Hari Santri 2018, Disbudparpora Lestarikan Kesenian Islami

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 01 Nov 2018 12:00 WIB

Hari Santri 2018, Disbudparpora Lestarikan Kesenian Islami

SURABAYAPAGI.com, Kediri - Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri terus berusaha melestarikan kebudayaan islami yang mulai tenggelam di Kota Kediri. Dalam rangkaian peringatan Hari Santri 2018, di Aula Muktamar Ponpes Lirboyo, selain pembacaan satu miliar Sholawat Nariyah, Disbudparpora Kota Kediri juga menampilkan hadroh yang dilakukan Ikatan Seni Hadroh Kota Kediri (Ishari). Dalam kegiatan tersebut diikuti sekitar 3.000 lebih santri dari semua pondok pesantren se Kota Kediri yang didominasi oleh santri dari Pondok Pesantren Lirboyo. Sementara peserta Ishari diikuti 500 anggota yang tergabung dari pemuda dari seluruh ranting PCNU Kota Kediri. Dalam sambutannya pengasuh pondok pesantren Al -Mahrusiyah, Kota Kediri KH Reza Ahmad Zahid LC MA atau yang akrab disapa Gus Reza mengatakan, pembacaan satu miliar Sholawat Nariyah dimaksudkan untuk mengharap berkah sekaligus memohon pertolongan kepada Allah agar bangsa Indonesia selamat dari ancaman apapun. Selain itu agar warga masyarakat Kediri pada khususnya dan Indonesia pada umumnya senantiasa hidup damai berdampingan dan semoga menjadi apa yang disebut sebagai Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghofur. "Mari kita mengenang dan mendoakan para pahlawan dan para ulama yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia," ajak Gus Reza. Sementara itu ditemui seusai acara ketua PCNU Kota Kediri KH Abu Bakar Abdul Jalil atau yang akrab disapa Gus Ab menuturkan sholawat nariyah yang dibaca di aula Pondok Pesantren Lirboyo ini adalah rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati hari santri 2018. "Dalam rangkaian perayaan hari santri 2018, kemarin diawali dengan sepak bola api, lalu dilanjutkan dengan seminar diskusi hari santri, dan hari ini yang ketiga kali pembacaan 1 Milyar Sholawat Nariyah yang diikuti oleh kurang lebih sekitar 3.000 Santri perwakilan dari semua pondok pesantren se kota Kediri yang didominasi oleh santri dari Pondok Pesantren Lirboyo," terang Gus Ab kemarin malam. Terpisah, Kepala Disbudparpora Kota Kediri, Nur Muhyar mengaku, rangkaian kegiatan tersebut juga untuk melestarikan budaya islam. "Pembacaan sholawat itu agar kita semua mendapat berkah. Selain sholawatan ada juga penampilan hadroh. Kita ingin kesenian ini bisa lestari terus sampai kedepan," tandasnya. Turut hadir dalam kegiatan malam ini, Pengasuh ponpes Al-Amin Kota Kediri ( KH. M. Anwar Iskandar "GUS WAR"), Ketua PCNU Kota Kediri ( Kh. Abu Bakar Abdul Djalil "Gus Ab" ), Ketua MUI Kota Kediri ( Kh. Abdullah Kafabihi Mahrus ), Pengasuh ponpes Al-Mahrusiyah Kota Kediri ( Kh. Reza Ahmad Zahid, L.C, M.A (Gus Reza), Kh. Anim Falahudin Makhrus, Kh. Ahmad Zamzami Makhrus, Kh. Abd Hamid Abd Qodir, Kh. Oing Abd Muid, Gus Sholahudin Faturohman, Kapolres Kediri Kota ( AKBP Anthon Haryadi, S.I.K, M.H ), Kepala Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kota Kediri Nur Muhyar. Can

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU