Ibu-ibu Tewas di Tangan Jambret

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 21 Sep 2018 09:19 WIB

Ibu-ibu Tewas di Tangan Jambret

SURABAYAPAGI.com, Surabaya Nasib tragis menimpa Anna Pujiastutik (42 tahun). Warga Kalimas Baru II Gg. Lebar No. 64 B Surabaya ini meregang nyawa saat mempertahankan tasnya dari rampasan jambret, di dekat gedung DPRD Jatim Jl. Indrapura Surabaya, Kamis (20/9/2018). Aksi bandit jalanan ini seakan mengejek polisi yang baru saja memamerkan 290 pelaku kejahatan hasil tangkapan Polrestabes Surabaya. Kejadiannya Kamis (20/9) dini hari, sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu, korban bersama anak perempuannya, RR Talita Inama Alisia (13). Pelajar kelas 2 SMP ini hanya mengalami luka-luka di bagian kaki. Namun Anna Pujiastutik tewas setelah terjatuh dari sepeda motor lantaran mempertahankan tas miliknya dari pelaku jambret. Ini ironis mengingat kejadian seperti ini bukan satu dua kali. Sebelumnya, Lanisya Febriyani (19), mahasiswi Politeknik Negeri Surabaya (PENS), terluka parah dan kritis setelah menjadi korban jambret di Jl Arjuna, Surabaya, Juli 2018 lalu. Informasi yang diperoleh Surabaya Pagi, Anna dan putrinya tinggal di Jalan Gubeng Airlangga V Surabaya bersama suami dan anak laki-lakinya. Setiap hari setelah subuh, Anna mengantarkan putrinya ke sekolah dari Gubeng Airlangga menuju SMP Mujahidin Jalan Perak Barat. Keduanya selalu melintas Jalan Indrapura. Pada saat korban melintas Jalan Indrapura, korban dipepet oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor matic dan menarik tas Anna. "Kebetulan kan istri saya buka toko klontong di rumah ibunya Jalan Kalimas Baru sana, jadi setelah mengantarkan sekolah langsung buka toko," kata Yuri Wido Nurcahyo, suami Anna, di rumah duka. Kepada Surabaya Pagi, Yuri mengatakan tidak mendapat firasat apapun mengenai apa yang terjadi pada istrinya. Hingga sekitar pukul 04.35 WIB, Yuri di datangi petugas Linmas yang mengabarkan jika putrinya menjadi korban aksi penjambretan. "Ketika saya datang ke sana, saya diberi tahu anggota polisi jika istri saya sudah di kamar jenazah. Bahkan saya tidak tahu kalau istri saya bawa uang banyak di tasnya," tutur Yuri, sembari mengusap matanya. Yuri berharap agar petugas kepolisian terus memburu dan menindak tegas para pelaku jembret. Selain meresahkan, para pelaku jambret adalah momok yang harus di bersihkan dari kota Surabaya. "Kalau bisa para pelaku jambret itu di tembak mati saja mas, biar warga lainnya tak mengalami apa yang menimpa istri saya," cetus Yuri. Terpisah, Kapolsek Bubutan, AKP Anto membenarkan peristiwa tersebut, dari keterangan beberapa saksi, sempat terjadi tarik menarik antara korban dan pelaku. Hingga akhirnya korban terjatuh dan meninggal di tempat. Meski pelaku gagal membawa tas korban yang berisi uang Rp 5 juta lebih, Anto mengatakan akan memburu para pelaku tersebut. "Kami masih menyelidikinya. Entah ini jaringan Jambret Arjuno atau bukan, kami akan tetap memburunya," jelas Anto singkat, di Mapolrestabes Surabaya. n jmi

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU