Jembatan yang Ambruk di Florida Dibangun Hanya Dalam Enam Jam

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 16 Mar 2018 10:26 WIB

Jembatan yang Ambruk di Florida Dibangun Hanya Dalam Enam Jam

SURABAYAPAGI.com, Florida - Jembatan penyeberangan orang di Florida, Amerika Serikat, yang ambruk pada Kamis (15/3) dan menewaskan beberapa orang, dibangun hanya dalam hitungan enam jam akhir pekan lalu. Menurut Universitas Internasional Florida (FIU), jembatan yang menghubungkan kampusnya dengan Kota Sweetwater itu dibangun menggunakan teknik Konstruksi Jembatan Terakselarasi (ABC). Berdasarkan keterangan Kementerian Transportasi dan Jalan Federal AS yang dirujukReuters, ABC menggunakan metode, desain, dan material berbeda agar lebih aman dan tahan lama ketimbang jembatan konvensional. Agar tak mengganggu lalu lintas selama pembangunan, jembatan itu dirakit terlebih dulu di dekat jalan, kemudian didorong tegak lurus dengan ruas aspal menggunakan alat berat. Dengan teknik dan desain modern ini, jembatan di depan FIU tersebut diklaim dapat menahan badai Kategori 5, yang paling berbahaya menurut Pusat Badai Nasional. Jembatan ini bahkan diklaim dapat bertahan hingga 100 tahun. Dari segi material, instalasi ini disebut sebagai jembatan pertama di dunia yang menggunakan bahan dengan sistem pembersihan otomatis, titanium dioksida. Ketika terpapar cahaya matahari, bahan ini menangkap polutan udara sehingga permukaan jembatan dapat tetap terlihat putih. Teknik ini dipromosikan oleh kementerian transportasi melalui inisiatif bernama Every Day Counts. Dengan teknik ini, jembatan dapat dibangun dalam 48-72 jam, mengurangi masa perencanaan dan pengerjaan yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun. Kementerian tersebut pun membiayai keseluruhan dana US$14,1 juta jembatan tersebut, melalui program Investasi Transportasi Perbaikan Ekonomi Umum (TIGER) dengan anggaran total US$19,4 juta. Pembangunan jembatan ini sendiri dilakukan oleh salah satunya Manajemen Konstruksi Munilla, perusahaan milik lima bersaudara yang berdiri sejak 1983. FIGG Engineering yang ikut serta dalam proyek pembangunan ini menyatakan bahwa insiden ini adalah yang pertama dalam sejarah 40 tahun mereka berdiri. Kedua perusahaan ini menyatakan siap berkoordinasi dalam proses investigasi insiden yang dilaporkan menewaskan empat orang ini. (cnn/02)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU