Insentif Dicabut, Pemkab Gresik Kembali Tarik Retribusi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 04 Agu 2020 19:03 WIB

Insentif Dicabut, Pemkab Gresik Kembali Tarik Retribusi

i

Pedagang buah di Pasar Baru Gresik Kota tengah memilah buah yang mulai membusuk.SP/jatimnet

SURABAYAPAGI.COM, Gresik - Kepala Seksi (Kasi) Peredaran Barang dan Perlindungan Konsumen Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Gresik, Subadriyah menyampaikan langsung jika Pemkab Greik kini mulai melakukan adaptasi saat memasuki masa transisi kehidupan normal baru. Insentif retribusi yang diberikan kepada para pedagang pasar di Gresik selama pandemi covid-19 resmi tidak diperpanjang.  

Dukungan insentif berupa pembebasan biaya retribusi bagi pedagang pasar di Gresik berakhir. Terhitung berlaku sejak bulan Agustus ini, para pedagang harus membayar retribusi.

Baca Juga: Dishub Jatim akan Luncurkan Bus Trans Jatim Luxuryi di Koridor Gresik - Sidoarjo

"Insentif berupa pembebasan retribusi itu hanya berlaku selama tiga bulan yaitu bulan Mei, Juni dan Juli. Untuk bulan Agustus karena kondisi perlahan sudah mulai normal, kami mulai memungut lagi retribusi," kata Subadriyah, Selasa (4/8/2020).

Selama pemberian insentif pembebasan retribusi kepada para pedagang, pendapatan Pemkab Gresik turun hingga Rp 800 juta per bulan.

Adapun jumlah penerima insentif ini sebanyak 4.183 pedagang yang ada di tujuh pasar yang dikelola Pemkab Gresik. Penerima insentif pembebasan retribusi ini juga dinikmati oleh PKL yang ada di Alun-Alun Gresik, Pujasera Ibnu Sina dan GKB serta pasar Senggol Gresik.

Badriyah berharap dengan tidak diperpanjangnya insentif pembebasan retribusi ini membuat pedagang dan PKL semakin mandiri dalam menjalankan usahanya. Karena bagaimanapun, hasil dari retribusi ini kembali ke masyarakat seperti digunakan untuk program pembangunan daerah.

“Kami juga harus mengejar ketertinggalan pendapatan melalui sektor yang lain," tutupnya.

Sementara menurut salah satu pedagang di Pasar Baru Gresik, Sumarni mengaku bahwa dagangannya masih belum 100 persen ramai didatangi pembeli. Ia mengatakan, meski sudah buka lama namun para pembeli selama pandemi covid-19 belum sepenuhnya ramai. Barang dagangannya pun masih menumpuk di stan miliknya.

Baca Juga: Pemkab Gresik Salurkan Bansos Kepada Warga

"Masih belum ramai gara-gara corona. Tapi kalau ditarik retribusi bagaimana lagi, mau nolak ya tidak bisa," pungkas Sumarni.

Sementara itu, warga Kabupaten Gresik yang dinyatakan positif Covid-19 bertambah 35 orang pada Selasa (4/8). Di hari yang sama juga ada tambahan sebanyak 39 warga positif Covid-19 dinyatakan sembuh, dan 1 Pasien Covid-19 meninggal dunia.

Dengan begitu, total keseluruhan warga Gresik positif Covid-19 sebanyak 1.932 orang. Dengan rincian, sembuh sebanyak 1.223 pasien, dan 148 positif Covid-19 meninggal. Kemudian, suspect 55 orang, dan suspect diisolasi 55 orang.

Sekretaris Satgas Pencegahan Covid-19 Gresik Tarso Sagito, SH MHum mengungkapkan, tambahan 39 pasien sembuh berasal dari Kecamatan Benjeng 3 orang dari Desa Kedungrukem 1, Jogodalu 1, dan Metatu 1. Kecamatan Cerme 3 orang dari Desa Betiting 1, Morowudi 1, dan Padeg 1. Kecamatan Driyorejo 6 dari Desa Sumput 1, Kesamben Wetan 1, Tanjungan 2, dan Karangandong 2.

Baca Juga: JIIPE Peduli Salurkan 2000 Paket Sembako bagi Anak Yatim dan Dhuafa

Kemudian, Kecamatan Dukun 1 orang dari Desa Mentaras, Kecamatan Gresik 3 orang dari Kramat Inggil 1, Sidorukun 1, dan Tlogopojok 1. Kecamatan Kebomas 8 dari Desa Kedanyang 2, Kembangan 2, Ngargosari 1, Dahanrejo 1, Randuagung 1, dan Kebomas 1.

Selanjutnya, Kecamatan Manyar 6 orang dari Desa Sukomulyo 1, Yosowilangon 3, dan Suci 2, dan Kecamatan Menganti 9 orang dari Desa Pelemwatu 2, Hulaan 2, Setro 2, Boboh 1, Bringkang 1, dan Sidowungu 1.

"Sementara 1 konfirmasi positif Covid-19 meninggal dari Desa Sidokumpul, Kecamatan Gresik," ujar Tarso didampingi Kabag Humas dan Protokol Reza Pahlevi, Selasa (4/8).cit12

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU