Kasus Pembacokan Anggota Ansor Mandek, Gus Afif Bantah Disogok

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 25 Jan 2019 11:41 WIB

Kasus Pembacokan Anggota Ansor Mandek, Gus Afif Bantah Disogok

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Kasus pembacokan Bahrawi (63) warga Dukuh Bulak Banteng, Sabtu (17/11/2018) lalu masih belum tuntas. Bahrawi yang diketahui anggota Ansor yang dibacok oleh seorang pelaku dengan lima orang temannya di dalam masjid itu sempat dibela oleh Ketua GP Ansor Surabaya, Muhammad Faridz Afif dengan lantang dihadapan media. Setelah dua bulan, terduga pelaku yang membacok Bahrawi masih bebas berkeliaran. Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Antonius Agus Rahmanto, saat dimintai konfirmasi belum menjelaskan secara pasti perkembangan kasus yang membuat Bahrawi menderita luka pada tangannya akibat sabetan samurai itu. Disinggung soal motif pembacokan lantaran pemasangan alat peraga kampanye (APK), Agus juga menampik. Oh kasus itu, itu bukan karena APK ya, saya tidak tahu pastinya, coba saya tanya Kasat Reskrim dulu ya, kata Agus. Tak lama, Agus juga menyampaikan jika persoalan itu sudah selesai secara kekeluargaan. Kayaknya sih kekeluargaan, saya belum tahu pastinya, saya tanya Kasat ya, lanjut Agus sambil belum memberi kepastian. Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menilai itu tindakan kriminal murni dan para pelaku sudah diminta menyerahkan diri. Kasus itu merupakan tindak kriminal murni, bukan pidana pemilu. Kami meminta para pelaku menyerahkan diri karena kami sudah mengantongi identitasnya, kata Agus, dua hari saat kejadian pembacokan terjadi. Mandeknya penanganan kasus pembacokan Bahrawi setelah memasang alat peraga kampanye menimbulkan spekulasi. Muncul informasi yang sampai kepada Surabaya Pagi terkait adanya uang yang diberikan oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak kepada Gus Afif agar tidak berbicara lantang kepada publik. Gus Afif diberi uang 15 juta, pertemuannya di kantor (Mapolres Perak). Padahal sebelumnya sempat ada pertemuan dengan para kyai dan sesepuh dan tidak ada titik temu atas kasus itu. Uang itu biar Gus Afif tidak bicara ke publik lewat media. Itu kan masih saudara dia (Gus Afif ), kata sumber yang tak ingin disebut namanya. Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Gus Afif membantahnya. Ah ngawur, tidak benar sama sekali. Saya diam karena saya biarkan saja pihak kepolisian mengatasinya. Saya gak mau perdalam masalah ini karena ini moment politik, dan bisa merugikan institusi Banser dan Ansor, kata Gus Afif. Lebih lanjut, sejauh ini Gus Afif ingin polisi tetap menuntaskan pembacokan kepada anggotanya saat itu. Disinggung terkait upaya perdamaian, Gus Afif menyatakan jika menyerahkan semuanya ke kepolisian. Saya pasrahkan ke polisi. Saya lebih fokus menjaga marwah Banser, tandasnya. Kasus pembacokan, Bahrawi berawal saat ia memasang baliho APK berisi wajah Gus Afif di depan rumah milik Haji Lutfi tanpa seizin pemilik rumah. Tak lama, kerabat Haji Lutfi mendatangi Bahrawi dengan membawa Samurai. Bahrawi pun sempat meminta maaf dan menurunkan APK yang sudah dipasangnya. Namun, selang beberapa jam, kerabat Haji Lutfi mendatangi Bahrawi yang ada di dalam masjid dengan membawa lima orang temannya. Di dalam masjid itulah, aksi pembacokan terjadi. Korban yang berusaha membela diri, sempat memegang samurai yang disabetkan. Alhasil, tangan korban mengalami luka bacok, namun korban selamat setelah berusaha lari dan dirawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU