Hoax! Tak Ada Kandungan Bedak Bayi yang Picu Kanker

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 08 Agu 2018 10:20 WIB

Hoax! Tak Ada Kandungan Bedak Bayi yang Picu Kanker

SURABAYAPAGI.com - Sebagian produk perawatan kecantikan, dapat menimbulkan efek samping pada kesehatan saat digunakan. Salah satunya adalah efek samping bedak bayi yang mengandung talc, yang dipercaya dapat memicu timbulnya kanker karena mengandung zat karsinogenik atau zat pemicu sel kanker. Benarkah demikian? Hal tersebut dipercaya lantaran ada partikel kecil dari bedak bayi yang mengandung talc, yang dapat tertinggal di dalam tubuh dan memicu penyakit kanker. Di sisi lain, isu ini dianggap berita bohong mengingat sudah ada badan pengawas yang berwenang untuk menyeleksi setiap produk kecantikan yang dijual di Indonesia. Sebenarnya, apa itu talc atau talek yang terkandung di dalam produk bedak bayi? Bubuk talek sendiri terbentuk dari kandungan mineral yang terdiri dari unsur-unsur seperti magnesium, silikon, dan oksigen. Bentuknya yang berupa bubuk banyak digunakan sebagai produk kecantikan karena dapat menyerap kelembapan pada kulit dengan baik, sehingga baik bagi Anda yang memiliki kulit kering. Selain itu, bubuk talc juga mampu mengurangi gesekan antara kulit dan membantu mencegah timbulnya ruam. Lantas, benarkah sel kanker dalam tubuh dapat tumbuh akibat efek samping bedak bayi yang mengandung talc? Sebenarnya, bubuk talc sudah digunakan secara luas sejak zaman dahulu di dalam produk kosmetik, termasuk sebagai bedak bayi dan bedak wajah. Bedanya, sebelum tahun 1970, bedak bayi yang mengandung talc, juga mengandung asbestos. Nah, menurut American Cancer Society, asbestos ini bersifat karsinogenik sehingga memicul timbulnya sejumlah kanker pada tubuh. Lantas, apa saja risiko kanker pada tubuh jika terkena asbestos? Kanker ovarium Sebagian orang percaya, kalau salah satu efek samping bedak bayi yang mengandung talc dapat memicu kanker ovarium jika ditaburkan pada area vagina, atau pada pembalut wanita. Namun sebenarnya, hal tersebut hanya dapat terjadi jika partikel kecil ini masuk ke dalam vagina, lalu ke dalam saluran rahim, saluran telur, dan tertinggal di ovarium atau indung telur. Kanker paru-paru Selain mengancam organ seksual wanita, partikel asbestos pada bedak bayi yang mengandung talc, dapat memicu kanker paru-paru atau gangguan saluran pernapasan lainnya. Hal tersebut dapat terjadi jika ada taburan bubuk yang terhirup dan masuk ke paru-paru. Nah, partikel asbestos pada talc inilah yang dapat memicu sejumlah penyakit gangguan pernapasan. Lalu, bolehkah kita menggunakan bedak bayi yang mengandung talc? Seiring perkembangan di dunia teknologi kesehatan, kandungan-kandungan berbahaya yang terdapat pada produk kosmetik dan kecantikan dapat dihilangkan semaksimal mungkin. Selain itu, setiap negara memiliki badan pengawas obat dan makanan yang bertugas memeriksa dan menyeleksi jika ditemukan kandungan berbahaya pada produk tertentu. Di Indonesia sendiri, BPOM pun telah menyebutkan kalau kandungan talc pada bedak bayi aman untuk digunakan secara bebas dan tidak terbukti memicu timbulnya sel kanker. Jadi, kini Anda aman untuk menggunakan bedak bayi yang mengandung talc. Namun, jika Anda masih merasa khawatir dengan efek samping bedak bayi yang mengandung talc, berikut tips yang bisa Anda coba. 1. Daripada menaburkan bedak langsung pada area kelamin, lebih baik menaburkannya dengan cara menepuk dengan ringan di sekitar area tersebut. 2. Hindari menaburkan bedak langsung pada mata Anda. 3. Jangan menaburkan bedak bayi dengan tebal pada area wajah karena dapat mengganggu sistem pernapasan jika terhirup. 4. Jangan taburkan bedak bedak bayi langsung ke bayi Anda. Lebih baik kocok dan taburkan ke kain atau pakaian bayi terlebih dahulu, lalu tepukkan perlahan ke tubuh bayi Anda. Ternyata, isu seputar efek samping bedak bayi yang mengandung talc menimbulkan kanker tidaklah benar. Seiring berkembangnya teknologi kesehatan, sudah mampu menghilangkan segala zat berbahaya seperti asbestos dari dalam produk bedak bayi dan bedak lainnya. Selain itu, setiap produk kesehatan sudah melalui seleksi BPOM terlebih dahulu sehingga aman untuk digunakan secara bebas. Semoga bermanfaat!

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU