Guoliang, Terowongan Pengukir Keberanian

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 15 Mar 2020 22:22 WIB

Guoliang, Terowongan Pengukir Keberanian

Terowongan atau jalan ini adalah sebuah rute pintu masuk dan keluar bagi warga desa Guoliang. Terowongan sepanjang 1.200 meter ini berada di Pegunungan Taihang, China. Setelah dibangun selama lima tahun, terowongan ini akhirnya dibuka untuk jalur lalu lintas pada 1977. Namun, kini Terowongan Guoliang berfokus sebagai tempat wisata ekstrem. Kontributor SurabayaPagi di Henan, Zhen Cheng SURABAYAPAGI.COM, China -Dengan lebar 4 meter dan tinggi 5 meter, terowongan ini muat dilewati mobil berukuran kecil seperti jenis sedan. Karena berada di ketinggian 1.700 meter, sensasi ngeri jelas bisa dirasakan siapa pun yang melintasi jalur ini. Bahkan, Guoliang dijuluki sebagai desa paling berbahaya di China. Didalam terowongan ini para wisatawan dapat menikmati pemandangan indah yang berada di daerah itu dan pada hari-hari libur, dan jalan yang diklaim yang di pahat dengan hanya menggunakan alat sederhana ini seringkali mengalami kemacetan parah akibat disesaki para pelancong dari berbagai negara. Terowongan ini memiliki sejarah. Dibangun pada tahun 1972, para tetua desa bertekad untuk membangun jalan. Mereka ingin desa mereka terhubung dengan dunia luar. Dengan alat-alat sederhana, 13 orang desa yang kuat mulai mengukir dinding tebing di atas lembah yang curam. Lima tahun kemudian jalan sepanjang 1,3 km pun jadi. Jalan itu sebagian besar berupa terowongan yang dilengkapi dengan jendela aneka bentuk dan ukuran. Namun, ada juga jalan yang terbuk, sehingga orang bisa melihat langsung ke lembah dan gunung-gunung lain di sekitarnya. Meskipun jalan ini jauh lebih baik dari Sky Ladder, membawa kendaraan melewati Terowongan Guoliang ini sangat membutuhkan keberanian. Jalan yang diukir di sisi gunung itu berliku-liku sesuai dengan bentuk tebing. Dari sinilah terowongan itu hadir. Bagi yang berani, perjalanan melalui Terowongan Guoliang adalah sebuah petualangan. Karena di sepanjang jalan adalah lembah atau ngarai yang dalam, yang kedalamannya ratusan meter, bahkan ada yang lebih dari seribu meter. Jadi berjalan di terowongan itu bisa memacu jantung. Selain berkendaraan, banyak wisatawan menyusuri jalan itu dengan berjalan kaki. Karena keunikannya, banyak yang menganggap Terowongan Gualiang sebagai sebuah keajaiban dunia kata penduduk setempat. Selain unik, jalan dengan koridor terpanjang di dunia ini juga memiliki julukkan sebagai jalan yang tidak mentolerir kesalahan dan ada juga yang menyebutnya sebagai jalan menuju kematian. Sebagian besar kecelakaan di terowongan terutama disebabkan oleh kelalaian dari pelancong. Pada hari-hari libur di jalan spektakuler ini sering mengalami kemacetan yang parah karena pelancong memenuhi seluruh terowongan untuk menikmati pemandangan yang mengerikan di tebing yang curam.tambahnya. Dahulu, sebelum adanya terowongan ini, warga harus mengunakan tangga berjalan dengan 720 anak tangga dengan posisinya yang hampir vertikal. Desa Guoliang berada pada ketinggian 1.752 meter di atas tanah, sebanding dengan seperlima dari gunung tertinggi Everest. Penduduk Desa Guoliang sebelumnya diklaim sebagai orang-orang yang melarikan diri atau pemberontak yang buron selama Dinasti Han. Sebelum terowongan ini dibangun oleh mereka, satu-satunya akses ke desa Guoliang, yaitu sebuah tangga yang dibangun berundak-undak yang sangat mengerikan dengan ketinggian yang juga tak kalah spektakuler, bahkan jalan itu dinamakan Jalan Menuju Langit. Desa Guoliang terletak di sebuah lembah yang dikelilingi oleh pegunungan yang menjulang tinggi dan terputus dari peradaban luar. Di desa Guoliang ditempati oleh sekitar 350 orang. Rumah-rumah di Desa Guoliang terbuat dari batu. Bukan hanya dindingnya yang terbuat dari batu, bahkan meja, kursi, hingga peralatan dapur juga terbuat dari batu. Setelah disoroti di beberapa media, Desa Guoliang menjadi tempat wisata. Namun tak banyak warga desa ini yang tahu bahwa kampungnya menjadi desa wisata. Kini, Desa Guolian telah memiliki hotel, jembatan dan trotoar untuk menampung para wisatawan.pungkasnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU