Hizbullah Ancam Merudal Tel Aviv

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 03 Feb 2018 01:55 WIB

Hizbullah Ancam Merudal Tel Aviv

Mengutip laporan yang dilansir Jerusalem Online, pasukan AS tiba di Israel untuk ambil bagian dalam Juniper Cobra, sebuah latihan militer utama dua tahunan. Pada Juniper Cobra tahun 2016, lebih dari 3.000 tentara AS dilibatkan. BEIRUT, Mohammed Jaber. Pasukan Amerika Serikat (AS) tiba di Israel di saat ketegangan memanas setelah Hizbullah Lebanon mengancam akan menembakkan rudal ke Tel Aviv. Kehadiran pasukan Washington tersebut diklaim untuk latihan militer gabungan dengan pasukan Israel. Washington belum mengonfirmasi berapa jumlah pasukannya yang dikerahkan dalam latihan militer gabungan dengan Israel kali ini. Latihan militer tersebut akan menyimulasikan kondisi di mana serangan rudal simultan besar-besaran melanda Israel dari perbatasan selatan dan utara. Kali ini, latihan militer gabungan berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan antara Hizbullah Lebanon dengan militer Israel. Kelompok yang jadi sekutu Iran itu telah mengancam akan menembakkan rudal ke Israel jika tidak berhenti membangun tembok di perbatasan Lebanon. Ketegangan terbaru ini dipicu sengketa wilayah yang merupakan ladang minyak dan gas antara Israel dan Lebanon. Menteri Energi Lebanon Cesar Abi Khalil mengatakan bahwa Lebanon akan mengeksplorasi minyak dan gas di dekat perbatasan maritimnya dengan Israel. Wilayah itu telah diklaim oleh Tel Aviv yang memicu kecaman besar-besaran di seluruh dunia Arab. Dalam sebuah acara di Institut Studi Keamanan Nasional di Universitas Tel Aviv, Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengecam rencana terbaru Lebanon untuk mengebor ladang minyak dan gas lepas pantai yang disengketakan yang dikenal sebagai Blok 9.Sangat, sangat menantang dan provokatif, kata Lieberman, seperti dikutip Reuters. Dalam pidato yang sama, menteri dari kubu sayap kanan Israel itu merespons ancaman serangan rudal yang dilontarkan Hizbullah. Menurutnya, Israel akan melakukan perang skala penuh melawan Lebanon jika Hizbullah nekat menyerang Israel. Tidak seperti Perang Lebanon 2006, tidak mungkin ada gambar penduduk Beirut di pantai sementara orang-orang di Tel Aviv duduk di tempat penampungan. Jika (orang-orang) di Israel duduk di tempat penampungan selama perang berikutnya, semua (orang) Beirut akan berada di tempat penampungan, ancam Lieberman. Menurut analisis Angkatan Pertahanan Israel, Hizbullah memiliki persenjataan setidaknya 100.000 roket jarak pendek dan beberapa ribu lebih rudal yang bisa menjangkau Israel tengah. Selain sejumlah besar roket dan rudal, Hizbullah mampu memobilisasi hampir 30.000 penempur dan telah meledek Israel dengan mengklaim sistem terowongannya lengkap dengan ventilasi yang siap dengan peluncur kejut dan peluncur roket. 07

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU