Jatanras Polda Ambil Alih Kasus Perampokan Prapen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 26 Okt 2018 14:02 WIB

Jatanras Polda Ambil Alih Kasus Perampokan Prapen

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Subdit III Jatanras Ditreskrimum mengambil alih penangan kasus perampokan di Prapen Indah Blok F nomer 43, Surabaya. Hal ini diterangkan Kasubdit III Jatanras AKBP Leo Sinambela, kita mengambil penangan kasus perampokan di Prapen. "Mulai hari ini berkas dan penanganan kasus prapen, kita ambil," terangnya di halaman Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim. Untuk itu, pihaknya telah mengambil langkah strategis agar penangan cepat terungkap. Kita ketahui, Kasus perampokan kembali terjadi di Kota Surabaya Jumat malam (19/10). Kali ini yang menjadi korban adalah Reza Teguh (40), warga Jalan Prapen Indah Blok F nomor 43, Surabaya. Akibat disatroni maling, bos konveksi Cris Production itu kehilangan satu unit mobil Kijang Inova, disc rekaman Closed Circuid Television (CCTV). Selain itu, satu buah Handphone (HP) milik Subandi, seorang sopir korban juga raib diambil. Aksi perampokan itu terjadi Jumat sekitar pukul 23.30 WIB. Saat itu kondisi rumah korban hanya ada tiga orang. Pertama, Ratna Anjani ibunda Teguh, Sukanti, suster perawat ibunda Teguh, dan Subandi seorang sopir pribadi. "Kejadiannya Jumat malam, security awalnya curiga ada mobil keluar dari gang perumahan dengan tidak menyalakan lampu dengan kecepatan tinggi," kata tukang masak korban, Suprihatin ditemui di lokasi Minggu (21/10). Selepas itu, satpam perumahan melintas di depan rumah korban. Lalu, satpam yang bernama Lukman curiga melihat gerbang rumah dan pintu garasi terbuka. Penasaran, kemudian Lukman mengecek ke dalam rumah. Ternyata di dalam gudang belakang, ada seseorang yang disekap. "Saat dicek di dalam rumah Suster (Sukanti) disekap menggunakan mukena, dan tangannya diikat kain korden," sambungnya. Bukan hanya itu saja, seorang sopir (Subandi) juga disekap di dalam kamar. Mulut Subandi dilakban dan tangannya diikat menggunakan tali. Bahkan, Subandi juga sempat diancam menggunakan sajam hendak dibunuh jika berontak. Namun, untuk ibunda Reza tidak disekap karena berada di dalam kamar. "Yang diambil sebuah mobil Kijang di garasi, rekaman disc CCTV, dan HP milik sopir," terangnya. Suprihatin, menambahkan saat kejadian memang semua karyawan sedang liburan ke Bali bersama pemilik rumah. "Saya juga ikut mas liburan, dan baru tiba pagi tadi bareng bos dan karyawan semua," paparnya. Perempuan yang sudah bekerja hampir 30 tahun itu juga terheran. Sebab, pelaku beraksi tepat saat semua karyawan dan pemilik bos konveksi sedang ke luar pulau. "Saya juga heran, pelaku kok seperti tahu isi rumah, dan saat yang tepat," bebernya. Pasca kejadian tersebut, korban lantas melaporkan kasus perampokan bersenjata tajam itu ke polisi. nt

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU