Jalur Malang-Lumajang Terputus Akibat Longsor

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 21 Mar 2019 16:30 WIB

Jalur Malang-Lumajang Terputus Akibat Longsor

SURABAYAPAGI.com, Lumajang - Tebing setinggi 25 meter di jalur perbukitan Piket Nol, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, longsor pada Kamis, (21/3/2019). Akibatnya akses penghubung Malang-Lumajang putus total. Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang bersama TNI dan Polri langsung berupaya membersihkan material longsor setinggi 10 meter yang menutupi badan jalan dengan panjang mencapai 20 meter itu. Dua unit alat berat langsung diterjunkan untuk mengeruk material longsor yang manutupi seluruh badan jalan. "Terpaksa harus gunakan alat berat karena material longsorannya cukup tebal dan banyak material batu juga mas," kata Kasubdit Kedaruratan BPBD Lumajang, Kamis 21 Maret 2019. Longsor ini terjadi setelah kawasan tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi selama tiga hari berturut-turut. "Sebelumnya selama 3 hari ini kan memang hujannya cukup deras mas," jelasnya. Untuk mengantisipasi kemacetan akibat lumpuhnya jalur penghubung Malang-Lumajang akibat longsor tersebut, petugas pun terpaksa mengalihkan arus lalu lintas ke jalan lain. Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi di Kawasan Watu Tulis, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Tebing setinggi 10 meter di kawasan wisata itu longsor pada Selasa, 19 maret 2019 petang. Akibatnya jalur poros tengah Ranupani yang menghubungkan Lumajang - Malang lumpuh total. Longsor yang cukup parah itu membuat tim gabungan dari Tim Reaksi Cepat BPBD dan TNI Lumajang yang dikerahkan ke lokasi tak bisa berbuat banyak. karena ketebalan material longsor yang menutup jalan mencapai 3 meter lebih. "Sementara kami terjunkan tim pertama untuk melakukan pembersihan sementara," tutur Kabid Kedaruratan, Kesiapsiagaan, dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo. Petugas berencana akan mendatangkan alat berat untuk membantu pembersihan jalan. "Alat berat sudah kita siapkan, jika petugas tak mampu mengurai meterial longsor dengan alat seadanya," katanya. Sementara itu, sejumlah kendaraan yang terjebak harus putar arah melalui malang atau kabupaten probolinggo. "Terpaksa harus lewat probolinggo lah, soalnya mobil gak bisa kecuali sepeda motor, itupun harus dibantu kalau mau nekat melintas," ucap Sukar, salah satu sopir pick up yang terjebak longsor. Longsor ini terjadi setelah kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tepatnya sekitar Gunung Semeru terjadi akiat guyuran hujan lebat seharian.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU