Hari Guru, GTT: Permudah Regulasi dan Tingkatkan Kesejahteraan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 25 Nov 2020 20:02 WIB

Hari Guru, GTT: Permudah Regulasi dan Tingkatkan Kesejahteraan

i

Rohmatulloh (KIRI) dan Agung Yuni Sasmito (KANAN) .SP/BYTA INDRAWATI.

SURABAYAPAGI, Surabaya - Hari Guru yang biasa diperingati setiap tanggal  25 November, merupakan hari untuk mengingat dan menghargai jasa para pendidik.

Sejarah Hari Guru Nasional tidak lepas dari Keputusan Presiden (Keppres). Dalam Keppres tersebut dijelaskan pertimbangan penetapan 25 November sebagai Hari Guru Nasional. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan nasional terutama peningkatan kualitas manusia Indonesia.

Baca Juga: Bupati Pasuruan Apresiasi Perjuangan Guru Cerdaskan Generasi Bangsa

Selain itu, 25 November telah diperingati sebagai hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Penetapan Hari Guru Nasional pada 25 November adalah wujud penghormatan pada guru.

Rupanya Hari Guru yang jatuh pada 25 November 2020 kali ini, harus disikapi berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sebab pada tahun ini Indonesia masih menetapkan Covid - 19 sebagai pandemi mematikan yang belum diketahui kapan akan berakhir.

Pandemi yang secara tiba-tiba mengejutkan berbagai bidang, terutama pendidikan. Belajar dari rumah tentunya membuat semua guru bertransformasi menjadi guru milenial yang memanfaatkan segala cara, agar pembelajaran tetap sampai kepada anak didiknya.

Seperti, salah satu guru tidak tetap (GTT) SMP swasta, Rohmatulloh yang mengatakan bahwa kenapa utama dalam mengajar dan mendidik para murid sekolah menengah pertama ialah pemerataan teknologi. Sebab tidak semua mempunyai smartphone dan paket data yang memadai, baik guru maupun siswa.

"Sebagai guru yang terbilang masih muda, saya masih mudah untuk menyesuaikan dengan teknologi, tapi saya sangat salut kepada guru-guru yang notabenenya sangat minim pengetahuan tentang daring, sekarang improve dengan pesat menjadi guru yang memanfaatkan teknologi dengan baik," katanya kepada SurabayaPagi, Rabu (25/11/20).

Rohmatulloh berharap bila Pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan untuk para guru, serta mempermudah regulasi untuk syarat administrasi dalam pengangkatan dan pemberian insentif.

"Karena banyak sekali teman-teman yang lulusan S1nya pendidikan tapi lebih memilih pekerjaan lain karena memang kesejahteraan yang kurang untuk guru GTT," keluhnya.

Baca Juga: Peringati Hari Guru, SMP Muhammadiyah 2 Surabaya Berangkatkan Umroh 4 Guru

Sementara itu, salah satu guru tidak tetap (GTT) SMK Negeri di Surabaya, Agung Yuni Sasmito mengungkapkan bahwa secara otomatis pandemi menjadi hambatan bagi guru untuk mendidik siswanya. Sebab guru dan siswa tidak bisa  berkomunikasi secara persuasif.

"Guru itu tugasnya mendidik, bukan mengajar. Jika hanya sebatas mengajar, hari ini tidak perlu guru, karena informasi dan pengetahuan dari internet jauh lebih banyak daripada yang dimiliki oleh guru. Namun tugas mendidik yang seharusnya menjadi tugas utama guru, tidak akan bisa tergantikan oleh apapun," ungkapnya.

Disinggung mengenai kesejahteraan guru pada masa pandemi, menurut Agung, gaji guru tidak tetap atau GTT masih di bawah standar.

"Pandemi atau tidak pandemi gaji guru (GTT) tetap dibawah standart. Seperti GTT yang dibawah naungan Pemerintah Kota Surabaya, lalu SMA/SMK dibawah Pemerintah Provinsi, gaji disesuaikan dengan kemapuan sekolah masing-masing," terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua PGRI Surabaya, Agnes Warsiati menegaskan bila akan terus memperjuangkan kesejahteraan bagi para guru.

Baca Juga: Sekdakot Pimpin Upacara Hari Guru

"Kesejahteraan guru pasti akan kami perjuangkan baik Negeri maupun Swasta, namun tentu saja kami juga akan menghormati kebijakan dan keputusan yang berwenang dan akan selalu memberi masukan, usulan pada pemangku kebijakan untuk guru-guru kami," tegasnya.

Agnes juga berpesan, bahwa guru-guru harus tetap berjuang dan bekerja keras, bahkan harus ikhlas untuk menjadi pahlawan bagi anak-anak bangsa Indonesia.

"Terus berjuang, bekerja keras, ikhlas untuk anak-anak bangsa, pasti akan tiba waktunya untuk menuai apa yang kita lakukan, semangat, dan terus semangat," pungkasnya. (byt)

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU