Isu Teror Orgil Reda, Polisi Tetap Siaga Orgil

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 14 Mar 2018 19:50 WIB

Isu Teror Orgil Reda, Polisi Tetap Siaga Orgil

SURABAYAPAGI.com, Gresik - Meski kasus teror dan penyerangan ulama yang pelakunya orang diduga alami gangguan jiwa, mulai mereda, bukan berarti aparat keamanan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, sudah bisa tidur nyenyak. Untuk mencegah aksi ini meluas hingga di wilayah hukum Polres Gresik, jajaran keamanan gabungan TNI - Polri wilayah ini, masih terus melakukan kegiatan patroli dan keamanan di rumah-rumah tokoh agama dan tokoh masyarakat. Hal ini juga dilakukan oleh jajaran Polsek Sidayu, Kabupaten Gresik. Terlebih, karena wilayah Kecamatam Sidayu terdapat banyak pondok pesantren (Ponpes) dan ulama. Menurut sumber dari kelompok perkumpulan Ponpes dan ulama se Sidayu, menyebutkan bahwa sejak isu teror dan penyerangan ulama yang diduga pelalunya orang gila, pihaknya langsung merapatkan barisan bersama polisi dan TNI setempat untuk mencegah hal ini. Diantara pencegahan yang telah dilakukan, kata sumber kelompok perkumpulan ponpes dan ulama Sidayu ini, melakukan patroli bersama dan koirdinasi lintas sektoral yang ada di kecamatan. "Kami sejak awal bangun koordinasi dengan Polsek, Koramil dan tokoh-tokoh ulama, dan membahas isi teror ini," ujar salah seorang pengasuh Ponpes Nurul Quran Sidayu yang tidak ingin diekspos namanya saat berbincang dengan Surabaya Pagi di Sidayu. Menurutnya, Sidayu sejauh ini relatif kondusif. Termasuk isu-isu yang berpotensi memecah bela. Tetapi, meski begitu, jajaran polsel setempat tetap melakukan operasi dan mengamankan sekumlah anak gelandangan maupun orang gila yang dikeberadaannya meresahkan. "Tapi mereka yang terjaring, menjalani pembinaan khusus termasuk orang yang benar-benar gila diserahkan ke instansi terkait," tambah dia lagi. Uztad Ali yang turut diminta komentar terkait hal ini, menyambut baik komunikasi yang dibangun jajaran petugas kepolisian dam Koramil setempat bersama ulama. "Ini yang harusnya dibangun, komunikasi. Dengan begitu bisa terbangun satu komunikasi sehingga isi teror orang gila tidak menyesatkan," tandas uztaf Ali. Mis

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU