Hongkong Ricuh Lagi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 07 Jul 2019 19:21 WIB

Hongkong Ricuh Lagi

SURABAYAPAGI.com - Unjuk rasa di Hong Kong telah terjadi beberapa kali dalam waktu satu bulan terakhir. Ratusan ribu orang turun ke jalan menuntut agar pemerintah menolak atau membatalkan pemberlakuan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi Pelaku Kriminal di Hong Kong ke China. Saat ini RUU tersebut sedang ditangguhkan. Ribuan pengunjuk rasa diperkirakan turun ke jalan-jalan di jantung distrik pariwisata Hong Kong pada hari Minggu (7/7) untuk menjelaskan kepada pengunjung China daratan, oposisi mereka terhadap RUU ekstradisi yang telah menjerumuskan kota ke dalam kekacauan politik. RUU itu, yang akan memungkinkan orang-orang dikirim ke China daratan untuk diadili di pengadilan yang dikendalikan oleh Partai Komunis memicu kemarahan di seluruh bagian warga Hong Kong di tengah kekhawatiran mengancam aturan hukum yang sangat dihormati yang menopang status keuangan internasional kota Hong kong. Sebelumnya para pendemo yang marah atas RUU Ekstradisi Pelaku Kriminal menyerang gedung legislatif dan para demonstran melakukan berbagai macam aksi anarkis. Mereka menghancurkan berbagai fasilitas gedung legislatif seperti jendela-jendela gedung pemerintah kota dan menutupi dinding-dindingnya dengan graffiti. Beberapa pendemo bahkan masuk ke dalam gedung dengan paksa dan menggeledah isi ruangan kantor. Pengunjuk pada Minggu (7/7) berencana untuk membawa pesan mereka langsung ke wisatawan China daratan untuk pertama kalinya dengan sebuah demonstrasi yang berakhir di stasiun kereta api berkecepatan tinggi kota yang menghubungkan ke daratan. Lau Wing-hong, salah satu bagian aksi unjuk rasa mengatakan rapat umum akan berlangsung damai dan akan selesai setelah para demonstran tiba di tempat tujuan mereka di dekat stasiun MRT Hong Kong. Tidak ada rencana untuk memasuki stasiun, katanya. "Diharapkan bahwa orang-orang Hong Kong dapat menyebarkan bagaimana orang-orang Hong Kong dapat berbaris secara damai dan membawa informasi protes kembali ke daratan kepada para pengunjung daratan," kata Lau kepadaReuters. Polisi dan staf stasiun kereta MTR Corporation Hong Kong menjaga setiap pintu keluar stasiun. Para wisatawan yang keluar membawa koper mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui aksi protes dan tidak tahu tentang RUU ekstradisi. Mereka mengatakan kepada Reutersbahwa mereka mengerti pemerintah telah memblokir bagian-bagian stasiun untuk keamanan. Broadcaster RTHK mengatakan lebih dari 1.000 petugas polisi akan siaga. Polisi mengatakan pada hari Minggu (7/7) beberapa jalan akan ditutup sementara dan angkutan umum akan dialihkan.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU