Intelijen Sebut Negara Sekutu Mulai Menjauhi Amerika

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 30 Jan 2019 09:52 WIB

Intelijen Sebut Negara Sekutu Mulai Menjauhi Amerika

SURABAYAPAGI.com - Direktur Intelijen Nasional, Dan Coats, mengatakan sejumlah negara sekutu menjauh sebagai reaksi terhadap perubahan kebijakan AS mengenai keamanan dan perdagangan. Sejumlah sekutu dan mitra AS menjadi lebih independen dari Washington sebagai respon terhadap perubahan kebijakan AS mengenai keamanan dan perdagangan dan menjadi lebih terbuka terhadap kemitraan bilateral dan multilateral, kata Coats dalam rapat dengan Komite Intelijen Senat seperti dilansir ABC News pada Selasa, 29 Januari 2019. Dalam pertemuan ini, Coats didampingi Direktur CIA, Gina Haspel, Direktur FBI, Christopher Wray, Direktur National Security Agency Jenderal Paul Nakasone, Direktur Defense Intelligence Agency Jenderal Robert Ashley and Direktur National Geospatial-Intelligence Director Robert Cardillo. Sejak dilantik sebagai Presiden AS ke 45, Donald Trump membuat sejumlah terobosan yang menciptakan friksi dengan sejumlah negara sekutu. Trump mengritik soal iuran NATO, yang menurut dia mayoritas ditanggung oleh AS. Negara sekutu besar seperti Jerman, Prancis dan Inggris dinilai tidak memberikan kontribusi sumbangan iuran yang memadai yaitu mengalokasikan 2 persen dari total produk domestik mereka untuk pertahanan. Belakangan, dalam pertemuan puncak NATO di Brussel pada 2018, Trump meminta negara-negara anggota NATO menaikkan anggaran pertahanan menjadi 4 persen, yang dinilai semakin membebani keuangan. Trump juga menarik diri dari Perjanjian Nuklir Iran pada 2018 dengan alasan perjanjian nuklir ini menguntungkan negeri Mullah dan memberikan kesempatan untuk membuat senjata nuklir. Sikap Trump ini ditolak oleh negara-negara sekutu yang ikut menandatangani perjanjian nuklir ini seperti Jerman, Inggris, dan Prancis. Ketiga negara sekutu justru mendukung perjanjian nuklir ini dan mengupayakan skema pembayaran untuk kegiatan ekspor dan impor Iran agar tidak terkena sanksi AS. Trump juga menarik AS dari Kesepakatan Perubahan Iklim Paris pada 2018. Ini menimbulkan kecaman dari berbagai kalangan termasuk bekas Menlu AS, John Kerry, yang menilai Trump berbohong mengenai alasan penarikan diri itu.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU