Isu PKI, Bikin tak Mendidik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 27 Sep 2020 21:30 WIB

Isu PKI, Bikin tak Mendidik

i

Pengamat Politik FISIP UINSA, Andri Arianto, MA

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Bahwa generasi lama atau orang perintis kemerdekaan sampai kemerdekaan memiliki imajinasi sosiologi politik yang kuat dari segala blok politik.

Baik dari blok politik Islam, nasionalis, dan komunis. Seperti lagu Indonesia Raya ada salah satu bait yang 'disanalah aku berdiri' jadi imajinasi pembangunan Indonesia sangat kuat. Generasi dulu wawasannya bagus, sekarang perangkat kerjanya 4.0 tapi wawasannya 0.4 sehingga isu yang selalu di agendakan adalah kebangkitan PKI.

Baca Juga: Ribuan Mahasiswa/Mahasiswi S1, S2 dan S3 UINSA Diwisuda

Hal itu beralasan bahwa semua blok politik punya imajinasi berjuang dan mendefinisikan masyarakat Indonesia seperti apa.

Meskipun di saat itu perkembangannya jadi perang dingin antar blok komunis dan liberal kapitalis.

Memang Indonesia disaat orang menuntut kesejahteraan atau keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan banyak orang kemudian memperjuangkan hak tersebut dan tidak cocok dengan pandangan elit politik maka elit politik memunculkan isu kebangkitan PKI.

Lalu soal kepentingan dengan selalu memunculkan isu PKI, itu hanya terjadi saat perebutan politik kekuasaan.

Baca Juga: 4,2 Juta Orang Butuh Vaksin Dosis Kedua

Ketika perebutan politik kekuasaan akan dihembuskan saat rivalitas politik atau koalisi oposisi yang bersebrangan dengan pemerintah dan menganggap pemerintah bahwa cara cara PKI dan sebaliknya. Artikulasi politik elit itu sampai hari ini kurang mampu memberikan narasi pendidikan bagi keadapan publik.

Hal tersebut memiliki arti bahwa orang yang menuntut atau memperjuangkan atau menitik beratkan hak asasi masyarakat kemudian sangat mudah dihantam dengan isu PKI. Dengan bukti-bukti yang aneh.

Kalau saya berharap bahwa, pemerintah dan elit politik sekarang mampu memberikan narasi pendidikan politik yang beradap, yang sesuai panduan dasar negara dan tidak memakai lagi  memainkan isu narasi PKI.

Baca Juga: Pemkot terus Dukung Serbuan Vaksin ke Kampus-kampus di Surabaya

Jadi Ketidakmampuan pemerintah dan oposisi dalam menerjemahkan keadapan publik, kemanusiaan, demokrasi yang mendasari masyarakat dan menterjemahkan keadilan sosial bagi masyarakat tidak lagi dijawab narasi kebangkitan PKI.

Jika isu ini dikembangkan terus menerus selain tidak mendidik sejarah masyarakat generasi mudah zaman sekarang, itu juga kita hidup dalam masyarakat yang diliputi direndam. Kita tidak menjadi masyarakat beradap dalam konteks rekonsiliasi semua blok politik di Indonesia. Kita ini masih diwarisi program pewarisan dendam yang mereka tidak tau darimana asal usulnya dan bagaimana menyelesaikan. byt

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU