Harga Emas Terus Cetak Rekor Selama Pandemi, Inilah Pemicunya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 02 Agu 2020 15:18 WIB

Harga Emas Terus Cetak Rekor Selama Pandemi, Inilah Pemicunya

i

Harga emas terus menjadi sorotan. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Harga emas terus menjadi sorotan. Pasalnya di tengah pandemi Corona yang menyerang sejak awal tahun harga emas justru terus menanjak. Bahkan lebih dari sekali mencetak rekor.

Kekhawatiran akan krisis ekonomi yang ditimbulkan virus Corona dinilai menjadi alasan utama naiknya harga emas terus menerus sejak awal tahun. Menurut analis emas dari Monex Investindo, Ariston Tjendra, banyak investor mulai mencari aset aman.

Baca Juga: Tren Covid-19 Naik, Tapi tak Timbulkan Kematian

Emas sendiri, menurut Ariston, dinilai bisa menjadi save haven alias aset aman. Maka dari itu banyak investor memindahkan hartanya ke emas, sehingga memicu kenaikan harga emas.

"Kekhawatiran krisis, jadi tiap kali ada krisis itu para investor cari aset aman. Pilihannya ada beberapa misalnya emas Dolar AS, Yen Jepang. Karena emas ini save haven, aset aman," ujar Ariston, Minggu (2/8/2020).

Ariston juga mengatakan bahwa kenaikan harga emas masih bisa terus terjadi. Terlebih lagi sentimen kekhawatiran akan virus masih ada. Apalagi kalau vaksin belum juga ditemukan.

Baca Juga: Covid-19 di Indonesia Naik, Ayo Masker Lagi

"Fundamental kekhawatirannya belum hilang, apalagi belum ada vaksin. Vaksin kalau sudah ada, bisa langsung turun kencang harga emas," kata Ariston.

Menurut riset Bank of America (BofA) yang dilansir dari CNBC, alasan di balik harga emas terus cetak rekor adalah kebijakan Bank Sentral AS yang masih mempertahankan suku bunga acuan 0-0,25%.

Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Per Hari Ini Naik!

Implikasinya membuat peningkatan inflasi, hal ini membuat sentimen para investor masih enggan mengincar produk investasi saham dan sejenisnya.

"Dengan tingkat suku bunga di level nol, dukungan untuk harga emas datang dari inflasi yang tinggi," tulis riset BofA. dsy4

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU