Internal PKB Memanas di Pilkada Gresik dan Sidoarjo

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 09 Jun 2020 22:07 WIB

Internal PKB Memanas di Pilkada Gresik dan Sidoarjo

i

Mohammad Qosim (kiri), Ahmad Amir Aslichin alias Mas Iin (tengah), Fandi Ahmad Yani (kanan)

SURABAYAPAGI, Gresik - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sepertinya akan berduel di dua kota penyangga Surabaya, yakni Gresik dan Sidoarjo. Pasalnya, dua kabupaten itu, saat ini partai yang berkuasa baik di Sidoarjo dan Gresik, sama-sama dikuasai oleh PKB. Apalagi, kepala daerah saat ini sama-sama diusung dari PKB. Alhasil, PKB di dua daerah itu, saat ini sedang memanas. Bila di Sidoarjo anak Saiful Illah Ahmad Amir Aslichin alias Mas Iin akan berhadapan dengan Plt Bupati Sidoarjo Nur Achmad Syaifuddin. Di Gresik, Wabup Gresik Mohammad Qosim, siap berduel dengan Ketua DPRD Gresik Fandi Ahmad Yani.

===

Baca Juga: Bupati Sidoarjo 'Bolos' Halal Bihalal di Grahadi, Pj Gubernur Jatim Adhy: Lebih Baik Tak Hadir

Untuk Pilkada Gresik, meski belum satu pun partai politik (parpol) atau gabungan parpol yang sudah memberikan rekomendasi kepada para bakal calon pasangan Bupati dan Wakil Bupati. Namun masyarakat sudah merasakan panasnya persaingan para politisi untuk merebut kursi G-1.

Sebelum adanya penundaan jadwal pilkada, masyarakat politik di Gresik tahu betul bila Wabup Mohammad Qosim yang nota bene Ketua DPC PKB Gresik adalah kandidat bupati dengan popularitas dan elektabilitas tertinggi. Hasil survei menunjukkan bahwa posisi Qosim tak ada lawan jika pilkada digelar September mendatang. “Tetapi saat ini, apalagi ditunda hingga Desember. Pak Qosim bakal dapat lawan cukup sepadan dari Ketua DPRD Gresik. Apalagi baik Pak Qosim dan Gus Yani, sama-sama kuat,” ucap sumber internal PKB Gresik, kepada Surabaya Pagi, Selasa (9/6/2020).

Melihat hasil survei tersebut, dr Asluchul Alif yang digadang-gadang oleh partai yang dipimpinnya, Partai Gerindra Gresik, akan diusung sebagai bakal Cabup, belakangan bersedia menurunkan grade-nya menjadi calon Wakil Bupati untuk mendampingi Cabup Qosim. Meski pasangan ini belum dideklarasikan ke publik, namun di kalangan internal partai masing-masing sudah disosialisasikan secara masif.

Namun paska penundaan jadual pilkada, tiba-tiba muncul sosok Fandi Ahmad Yani yang nota bene adalah Ketua DPRD Gresik. Selain memiliki jabatan prestise, Gus Yani, demikian panggilan karibnya, dia juga adalah politisi muda dari PKB. Sejawat Qosim di partai.

Kemunculan Gus Yani sebagai kandidat Bupati Gresik memang cukup mengagetkan banyak kalangan dan termasuk di internal partai (PKB). Betapa tidak, karena sudah jauh-jauh hari PKB sebagai partai pemenang pemilu legislatif di Gresik sudah menggadang-gadang calon tunggal, yakni Mohammad Qosim yang sudah dua periode menjadi Wakil Bupati di era Bupati Sambari Halim Radianto.

Dari hasil penelusuran Surabaya Pagi di lapangan, munculnya Gus Yani yang tidak lain adalah anak menantu dari KH Ali Masyhuri, Tulangan, Sidoarjo, itu merupakan ikhtiar para kiai sepuh dan sangat berpengaruh di Gresik. Sebut saja KH Masbuhin Faqih, pemangku Ponpes Mambaus Shalihin, atau KH Robbach Ma'sum, mantan Bupati Gresik dua periode (2001 - 2011). Ketika para kiai sepuh ini mendaulat Gus Yani untuk maju running pilkada, tentu tidak ada kata menolak. "Gus Yani itu orangnya sangat patuh dan taat akan dawuh para kiai, apalagi yang meminta itu kiai-kiai khos dan sangat berpengaruh," ungkap sebuah sumber kepada Surabaya Pagi.

Langkah Gus Yani kemudian untuk mengejar popularitas yang masih di bawah Qosim digeberlah pemasangan banner berukuran raksasa di awal bulan suci Ramadan lalu. Ada ratusan baliho besar yang disebar sampai ke pelosok-pelosok desa dan perkampungan. Baliho besar dengan menyertakan sosok Gus Yani yang kini menduduki kursi ketua DPRD Gresik, itu dianggap banyak kalangan cukup berhasil merebut simpati masyarakat Gresik, khususnya kaum milenial.

Lalu siapakah yang akan mendampingi Gus Yani dalam pertarungan di pilkada nanti. Sosok yang paling sering dimunculkan adalah Ahmad Nurhamim yang nota bene Ketua DPD Partai Golkar Gresik. Nurhamim kini menjabat wakil ketua DPRD Gresik. Pada periode sebelumnya, dia justru menjadi ketua DPRD Gresik. Selain mempunyai popularitas cukup tinggi, Nurhamim juga dikenal sebagai politisi kawakan yang sudah malng-melintang di dunia perpolitikan Gresik.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim: Gus Mudhlor Masih Jabat Bupati Sidoarjo, Tunggu Langkah Tegas KPK

Selain Nurhamim tentu masih banyak tokoh lain yang bisa mendampingi Gus Yani. Sebab, selain Partai Golkar sebagai basis partai pengusung, juga ada partai lain yang cukup signifikan yang akan bergabung untuk mengusung Gus Yani sebagai Cabup Gresik. Yaitu, PDIP, Nasdem, Demokrat dan PAN.

 

Peta di Sidoarjo

Tak hanya di Gresik, di Sidoarjo, PKB juga paling dominan. Memang, peta politik running Pilkada Sidoarjo 2020 masih remang-remang. Belum ada satu kandidat yang mengerucut yang diusung parpol. Banyak baliho yang bertebaran dari para cabup dan cawabup Sidoarjo. Dari baliho cabup yang bertengger di pingir terdapat sejumlah calon yakni Bambang Haryo Sukartono (BHS) yang diusung Partai Gerindra dan Golkar, kemudian Cabup Kelana Aprilianto dan cabup Bahrul Amig yang diusung PDIP. Sedang cabup Taufiqulbar dan cabup Harris serta cabup Kelana Aprilianto mendaftar ke partai PAN. Lantas Agung Sudiyono mendaftar sebagai cabup independen.

Dari PKB muncul cabup Achmad Amir Aslikin yang putra Bupati Sidoarjo (non aktif) Saiful Ilah dan Nur Ahmad Syaifuddin wabup Sidoarjo yang maju sebagai cabup Sidoarjo berpasangan dengan Hj Mimik Idayana, anggota DPRD Sidoarjo dari Partai Gerindra. Kemudian ada lagi cabup lain yakni Abah Solichin dari pengusaha.

Baca Juga: Langgar Aturan Mendagri, Pemkab Sidoarjo Batalkan Mutasi 500 Pejabat

Sedang calon wabup yang muncul yakni Hidar Assegaf dan Mj Mimik Idayana dari Partai Gerindra, Samsul Hadi dari PDIP, Sri Susilowati dari PKB.

Kendati sang ayah Bupati Sidoarjo (nonaktif) Saiful Ilah ditahan KPK karena kasus korupsi, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ahmad Amir Aslichin siap maju sebagai Bakal Calon Bupati pada Pilbup Sidoarjo 2020 mendatang. Hal tersebut diungkapkan Ahmad Riyadh selaku kuasa hukum keluarga Bupati Saiful Ilah. Ia mengatakan, Ahmad Amir Aslichin (Mas Iin) putra sulung Bupati Sidoarjo Saiful Ilah tetap maju dalam Pilkada 2020. "Sesuai amanat ayahnya abah Saiful Ilah, Mas Iin didorong untuk tetap maju dalam Pilkada 2020," ujar Ahmad Riyadh.

Menurut Riyadh, bahwa Mas Iin sudah mengungkapkan niatnya untuk maju sebagai calon Bupati. Dirinya juga menegaskan akan siap bersaing dalam kontestasi Pilbup Sidoarjo, yang tentunya akan maju melalui Partai yang membesarkannya yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Hal sama juga diungkapkan Ketua DPRD Sidoarjo H Usman yang juga Wakil Ketua DPC PKB Sidoarjo bahwa Mas Iin tetap maju dalam Pilkada Sidoarjo 2020. "Mas Iin sudah menyatakan kesiapannya untuk maju Pilkada Sidoarjo, bahkan dia lebih percaya diri karena tidak punya beban apa-apa," jelasnya.

Diungkapkan, bahwa Mas IIn berniat untuk maju sebagai Calon Bupati setelah banyak menerima masukan dari berbagai kalangan. Terutama masukan dari keluarga dan orang-orang terdekatnya yang menjadi pertimbangan utama.  did/sg/ril

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU