Home / SGML : Enam Rumah Rusak Berat, Pemilik Rumah Mengungsi

Hujan Lebat Guyur Lamongan, Tanggul Bengawan Solo Longsor

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 29 Okt 2018 17:43 WIB

Hujan Lebat Guyur Lamongan, Tanggul Bengawan Solo Longsor

SURABAYAPAGI.com, Lamongan - Hujan lebat disertai angin yang sebagian besar menguyur Lamongan pada Minggu malam cukup berdampak. Selain beberapa papan reklame ambruk, Tanggul di Bantaran Sungai Bengawan Solo longsor, sedikitnya ada enam rumah yang alami kerusakan dan pemiliknya semenyara mengungsi di rumah kelauarganya. Tanggul longsor itu terjadi di Desa Keduyung Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan, dengan lebar longsor sekitar 10 meter, panjang 150 meter dan kedalaman 6 meter. "Untuk sementara dari data yang kita gali di lapangan menyebutkan rumah yang rusak parah ada enam rumah,"kata Kepala BPBD Lamongan, Suprapto, Senin (29/10) siang. Ke enam rumah tersebut lanjutnya milik Askuri, Subadi, Kaswaji, Sunafik serta milik Supriyadi dan bengkel milik Fadeli. Dalam kejadian ini, lanjut Suprapto, tidak ada korban jiwa, warga berhasil menyelamatkan diri sebelum reruntuhan rumah menimpah mereka. Disebutkan olehny, longsornya tanggul di bantaran Bengawan Solo tersebut karena dari musim kemarau yang panjang setelah itu ada hujan yang lebat sehingga mengakibatkan tanah yang rentak-retak kemasukan air hujan. Akhirnya longsor apalagi lokasi dibantaran dengan bgawan solo jelasnya. Saat ini BPBD Lamongan sendiri sedang mengkordinasikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Balai Besar Wilayah Bengawan Solo sesuai dengan kewenangannya dan tupoksinya masing-masing dalam menangani kejadian ini. Sementara itu Kepala Desa Keduyung , Edy Purnomo, mengatakan, saat ini warga sedang melakukan kerja bakti bergotong royong untuk menyelamatkan barang barang milik korban. Kami Pemerintah Desa Keduyung meminta adanya relokasi mengingat kejadian tersebut sudah beberapa kali terjadi tegas Edy Purnomo pada sejumlah awak media. Sedangkan, tambah Edy Purnomo, warga yang rumahnya rusak untuk sementara waktu mengungsi ke rumah familinya masing-masing yang masih di Desa Keduyung. Selama proses perbaikan, warga yang rumahnya rusak terpaksa harus mengungsi di rumah sanak familinya pungkas Edy, panggilan Edy Purnomo. jir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU