Kembalikan Jatim Pada Kekuatan Agraris

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 24 Sep 2020 18:56 WIB

Kembalikan Jatim Pada Kekuatan Agraris

i

Hari Tani Nasional untuk menjadikan Pertanian Andalan Ekonomi Nasional pada Masa Covid-19.SP/Solichan Arif.

SURABAYAPAGI, Surabaya - Tanggal 24 September diperingati sebagai Hari Tani Nasional. Peringatan ini merupakan perwujudan rasa berterima kasih kepada para petani yang telah berjasa besar bagi ketahanan pangan negeri ini. Tema Hari Tani Nasional Tahun 2020 adalah "Meneguhkan Reforma Agraria untuk mewujudkan Kedaulatan Pangan".

Kementerian Pertanian juga menghimbau dalam hari tani nasional untuk menjadikan Pertanian Andalan Ekonomi Nasional pada Masa Covid 19.Terkait itu, Surabaya Pagi mendapat kesempatan untuk wawancara langsung dengan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Hadi Sulistyo. Berikut petikannya:

Baca Juga: Kinerja Ekspor Jatim Juli 2023 Meningkat 2,42 Persen

 1. Bagaimana peringatan hari tani dalam masa pandemi seperti sekarang?

*Peringatan Hari Tani Nasional merupakan perwujudan rasa berterima kasih kepada para petani yang telah berjasa besar bagi ketahanan pangan negeri ini. Tema Hari Tani Nasional Tahun 2020 adalah "Meneguhkan Reforma Agraria untuk mewujudkan Kedaulatan Pangan". Kementerian Pertanian juga menghimbau dalam hari tani nasional untuk menjadikan Pertanian Andalan Ekonomi Nasional pada Masa Covid 19.

Seluruh dinas lingkup pertanian provinsi dan kab/kota dihimbau untuk ikut berpartisipasi melalui gerakan mendukung sektor pertanian dan kepedulian terhadap petani dengan melakukan kegiatan bersama-sama dengan petani di berbagai kegiatan. Kondisi pandemi Covid-19 saat ini pada akhirnya mengembalikan kita pada kekuatan agraris. Di sinilah petani berperan dalam pembangunan ekonomi negara kita. Kerja keras petani dan seluruh penggiat sektor agraria, menjadikan PDB sektor pertanian tumbuh positif.

Badan Pusat Statistik (BPS) juga merilis data kontribusi pertanian terhadap perekonomian terus meningkat. Harapannya, pada kondisi pandemi ini petani mendapatkan kesejahteraan dari apa yang diusahakannya, serta mampu memenuhi kebutuhan pangan di tingkat domestik, lokal, dan khususnya bagi petani sendiri secara berdaulat*

 2. Apa inovasi atau langkah agar petani tetap produktif di masa pandemi

Baca Juga: Triwulan II 2023, Pertumbuhan Ekonomi Jatim Capai 5,24 Persen

Sektor pertanian tidak boleh berhenti, karena kita harus memastikan kecukupan pangan bagi penduduk Jawa Timur, bahkan juga menjadi salah satu penyangga untuk ketahanan pangan nasional. Kita mengoptimalkan seluruh lahan pertanian untuk tetap produktif dengan memberikan stimulus berupa bantuan benih, alat dan mesin pertanian, dan juga ada dukungan pembiayaan/permodalan dari perbankan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR)

 3. Adakah himbauan untuk mereka, para tani tersebut agar tetap bertahan dalam situasi sekarang

*Selalu ada, karena petani adalah pilar bagi ketahanan pangan masyarakat Indonesia, dan Jawa Timur pada khususnya. Kita semua bersama-sama, baik petani, seluruh pemangku kebijakan (stakeholders) dan pemangku kepentingan (shareholders) sektor pertanian untuk tetap bersinergi dalam menjaga kesejahteraan petani, memastikan stabilitas harga komoditas dan pasokan pangan.

Baca Juga: Juli 2023, Nilai Tukar Nelayan Jatim Naik 1,77 Persen

 4. Apa langkah DistanKP Jatim utk para petani di Jatim agar hasil pertaniannya  tetap menjadi lumbung pangan di hari tani 2020 ini

*Yang pasti kita memiliki Program Peningkatan Produksi, Produkvitas,dan Mutu Hasil Pertanian. Kita selalu mendorong untuk optimalisasi lahan pertanian, melakukan percepatan tanam, memberikan stimulus seperti bantuan benih dan alsintan, memastikan kecukupan saprodi lainnya, melakukan pemantauan untuk antisipasi kekeringan dan serangan OPT, mengoptimalkan jaringan irigasi, embung, dan pompa air, dan pemantauan OPT, serta mendorong kelancaran distribusi bahan pangan pokok (beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi/kerbau, daging ayam, telur ayam, gula pasir dan minyak goreng).

Selain itu, kita juga memiliki Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang merupakan program jaring pengaman sosial bagi kelompok masyarakat yang tidak mempunyai penghasilan karena terdampak Covid 19 dengan mengusahakan optimalisasi pemanfaatan pekarangan rumah. Arf

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU