Indahnya Festival QiXi, Valentine Ala Tionghoa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 06 Nov 2020 10:57 WIB

Indahnya Festival QiXi, Valentine Ala Tionghoa

i

Gadis-gadis muda melakukan sembahyang di kuil untuk memohon berkah Dewi Zhi Nu. SP/CD

SURABAYAPAGI.com, Surabaya – Festival QiXi yang juga dapat disebut sebagai festival Qi Qiao merupakan salah satu festival penting dan romantis dalam kebudayaan Tionghoa hingga dijuluki sebagai valentine ala Tionghoa.

Sesuai Namanya, QiXi, yang berarti malam ketujuh, festival ini dilaksanakan setiap tanggal ke tujuh bulan tujuh dalam penanggalan Imlek. Yang merupakan hari peringatan kisah Penggembala Niu Lang dan gadis penenun, Zhi Nu.

Asal Usul Festival Qi Xi berasal dari sebuah cerita Rakyat yang sangat Romantis mengenai Niu Lang dan Zhi Nu, legenda mengatakan bahwa pernah ada gembala muda dengan nama Niulang dan seekor lembu tua. Cerita berlanjut bahwa Niulang, gembala sapi, pernah menyelamatkan sapi ketika sakit. Sebagai imbalannya, lembu memperkenalkan Niulang kepada peri penenun dengan nama Zhinu, yang merupakan putri dari dewi yang kuat – dewi surga.

Zhi nu dan Niulang segera jatuh cinta dan menikah tanpa memberi tahu ibunya. Selama beberapa tahun mereka hidup bahagia bersama dan bahkan memiliki dua anak: satu laki-laki dan satu perempuan.

Namun, suatu hari, dewi surga (ibu Zhinü) menemukan bahwa Zhinu, putrinya, telah menikah hanya seorang manusia. Sang dewi marah dan mengirim prajurit surgawi untuk membawa Zhinü kembali ke surga. Sementara itu, Niulang sangat kecewa ketika mengetahui bahwa istrinya dibawa kembali ke surga.

Mendengar berita sedih, temannya si lembu mengundang Niulang untuk membunuhnya dan mengenakan kulitnya, sehingga dia akan bisa naik ke surga untuk menemukan istrinya. Menangis dengan getir, Niulang membunuh lembu itu, meletakkannya di kulit, dan membawa kedua anaknya yang tercinta pergi ke surga untuk menemukan Zhinü.

Tepat sebelum ia dapat mencapai Zhinu, dewi surga menciptakan sungai besar di antara mereka. Mereka dipisahkan selamanya oleh sungai yang kemudian dikenal sebagai Galaksi Bima Sakti.

Dalam tradisi Tionghoa, pada malam Festival QiXi, setiap gadis muda akan memamerkan keterampilan seni yang mereka miliki, seperti mengukir buah atau menyulam, dan pergi ke kuil untuk memohon berkah agar mendapat suami yang baik, setia dan mencintai mereka kepada Dewi Zhi Nu.

Selain unjuk keterampilan dan bersembahyang kepada Dewi Zhi Nu, gadis-gadis muda juga melakukan upacara penghormatan kepada sapi sang Penggembala Sapi, Niu Lang dengan memetik seikat bunga liar dan menggantungkannya pada tanduk sapi untuk menghormati sang sapi yang legendaris.

Kemudian, festival ini ditutup dengan membuat dan memakan buah keterampilan. Buah keterampilan merupakan kue kering tipis yang dibuat dalam berbagai bentuk.

Festival Qixi merupakan perayaan tradisional yang penuh romantika bagi masyarakat Tionghoa, yang saat ini sudah berkembang menjadi valentine ala Tionghoa. Saat ini, masyarakat Tionghoa umumnya merayakan Chinese Valentine dengan menghadiahkan bunga, cokelat, dan bingkisan lainnya kepada sang kekasih, sebagai pengganti tradisi yang sudah ditinggalkan. Dsy11

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU