SURABAYAPAGI.com, Malang - Peringatan satu tahun meninggalnya Kiai Hasyim Muzadi telah digelar pada Minggu kemarin. Sekira dua ribuan santri memadati komplek Pondok Pesantren Al-Hikam di Jalan Cengger Ayam, Kota Malang. Mereka melakukan pengajian memberikan doa kepada tokoh karismatik NU itu.
Mantan Ketua PBNU itu meninggal dunia pada, 16 Maret 2017 lalu. Khofifah Indar Parawansa calon Gubernur Jawa Timur memandang Hasyim Muzadi sosok yang memiliki kedalaman ilmu dan pemahaman yang luas tentang islam dan Nahdatul Ulama (NU).
Hasyim Muzadi sosok aktifis yang besar dari lini paling bawah. Sejak masih pelajar Hasyim Muzadi sudah aktif di organisasi NU. Saat menjadi mahasiswa, Hasyim Muzadi aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
"Kemudian memulai aktif di NU dari ranting hingga pengurus besar NU. Tidak ujuk-ujuk, ke wilayah atau pengurus besar. Saya rasa tidak mudah mencari figur tokoh NU seluas dan sedalam beliau," kata Khofifah di Malang.
"Pemahaman dan kedalam ilmu bagaimana menggerakan jamaah beliau, dijadikan salah satu refrensi keteladanan seluruh aktivis NU," imbuh Khofifah.
Khofifah menyebut mulai dari Anshor, Muslimat, Fatayat dan seluruh elemen di NU menghargai proses Hasyim Muzadi yang aktif sejak dari lini terbawah. "Beliau mampu menciptakan interaksi atau dialog yang luar biasa," tandasnya.
Selain melakukan pengajian dan yasinan, di haul pertama Kiai Hasyim Muzadi juga dilakukan peresmian masjid Al-Ghazali oleh putra Kiai Hasyim Muzadi, yakni Abdul Hakim. (bj/04)
