Ini Risiko Tidur Lagi Setelah Sahur

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 04 Jun 2018 14:25 WIB

Ini Risiko Tidur Lagi Setelah Sahur

SURABAYAPAGI.com - Menikmati menu sahur sebelum adzan subuh berkumandang, menjadi kunci utama untuk kekuatan fisik bagi setiap orang yang menjalankan puasa Ramadan. Namun faktanya, tidak sedikit dari kita yang menemukan tantangan tersendiri untuk bangun jelang waktu fajar, demi makan sahur. Rasa mengantuk dan lelah yang timbul tentunya lumrah, akibat perubahan jadwal tidur yang Kamu harus sesuaikan. Padahal, jika ditilik dari sisi medis, kebiasaan langsung tidur setelah makan sahur ini sangat berisiko bagi kesehatan. Waduh, apa saja ya, dampak buruknya? Kenapa Langsung Tidur setelah Sahur Berbahaya? Saat Kamu mengonsumsi makanan, lambung akan mencernanya menjadi sari-sari makanan. Sari-sari makanan ini selanjutnya akan diserap tubuh. Lamanya waktu yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menyerap makanan, juga tergantung dari pilihanmu. Jika asupan yang Kamu konsumsi kaya akan karbohidrat dan lemak, dibutuhkan waktu minimal 2 jam untuk menggiling makan tersebut sampai bentuknya berubah menjadi sari pati makanan. Selama berlangsungnya proses penggilingan, dibutuhkan pula suplai darah yang tidak sedikit. Inilah alasan utama kenapa kita dianjurkan untuk melakukan aktivitas yang memicu kinerja suplai darah, setelah makan. Dampak yang terjadi jika kita tidur sebelum 2 jam setelah makan, saat saluran pencernaan belum tuntas menggiling makanan, dapat mencetus gangguan saluran pencernaan serta gagalnya penyerapan nutrisi. Akibatnya? Makanan yang telah kita konsumsi, tidak mampu memaksimalkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Risiko Kesehatan Akibat Kebiasaan Langsung Tidur Selepas Sahur - Risiko penimbunan lemak. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Jeremy Barnes dari Southeast Missouri State University, saat seseorang yang memiliki riwayat keturunan keluarga gemuk, melakukan kebiasaan tidur setelah makan sahur, maka ia pun semakin berisiko 2 kali lipat untuk mengalami obesitas. Apalagi jika Kamu mengonsumsi makanan berlemak atau makanan yang digoreng. Kenapa bisa demikian? Karena saat tidur, tubuh hanya membutuhkan sedikit energi, sehingga makanan pun tidak akan dimanfaatkan sebagai sumber energi oleh sistem pencernaan. Sebaliknya, asupan sahur tersebut hanya akan menumpuk menjadi lemak sehingga gampang memicu kenaikan berat badan. Jeremy Barnes pun menjelaskan, pada saat tidur terjadi peningkatan level hormon grehlin, yang dapat membuat orang merasa lebih lapar ketika bangun. Jadi, pola hidup inilah yang harus Kamu minimalisasi, bila Kamu tidak ingin meningkatkan risiko kegemukan di penghujung bulan Ramadan. - Peningkatan asam lambung. Untuk setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh, selalu ada potensi peningkatan asam lambung. Sayangnya, jika asupan makanan tidak tergiling sempurna, risiko asam lambung ini dapat menimbulkan iritasi pada dinding lambung. Gejalanya seperti sensasi panas atau nyeri di perut kiri bagian atas (ulu hati). Karenanya, bagi Kamu yang mengidap penyakit maag, berhati-hatilah terhadap asam lambung. Sebaiknya, hindarilah kebiasaan langsung tidur setelah makan sahur. - Refluks asam lambung (GERD). Refluks asam atau dikenal juga dengan GERD, diakibatkan oleh katup antara perut dan kerongkongan yang tidak menutup secara sempurna. Umumnya, hal ini dipengaruhi oleh perubahan posisi akibat gaya gravitasi. Tidur dengan posisi terlentang dapat menyebabkan makanan yang belum sempurna dicerna dapat berbalik dari lambung dan naik lagi ke kerongkongan. Padahal, makanan ini membawa serta asam lambung. Imbasnya, keberadaan asam lambung di kerongkongan dapat menimbulkan luka atau iritasi. Bagaimana mengenali gejala refluks? Waspadai bila Kamu merasakan sensasi mulut pahit, panas di dada, tenggorokan panas, sendawa berlebihan, serta mual. Agar puasamu lebih nyaman, cobalah biasakan untuk menunda waktu tidur hingga makanan telah selesai dicerna. - Masalah saluran pencernaan. Normalnya, ada juga proses pengosongan lambung setelah nutrisi berhasil diserap oleh sistem penecernaan. Proses ini juga membutuhkan waktu sekitar dua jam setelah makan. Sayangnya, posisi berbaring yang kita lakukan saat tidur, dapat menghambat proses pengosongan lambung. Bila hal ini terjadi berulang kali, dapat mencetus diare atau sembelit sehingga mengganggu kesehatanmu di bulan puasa. Disarankan mengurangil makanan berlemak, tinggi gula, dan kaya kafein dalam menu sahurmu. Pasalnya, gangguan proses pengosongan lambung ini dapat semakin terstimulasi, jika Kamu mengonsumsi makanan tersebut. Sebagai gantinya, perbanyaklah asupan buah dan sayur untuk memperlancar proses pencernaanmu. Jika memungkinkan, gantilah nasi putih dengan nasi merah. Nasi merah sangat baik dikonsumsi selama bulan puasa untuk memenuhi kebutuhan serat harianmu. Kamu pun jadi lebih cepat kenyang dan tidak mudah merasa lapar di siang hari. - Stroke. Risiko stroke juga meningkat akibat kebiasaan tidur setelah sahur. Ada penjelasan sederhana yang cukup jelas mengenai hal ini. Saat tidur, distribusi aliran darah ke otak harus tetap terjaga, sesuai kebutuhan tubuh. Tetapi, bila lambung sedang menjalankan proses penggilingan makanan, maka suplai aliran darah pun terbagi. Jika kondisi ini terus-menerus menjadi kebiasaan, dampaknya adalah otak dapat kekurangan oksigen sehingga memicu stroke. Inilah sebabnya, kebiasaan tidur setelah sahur tidak boleh dianggap sebelah mata, selama Kamu berpuasa. Melepas Lelah dengan Cara yang Lebih Sehat Bahaya kesehatan yang mengintai, mungkin membuat Kamu berpikir ulang untuk cepat-cepat tidur lagi, begitu selesai menikmati sajian sahur. Lalu, adakah cara tidur yang lebih aman jika Kamu kepalang ngantuk berat? Tentu ada. Menurut dr. Ari Fahrial Syam, spesialis penyakit dalam dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, ada beberapa cara tidur sehat setelah sahur yang tidak membahayakan kinerja sistem pencernaan. Berikut tipsnya, 1. Tidurlah menggunakan bantal yang tinggi, agar makanan yang telah diserap oleh organ pencernaan, tidak kembali ke kerongkongan. 2. Tinggikan posisi bantal agar posisi tubuhmu tidak terlalu datar saat Kamu tertidur. 3. Tidurlah dengan posisi setengah duduk, jika Kamu merasa sangat mengantuk. 4. Hindari menyantap makanan yang terlalu sulit dicerna saat sahur. Jadi, jauhilah kebiasaan yang dapat merugikan kesehatanmu di bulan puasa, ya. Pandai-pandailah menuai berkah Ramadan dengan melakukan aktivitas positif yang lebih bermanfaat setelah menuntaskan santap sahur. Semoga Kamu semakin sehat dengan berpuasa!

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU