Karyawati Perusahaan Tekstil Gelapkan Uang Perusahaan Rp 8,9 M

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 22 Des 2020 20:41 WIB

Karyawati Perusahaan Tekstil Gelapkan Uang Perusahaan Rp 8,9 M

i

Polres Sleman merilis pelaku penggelapan uang perusahaan tekstil sebesar Rp 8,9 miliar, Selasa (22/12).

 

SURABAYAPAGI.COM, Sleman - Seorang karyawati perusahaan tekstil di kabupaten sleman, DIY harus berurusan dengan pihak kepolisian setelah dilaporkan pihak perusahaan tempatnya bekerja. Pelaku berinisial YN (41) warga Yogyakarta itu dilaporkan telah menggelapkan uang perusahaan.

Baca Juga: Perusahaan Ekspedisi Minta Polresta Sidoarjo Tangkap Sopir yang Bawa Kabur 40 Ton Pipa Baja

Tak tanggung-tanggung, nominal uang perusahaan yang digelapkan pelaku brnilai fantastis yakni Rp 8,9 miliar.

Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Deni Irwansyah menjelaskan YN merupakan Kepala Bagian Keuangan di salah satu perusahaan tekstil wilayah Kapanewon Sleman. Selama menjabat itulah ia diduga menggelapkan sebagian uang perusahaan.

"YN ini Kepala Bagian Keuangan di salah satu perusahaan tekstil Sleman dari Januari 2018 hingga Desember 2019. Ia mengurus pengeluaran dan pemasukan uang perusahaan," kata Deni saat rilis kasus di Mapolres Sleman, Selasa (22/12/2020).

Deni mengungkapkan selama menjabat, tersangka menggelapkan total Rp 8,9 miliar. Aksi pelaku baru diketahui saat perusahaan melakukan audit.

"Pada waktu menjabat Kabag Keuangan tugasnya mengurus pemasukan dan pengeluaran uang perusahaan (tersangka) menggelapkan uang perusahaan sebesar Rp 8,96 miliar," ungkap Deni.

"Aksi tersangka diketahui pada Februari 2020 saat perusahaan melakukan audit," lanjutnya.

Berdasarkan hasil audit, selama 2018 hingga 2019 pelaku telah mencairkan sebanyak 163 lembar cek dari berbagai bank. Total uang hasil pencairan sebanyak Rp 21,6 miliar.

Kepada polisi, pelaku mengaku kesal karena permohonannya meminjam uang saat ia sedang sakit tak disetujui pihak perusahaan. Namun, selang beberapa hari kemudian ada karyawan lain yang meminjam tapi disetujui pihak perusahaan.

Baca Juga: Gelapkan Rp 3,6 Miliar, Hendra Sugianto Dihukum 26 Bulan Penjara

Adapun modus pelaku dengan cara mencairkan cek perusahaan, tetapi tidak menyetorkan semua ke perusahaan, melainkan ada yang disisihkan ke rekening pribadinya.

"Modus tersangka mencairkan cek tapi tidak menyetorkan seluru hasil pencairan cek ke perusahaan melainkan ada yang disisihkan untuk kepentingan pribadi," ungkapnya.

Deni menjelaskan, sebelumnya pihak perusahaan dan pelaku telah membuat kesepakatan untuk mengembalikan uang perusahaan. Akan tetapi tersangka justru tidak memberikan kabar.

"Tanggal 26 Maret 2020 tersangka datang dan membuat surat kesanggupan mengembalikan uang perusahaan pada 27 Maret 2020 dengan nominal Rp 4 miliar, tapi justru tidak dipenuhi dan saat dihubungi tidak ada kabar," ucapnya.

Pihak perusahaan kemudian melaporkan ke kepolisian. Selanjutnya, polisi baru bisa menangkap tersangka akhir Oktober 2020 di kontrakan pelaku.

Baca Juga: 87 KPM BLT-DD di Desa Wonoayu Diduga Digelapkan

"Tersangka kami tangkap Oktober lalu di rumah kontrakannya di Kotagede. YN sudah kami tahan sejak 30 Oktober di Polres Sleman," katanya.

Berdasarkan pengakuan tersangka, hasil pencairan cek itu sebagian dikirim ke rekening pribadinya. Sebagian lagi masuk rekening almarhum suami tersangka. Selain itu, tersangka juga menggunakan uang itu untuk modal usaha.

"Uangnya untuk keperluan pribadi. Beli genset, TV, kulkas, motor kemudian dijadikan modal usaha cucian mobil dan jok mobil. Sudah kita sita semua," urainya.

Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti berupa buku rekening tabungan bank, sepeda motor, laporan hasil audit, laptop, dan berbagai barang yang dibeli dari hasil penggelapan uang. Polisi menjerat tersangka dengan pasal 367 KUHP atau pasal 372 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara. 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU