Gus Ipul : Tak Ada Mahar di Pilkada Jatim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 16 Jan 2018 09:10 WIB

Gus Ipul : Tak Ada Mahar di Pilkada Jatim

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Bakal calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menyanggah ada mahar politik dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim. Gus Ipul meyakinkan parpol yang mengusungnya tidak meminta uang dengan sejumlah nominal tertentu. "Sampai sekarang saya belum ada pembicaraan mahar politik, pencalonan saya di PKB jelas prosesnya, di PDIP juga jelas prosesnya, semuanya jelas," tutur Gus Ipul di Surabaya kemarin. "Ini bisa dipahami masyarakat, yang dibicarakan dengan partai pemenangannya seperti apa, kemudian langkahnya seperti apa. Tentu, itu membutuhkan biaya tetapi itu harus dipertanggungjawabkan," kata Wakil Gubernur Jawa Timur itu. Gus Ipul menjelaskan dirinya sudah membicarakan dengan partai pengusung terkait strategi pemenangan, namun dia mempersilakan jika ada masyarakat yang ikut membantunya dalam hal finansial. Dia juga membantah ada mahar yang harus ia bayar saat dua periode mendampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo. "Dengan Pakde Karwo waktu itu cuma patungan terus ditambah sumbangan sejumlah pihak," ujar Gus Ipul. Gus Ipul rencananya akan maju bersama Puti Guntut Soekarno di pemilihan gubernur Jawa Timur 2018. Pasangan ini akan berhadapan dengan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak. Pasangan Gus Ipul-Puti diusung empat parpol yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, dan Gerindra. Mahar politik sendiri mencuat dalam beberapa pekan terakhir, terutama di Pilgub Jawa Timur menyusul pernyataan La Nyalla Mattalitti soal itu. La Nyalla dalam penuturannya kepada wartawan mengaku dimintai uang hingga miliaran rupiah oleh Ketua Gerindra Prabowo Subianto, sebagai syarat untuk menjadi calon gubernur yang diusung Gerindra. Prabowo belum merespons pengakuan La Nyalla tersebut, sedangkan Gerindra melalui Wakil Ketua Umum Arief Poyuonno tak menampik partainya memiliki persyaratan pencalonan berupa kemampuan finansial bagi kandidat yang akan maju di pilkada. Poyuono menyebut uang tersebut hanya digunakan bagi kepentingan pribadi kandidat sebagai upaya pemenangannya di Pilkada. "Uang yang diminta itu bukan untuk partai atau bukan untuk Pak Prabowo. Uang yang diminta itu untuk dirinya sendiri (kandidat) buat pemenangan dia sendiri," ujar Arief pada Minggu (14/1).

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU