Jumlah CPNS 2018 yang Lolos Seleksi Sangat Rendah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 14 Nov 2018 11:33 WIB

Jumlah CPNS 2018 yang Lolos Seleksi Sangat Rendah

SURABAYAPAGI.com - Tingginya jumlah peserta calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2018 yang gagal seleksi kini menjadi fokus pemerintah. Melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Pemerintah memastikan akan membuat kebijakan baru. Opsi pertama yakni dengan menurunkan passing grade atau ambang batas kelulusan SKD. Opsi kedua, dengan menerapkan sistem perangkingan dari jumlah total nilai tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelegensia umum (TIU), dan tes karakteristik pribadi (TKP). "Nantinya akan ada kebijakan, kebijakan pastinya, misalnya, ada kebijakan baru untuk mengakomodasi peserta yang tidak lulus, seperti apa diaturnya, apakah passing grade diturunkan, apakah ranking, kami carikan jalan fair," ujar Setiawan saat memberikan keterangan di kantor Kemenpan RB, Jakarta, Senin (12/11/2018). Kebjiakan baru yang akan tertuang dalam peraturan menteri tersebut bertujuan untuk menghindari kekosongan jabatan baik di tingkat pemerintah pusat maupun daerah. Selain itu, jumlah peserta CPNS 2018 yang lolos tahap SKD masih belum memenuhi jumlah PNS yang dibutuhkan pemerintah pada tahap seleksi kompetensi bidang (SKB). "Mudah-mudahan tidak lama lagi hasil simulasi akan disampaikan. Prinsipnya, kami ingin mengisi formasinya agar tak terjadi kekosongan. Ini yang dikhawatirkan daerah seperti guru dan tenaga kesehatan, kami upayakan," kata Setiawan. Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara (BKN) Iwan Hermanto menuturkan bahwa tingkat kelulusan peserta calon pegawa negeri sipil atau CPNS 2018 dalam tahap seleksi kompetensi dasar (SKD) sangat rendah. Berdasarkan simulasi atas 60 persen data sementara dari total jumlah peserta CPNS, prosentasi kekosongan jabatan untuk pemerintahan daerah paling tinggi berada di wilayah timur Indonesia, yakni sebesar 90,59 persen. Sementara untuk wiilayah Indonesia tengah, prosentase kekosongan formasi jabatan untuk pemerintah daerah mencapai 72,69 persen. Untuk wilayah barat, prosentase kekosongan jabatan berada di angka 58,47 persen. Sedangkan untuk pemeringa pusat atau kementrian/lembaga, prosentase kekosongan formasi jabatan hanya 12,90 persen. Berangkat dari simulasi data sementara tersebut, lanjut Iwan, panitia seleksi nasional (panselnas) harus segera membuat kebijakan untuk menanggulangi masalah rendahnya tingkat kelulusan CPNS. Pasalnya, para peserta harus menghadapi seleksi kompetensi bidang (SKB) setelah SKD. Namun, ia menegaskan, kebijakan yang akan diambil nantinya jangan sampai mengorbankan kualitas para peserta yang lolos tes CPNS. "Dari sinilah kami sampaikan kepada panselnas untuk segera mengambil suatu kebijakan, yang tentunya jangan sampai rekruitmen itu melemahkan atau menurunkan kualitas pelayanan kepada publik," ucapnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU