ITB Anugerahi Hatta Rajasa Gelar Doctor Kehormatan

Senin, 25 Nov 2019 09:10 WIB

SURABAYAPAGI.COM, Bandung Mantan Menko Perekonomian periode tahun 2009-2014 Ir. M. Hatta Rajasa dianugerahi gelar doctor kehormatan oleh Institute Teknologi Bandung (ITB). ITB akan menggelar Sidang Terbuka penganugerahan Doctor Honotis Causa Ir. M. Hatta Rajasa di Aula Barat ITB, pada Senin (25/11) hari ini. Ketua tim Promotor Prof Kombaitan mengatakan, gelar doctor kehormatan diberikan kepada beliau sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan yang diberikan ITB. Dr HC Ir M Hatta Rajasa dinilai memiliki kontribusi yang luar biasa dalam satu dari empat bidang yang menjadi tolak ukur, ujar Kombaitan dalam rilisnya, Senin (25/11/2019). Adapun keempat bidang yang dimaksud Kombaitan yang menjadi tolak ukur adalah Pertama, dalam ilmu pnegetahuan, teknologi, seni, ilmu budaya, kemanusiaan dan/atau kemasyarakatan. Kedua, kontribusi dalam pengembangan pendidikan dan pengajaran dalam satu atau sekelompok bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, budaya, kemanusiaan, dan/atau kemasyarakatan. Ketiga, kontribusi dalam kemajuan kemakmuran, dan/atau kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia atau umat manusia. Keempat, kontribusi dalam pengembangan hubungan baik antara bangsa dan negara Indonesia dengan bangsa dan negara lain di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial budaya, kemanusiaan, dan/atau kemasyarakatan. "Dengan memperhatikan keempat tolok ukur tersebut, dan didasarkan atas penilaian terhadap rekam jejak dan capaian-capaian dari Ir M Hatta Rajasa di bidang kebijakan publik, (maka) kami memandang bahwa Ir M Hatta Rajasa layak untuk mendapatkan anugerah gelar Doktor Kehormatan dari ITB," tuturnya. Diketahui, ITB telah menganugerahkan gelar Dokter Kehormatan sebanyak 13 kali. Dan disamping itu, Hatta Rajasa merupakan alumni Teknik Perminyakan ITB Angkatan 73, yang berkiprah dalam bidang Pemerintahan. Adapun nama-nama tim promotor Dr (HC) Ir M Hatta Rajasa adalah Prof B Kombaitan, Prof Tommy Firman, Prof Hermawan Kresno Dipojono, Prof Freddy Permana Zen, Prof Doddy Abdassah.

Editor : Redaksi

Tag :