Gus Ipul Ingin Jawa Timur Jadi Swasembada Kedelai

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 11 Apr 2018 19:43 WIB

Gus Ipul Ingin Jawa Timur Jadi Swasembada Kedelai

SURABAYAPAGI.com, Kediri - Cagub Jatim nomor urut dua Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengunjungi sentra kerajinan tahu takwa di Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Rabu (11/4/2018). Kehadiran Gus Ipul di kawasan home industri tahu khas Kediri ini untuk melihat produktifitas mereka dan kesulitan apa yang sedang dihadapi. "Industri rumahan yang sudah dikenal oleh masyarakat dan menjadi ikon Kota Kediri. Setelah kami berdialog dengan perajin, mereka mengaku tidak mengalami kendala mengenai bahan baku, hanya masalahnya harus impor," ungkap Gus Ipul. Para perajin terpaksa memakai bahan baku kedelai impor, karena kualitas kedelai lokal tidak mampu menghasilkan produk tahu yang cukup baik. Kedelai lokal banyak tercampur dengan kedelai muda. Dampaknya, rasa tahu yang dihasilkan berbeda dengan Tahu Takwa. "Tantangan kita ke depan bagaimana kita bisa swasembada kedelai, tetapi dengan kualitas yang bisa unggul untuk bahan baku kerajinan tahu maupun tempe. Sebab produk tahu dan kedelai di Jawa Timur sudah menjadi bagian dari makanan sehari-hari," imbuh Gus Ipul. Para petani di Jawa Timur sudah berusaha membudidayakan pertanian kedelai yang berkualitas baik. Tetapi dari serangkaian uji coba yang dilakukan, belum mendapatkan hasil yang diinginkan. Sehingga sampai hari ini, hingga ke depan, perajin tahu dan tempe masih mengandalkan kedelai impor. "Ini menjadi pekerjaan di Jawa Timur. Apabila sekarang pati (tepung) sudah surplus, jagung juga sudah mulai surplus, maka satu-satunya kedelai yang masih menjadi persoalan. Padahal produk kebutuhan kedelai cukup tinggi, terutama untuk bahan baku tahu dan bahan baku tempe," jlentreh Gus Ipul. Gus Ipul berdialog dengan perajin mengenai produktifitas tahu sehari-hari. Ketua Umum GP Ansor ini juga sempat membanru produksi tahu dengan meniriskan dari dandang masak, lalu mencicipinya. "Rasanya enak dan khas," ucap Gus Ipul sembari mengunyah tahu takwa. Perajin tahu mengaku, apabila pasar (market jual) produk mereka selama tidak ada masalah. Tetapi karena produk ini memiliki daya tahan yang tidak lama yaitu, maksimal tiga hari, maka tempat pemasarannya pun hanya sampai di sekitar Kediri saja. "Saya senang para perajin sudah ada inovasi. Namanya stik tahu, itu pun bertahan selama 15 hari. Kalau nanti diinovasi kemudian lahir turunan-turunan produk-produk lain, pasti akan sangat menarik," terus Gus Ipul. Gus Ipul mengajak seluruh elemen untuk mendukung produksi tahu takwa Kediri. "Produk seperti ini sesuatu yang berharga yang dikembangkan. Sekarang masalahnya tinggal inovasi, teknologi dimasukkan, rasanya diperbanyak dengan begitu maka usaha ini akan lebih berkembang," terus Gus Ipul. Sentra Kerajinan Tahu Takwa di Kelurahan Tinalan, Kota Kediri ini sudah bertahan selama bertahun-tahun, dengan jumlah pengrajin mencapai puluhan. Mereka mampu menghasilkan produk tahu takwa hingga puluhan ribu potong setiap harinya. Ini bisa dilihat di Tempat Usaha Kerajinan Tahu Takwa dan Stik Populer Gang IV yang dikunjungi Gus Ipul. Sehari perajin mampu memproduksi hingga 6.000 iris/potong. Produk mereka dipasarkan di Kediri dan sekitarnya. Can

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU