Inilah Penjelasan Dari WHO dan Pakar Ahli Tentang Penyebaran Virus Corona L

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 30 Mar 2020 10:42 WIB

Inilah Penjelasan Dari WHO dan Pakar Ahli Tentang Penyebaran Virus Corona L

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan uang kertas berpotensi menyebarkan virus Corona baru atau COVID-19, sehingga orang harus mencoba pembayaran tanpa kontak fisik. Ia juga harus mencuci tangan setelah menyentuh uang kertas, karena COVID-19 yang infeksius dapat menempel di permukaan selama beberapa hari. Juru Bicara Pemerintah dalam Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto berpendapat faktor utama penyebaran Corona ialah percikan (droplet) batuk atau bersin dari orang yang terpapar virus tersebut. Ia mencontohkan jika dirinya sebagai orang terpapar. Kalau sekarang saya sakit, lalu saya bersin dan uangnya Anda terima. Lalu Anda menggosok hidung, [maka] tertular," kata Yurianto, ketika dihubungi reporter Tirto, Jumat (27/3/2020). Namun jika ia bersin atau batuk lantas uang itu baru dipergunakan orang lain satu hingga dua pekan berikutnya, kata dia, maka tidak akan tertular. Yurianto mengatakan uang bukan media utama penyebaran virus COVID-19. Namun ia menegaskan masyarakat harus menekankan pentingnya mencuci tangan. Tidak harus uang. Saya pegang pulpen usai bersin, kemudian pulpennya diberikan ke orang lain, orang itu pegang hidung dan makanan sebelum cuci tangan, maka kena (tular) juga, kata pria yang akrab disapa Yuri itu. Pemerintah pun berusaha mengurangi penyebaran COVID-19, salah satunya dengan mengarantinakan uang. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengatakan untuk pengisian mesin-mesin ATM, akan diisi dengan uang baru. Uang yang masuk ke BI kami masih karantina (selama) 14 hari. Kami utamakan saluran uang baru. Demi keamanan dan keselamatan, disarankan masyarakat gunakan uang elektronik, internet banking, mobile banking dan QRIS," ucap Onny ketika dihubungi reporter Tirto, Jumat (27/3/2020). Hal itu ia anggap sangat selaras dengan situasi saat ini karena banyak masyarakat bekerja dan tinggal di rumah. Jadi dengan gunakan empat hal yang saya sebutkan, berarti kita semua telah turut berpartisipasi menanggulangi penyebaran COVID-19, imbuh Onny. Jika masa karantina uang rampung, kata dia, uang bisa diedarkan ke masyarakat. Karena BI memiliki cukup stok uang baru, maka itu yang kini beredar. "Untuk keamanan dan keselamatan masyarakat, yang baru diedarkan sesuai kebutuhan," lanjut Onny. BI juga mengklaim jumlah uang tunai yang ada kini cukup memenuhi kebutuhan selama enam bulan. Uang tunai itu akan didistribusikan oleh 46 bank via kantor cabang dan mesin ATM. "Stok uang kami jauh lebih dari cukup (sekitar Rp450 triliun), hampir enam bulan. Jangan khawatirkan higienitas uang itu. Kami juga menyarankan (penggunaan) uang non tunai. Bukan hanya mencegah, tapi membuat lebih baik," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (26/3/2020). Ketua Asosiasi Ekonomi Kesehatan Indonesia Hasbullah Thabrany berujar cara yang dilakukan BI sudah cukup bagus. "Semoga itu membantu, (uang) yang ada di ATM harus steril saja sudah bagus," kata dia ketika dihubungi reporter Tirto. Namun upaya tersebut ia nilai tidak cukup efektif karena tidak mungkin seluruh uang harus ditarik dari peredaran, sebab transaksi tanpa uang tunai belum memadai. "Saya tidak yakin uang beredar bisa ditarik, juga belum ada data berapa banyak kasus yang tertular dari uang," kata Thabrany. Menurut dia bukan lembaran uang yang harus dikarantina, tapi ubah perilaku penduduk. "Jika perlu paksa dengan denda besar," tegas Thabrany. Jumlah kasus positif COVID-19 di 28 provinsi di Indonesia mencapai 1.046 pasien per 27 Maret 2020. Dari data itu, 46 pasien dinyatakan sembuh, sementara 913 pasien lainnya berstatus dalam perawatan. Angka kematian pasien COVID-19 di Indonesia menjadi 87 jiwa per 27 Maret dan menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara, serta melampaui negara-jiran lainnya. Sebagai perbandingan, Malaysia saat ini memiliki kasus terbanyak di Asia Tenggara, yakni 2.031 pasien, hanya memiliki jumlah kematian sebanyak 24 jiwa. Para ahli kesehatan percaya SARS-CoV-2, yang menyebabkan penyakit Covid-19 dapat ditularkan melalui permukaan, termasuk uang kertas, terutama yang telah dipegang oleh orang yang terinfeksi. "Keyakinannya adalah bahwa virus ini dapat bertahan di permukaan dalam keadaan aktif sepenuhnya selama setidaknya 10 hari. Itu termasuk uang tunai dan semua jenis permukaan lain yang biasa disentuh orang," jelas Dr. Sanjay Maggirwar, kepala George Washington University School of Medicine kepada CBS News. Virus ini umumnya ditularkan melalui tetesan pernapasan ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau bersentuhan dengan orang lain. Para ahli mengatakan kebijakan yang diambil beberapa negara dalam pengelolaan uang masuk akal mengingat jenis virus corona lain SARS dan MERS dapat ditularkan melalui permukaan, menurut WHO. "Sebuah hal praktik kebersihan yang baik untuk mencuci tangan setelah memegang uang, terutama jika akan makan atau menyiapkan makanan," tulis WHO dalam sebuah pernyataan. Dilansir dari laman CNBC, , Kendati demikian, WHO juga menekankan bahwa mereka tidak mengatakan uang tunai mentransmisikan virus corona. Hal yang perlu diingat adalah Covid-19 tidak menyebar dengan cara menembus kulit di tangan, kata Michael Knight, asisten profesor kedokteran di George Washington School of Medicine and Health Sciences. "Terinfeksi virus corona, atau virus pernapasan lainya seperti influenza, di tangan hanya akan mengarah pada infeksi ketika ditransfer dari tangan ke bagian seperti mulut, hidung, atau mata," katanya. Selain itu, jika seseorang tetap melakukan pembayaran tanpa kontak tetapi tidak mencuci tangan setelah menyentuh ponsel, kartu kredit, atau mesin pembayaran, orang tersebut masih rentan terhadap infeksi. Oleh karenanya, Knight mengingatkan langkah terbaik untuk mencegah penyebaran adalah dengan mencuci tangan, seperti yang disarankan WHO. "Jika pekerjaan mengharuskan Anda menangani uang (atau permukaan lain yang berpotensi terkontaminasi), penting untuk rajin mencuci tangan dan tidak menyentuh wajah Anda," ungkapnya. Beberapa hasil penelitian terdahulu ada yang menganalisis peluang hidup jenis-jenis virus corona sebelumnya pada kertas dan uang berbahan dasar kertas. Hasil studi tersebut yang dilakukan pada virus corona jenis Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) mengemukakan bahwa virus corona dapat hidup hingga 72 jam pada kertas. Berdasarkan kesamaan struktural di antara berbagai jenis virus corona, masuk akal bila hal ini berlaku pula pada jenis COVID-19. Nah, saat Anda menyentuh permukaan uang kertas, kemudian langsung menyentuh mata, hidung, atau mulut, tanpa mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun terlebih dahulu, hal itu dapat membiarkan virus masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, Anda bisa saja mengalami infeksi penyakit tertentu yang disebabkan oleh berbagai bakteri atau virus tersebut, termasuk virus corona COVID-19. Pada dasarnya, apa pun jenis uangnya, baik uang kertas atau uang logam, merupakan salah satu benda kotor yang dipenuhi oleh virus, bakteri, dan kuman karena terlalu banyak tangan yang menyentuhnya. Apalagi uang yang berasal dari rumah sakit atau pasar tradisional. Akan tetapi, yang perlu digarisbawahi adalah uang kertas atau uang logam bukan sumber utama penularan virus corona. Jika terpaksa harus mengeluarkan sekaligus memegang uang, yang paling penting adalah Anda harus segera mencuci tangan sebisa mungkin setelah memegang uang kertas atau uang logam. Selain itu, jangan langsung menyentuh area wajah, terutama mata, hidung, dan mulut, setelah memegang uang tanpa mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun terlebih dahulu. Apabila Anda tidak dapat menemukan akses air mengalir dan sabun, gunakan cairan pembersih berbahan dasar alkohol 70% untuk membersihkannya. Meski uang kertas bukan sumber utama penyebaran virus corona, apa pun jenis alat pembayaran yang Anda gunakan, baik uang tunai atau nontunai, atau uang elektronik melalui ponsel sekalipun, Anda tetap harus disarankan mencuci tangan setelah menyentuh benda-benda tersebut. Terlebih saat ini virus corona COVID-19 sudah semakin menyebar ke mana saja. Jadi, bila memungkinkan, selalu gunakan metode cashless sehingga tidak perlu mengeluarkan uang tunai ke manapun Anda peri.(ti/ab/kp/sc/cr-04/dsy)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU