatan. Ajang Paralympics musim panas sendiri pertama kali dilaksanakan pada 1960 di Roma, sedangkan Paralypics musim dingin pertama kali diselenggarakan pada 1976 di Swedia.
Sayangnya, Indonesia tidak ikut dalam Paralympics 2018. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara tropis, sehingga para atlet Indonesia tidak terlalu tahan jika harus berlomba di perlombaan bertemakan salju.
Akan tetapi, Indonesia pernah sekali berpartisipasi dalam ajang perlombaan musim dingin, yakni pada saat Asian Winter Games 2017 yang diselenggarakan di Sapporo, Jepang. Kala itu, Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang beriklim tropis namun ikut berlomba di ajang musim dingin tersebut. (oz/02)
